Author PoV
Christ mulai membuka kancing kemeja Lisa mulai dari kancing yang teratas. Ketika tiga kancing terlepas, bra pink yang dikenakan Lisa mulai nampak dan membuat Christ menelan air liurnya karena nafsu.
Christ mengambil kesempatan ini dengan mencium dada milik Lisa. Dikecupnya dari leher hingga ke belahan dada yang membuat Lisa mendesah sambil menggigit bibir bawahnya.
Christ kembali melanjutkan membuka kancing kemeja Lisa dengan pelan hingga sebuah alunan ringtone handphone bersenandung. Lisa menatap Christ seakan berkata coba lihat dulu hpnya sedangkan Christ menatapnya dengan tatapan seakan berkata jangan pedulikan.
Christ kembali melanjutkan membuka kemeja Lisa hingga ringtone itu kembali terdengar. Suaranya terus menggema dan berdering tanpa henti.
"Angkatlah Christ, mungkin penting"
"Aaarrrgghhh shit!" Christ beranjak bangun dan mengambil handphonenya yang berada di saku celananya. Dia berjalan ke sudut kamar yang menghadap jendela dan meninggalkan Lisa yang telentang pasrah dikasur.
Christ melihat nama Surya dilayar handphonenya yang membuat dirinya kesal. "Shit, awas kalau ini gak penting Sur, kupotong tititmu!" umpat Christ emosi dalam hati.
"Ada apa?!" tanya Christ dengan nada ketus.
"Galak amat loe Christ. Sante bro kayak dipante kan adem apalagi ditambah minum es kelapa makin adem" ucap Surya mencoba menenangkan Christ yang terdengar marah padahal aslinya Christ sedang gelisah menahan adeknya yang lagi tegang.
"To the point atau gue tutup nie handphone sekalian sama karir loe Sur!" ucap Christ semakin gelisah sedangkan Lisa tertawa cekikikan melihat tingkah Christ.
"Ampun bos. Ini soal Bela. Dia udah siuman, tapi siumannya nyusahin sekampung. Dia teriak-teriak manggil nama loe sampai ngancem mau bunuh diri segala. Mending loe balik deh Christ, gue takut jadi sasaran kegilaan ibu hamil macam Bela. Lagian ini udah jam setengah 12 malem, loe dimana sih, sama Lisa ehem eheman ya?"
Christ terdiam sejenak sampai akhirnya berucap "Kepo loe, gue balik sekarang"
Christ menutup teleponnya dan mendekati Lisa.
"Aku harus balik, Bela kurang sehat. Aku akan menjemputmu besok pagi" ucap Christ sambil memakai kembali kemejanya. Setelahnya, Christ mengkancingkan kembali kemeja milik Lisa.
"Ini milikku, cuma aku yang boleh lihat sama sentuh ya" Christ menunjuk belahan dada Lisa sebelum kemeja Lisa tertutup dengan sempurna.
Lisa hanya mengangguk, dirinya merasa malu dan kesal dengan tingkah Christ. Baru saja Christ menciumnya dengan paksa, melemparnya kekasur dan hampir menidurinya, sekarang malah tega meninggalkannya begitu saja.
"Kamu kenapa diem aja Lisa, nahan nafsu ya?" celetuk Christ menggoda Lisa yang terlihat cemberut.
"Ihhh Christ nyebelin pergi sana" balas Lisa dengan nada manja.
"Iya Sa, aku pergi dulu ya, see you tomorrow" ucap Christ sambil mencubit manja pipi Lisa dan mengecup keningnya. Lisa masih terduduk dikasur, enggan beranjak dari kasur.
"Gak mau nganter aku sampe depan nih?" goda Christ manja kepada Lisa.
"Gak, kamu kan bisa sendiri" jawab Lisa dengan ekspresi sebal.
"Ih gemes deh lihat Lisa ngambek, besok kita lanjutin ya, tahan dulu si adek ya"
Christ meninggalkan Lisa keluar kamar dan pulang menuju rumahnya sedangkan Lisa masih terduduk dikasur menahan malu sambil menutup wajahnya menggunakan bantal hingga akhirnya terlelap dalam tidur yang nyenyak.
..........................................................................................................................
Keesokan paginya Lisa terbangun dari tidur nyenyaknya. Mata Lisa langsung tertuju pada tasnya yang tergeletak dimeja dan Ia tersadar sudah tidak mengabari Rey sejak kemarin. Lisa mengambil handphonenya yang ternyata dalam keadaan mati dan segera menchargenya. Saat menyala, Lisa terkejut melihat ribuan chat dan panggilan tak terjawab dari Rey.
Lisa berusaha menghubungi Rey namun nomornya tidak dapat dihubungi. Lisa berulangkali mencoba menghubungi namun tetap saja nomor Rey tidak aktif.
Waktu sudah menunjukkan pukul 06.45 pagi, Lisa menunda menghubungi Rey dan bergegas mandi mempersiapkan diri berangkat kerja. Hari ini Christ berjanji akan menjemputnya.
tingtong tingtong
Lisa tersenyum bahagia, Ia tak sabar berjumpa dengan Christ. Lisa membuka pintu apartmentnya dan terkejut melihat sosok dihadapannya.
"Pagi Sayang"
"REY....?!?"
Begitu melihat Lisa, Rey langsung memeluk tubuh Lisa.
"Kamu membuatku sangat khawatir Sa, aku bisa gila tanpa kabar darimu" ucap Rey dengan semakin erat memeluk Lisa sedangkan Lisa hanya terpaku menerima perlakuan Rey.
"Kita sarapan bersama ya, kamu ijinlah sebentar dari kantor. Aku harus mendengar alasanmu tidak ada kabar"
"Pekerjaanmu Rey?"
"Aku langsung balik ke Bali jam 10 nanti sayang. Ayo kita berangkat sarapan"
Rey menarik tangan Lisa dan mengajaknya pergi ke cafe terdekat menggunakan motor milik Lisa. Tanpa diketahui Lisa, ada sosok Christ yang melihat mereka dari dalam mobil dan mengikuti jejak mereka.
..........................................................................................................................
Selesai sarapan, Rey mengajak Lisa bercengkrama di taman Ayodya Jakarta Selatan. Mereka duduk berteduh dibawah pohon menghadap air mancur yang indah.
"Jadi kamu bisa cerita sekarang alasanmu tidak berkabar seharian sayang" tanya Rey sambil menatap dalam mata Lisa.
"Kemarin aku lembur dikantor, handphoneku mati, aku lupa bawa charger, pulang kerja malah ketiduran, maafkan aku Rey sudah buat kamu khawatir" jawab Lisa dengan kebohongan sempurna yang sudah dia pikirkan sejak tadi.
"Kamu tidak membohongiku kan Sa?" Rey menggenggam kedua tangan Lisa dan menciumnya.
"Aku sangat mencintaimu Lisa, kita akan menikah. Kumohon jaga kepercayaanku" ucap Rey dengan nada tulus.
Dibalik pembicaraan mereka, terdapat sosok Christ dan Surya yang sedang berjongkok dibelakang semak-semak membututi Lisa dan Rey.
"Kenapa kita harus ngikutin mereka Christ? Loe lawan aja cowok itu selesai dah masalah" ucap Surya dengan nada kesal.
"Gue harus tau sejauh mana hubungan mereka Surya sebelum dia gue lawan"
"Lagian kenapa kita harus sembunyi gini Christ, sumpah kita kelihatan super duper aneh. Kita pake jas lengkap dengan kacamata hitam jongkok dibalik semak-semak taman, malu-maluin banget!" ucap Surya semakin sebal dengan tingkah Christ.
"Loe malu bantuin gue ah? Gampang, gue ambil semua milik loe sampai yang paling dalam!" ujar Christ dengan nada santai. Surya refleks menutup adeknya dengan kedua tangannya.
"Jangan adek gue lagi Christ, please adek gue masih perjaka, belum kena sentuhan wanita"
"Iya loe seringnya kena sentuhan waria, hahaha" Christ tertawa terbahak-bahak karena berhasil mengejek Surya dan membuatnya semakin kesal.
"Surya loe mau bantuin bos loe yang ganteng ini kan?" tanya Christ dengan nada memelas pada Surya.
"Please jangan pasang wajah memelasmu yang sok imut itu, apaan? Cepetan gue capek jongkok di semak-semak!"
"Sekarang loe deketin mereka, buat tangan Rey menjauh dari tubuh Lisa, gue emosi lihat tuh tangan megang-megang Lisa, gue enek jijik lihatnya"
"What? gimana caranya Christ?"
"Ya loe pikirin dong Sur! Otak loe kan encer, awas loe gagal ya, gue hukum loe!"
Surya menghela nafas panjang mendengar ancaman menyebalkan dari Christ dan akhirnya Ia bangkit berdiri berusaha mencari cara mendekati Lisa dan Rey.
Cara apa yang akan dilakukan Surya untuk menjauhkan Rey dari Lisa?
![](https://img.wattpad.com/cover/155790021-288-k49956.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive Me
Romance(21+) Sanggupkah Lisa dan Christ bersatu kembali setelah kesalahan fatal yang terjadi 6 tahun lalu? "Forgive me Lisa, aku akan memilikimu kembali, dengan cara apapun itu"