12-You're Mine

11.1K 243 0
                                        


Author PoV

Dering handphone Lisa berbunyi dan dilihatnya ada nomor asing yang mengirim pesan padanya. Begitu membaca isi pesannya, Lisa marah pada dirinya sendiri.

"Pria menyebalkan, bisanya menggoda diriku, dan sekarang semaunya sendiri" gerutu Lisa didepan komputernya. Lisa teringat kembali dengan kejadian yang baru saja terjadi. Christ menciumnya dan justru dia membalasnya. Lisa merasa seperti wanita yang tidak punya harga diri. Namun, godaan Christ terlalu kuat untuk dilawan.

Setelah bekerja hampir 8 jam, Lisa akhirnya pulang. Lisa begitu lelah dengan semua kejadian satu hari yang dialaminya. Tak lupa dia mengirim pesan pada Rey sebelum tidur sekedar mengucapkan selamat tidur dan i love you. Lisa juga melakukan video call dengan Dava serta Ayah dan Ibunya untuk melepas rindu.

Keesokan paginya, Lisa bangun pagi seperti biasanya dan mempersiapkan diri berangkat kerja. Semalaman Lisa sudah memikirkan beribu cara untuk menghindari melakukan kontak fisik dengan Christ di kantor. Selama 3 bulan saja, sampai kontrak kerjanya berakhir, dia harus bisa menjaga dirinya.

Keluar dari apartmentnya, Lisa dikejutkan dengan sebuah buket bunga besar didepan pintunya. Di buket tersebut terdapat kartu ucapan yang berisi sebuah pesan.

Forgive me Lisa, I love you so much.

Bunga ini seharum dan secantik dirimu. Your love-Christ.

"Gila kamu Christ, bunga segede ini mau aku apain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gila kamu Christ, bunga segede ini mau aku apain. Dasar pria aneh"

Walaupun Lisa sedikit kesal dengan bunga besar pemberian Christ, wajahnya tetap menunjukkan rona bahagia. Wanita mana yang tidak senang jika diberi suprise bunga di pagi hari. Belum selesai dengan bunga, handphone Lisa berdering.

Bos Gila is calling......

"Untuk apa bunga sebesar ini Pak Christ?"

"Supaya kamu selalu ingat aku Lisa, simpan baik-baik ya. Aku sengaja pakai bunga plastik, biar bisa kamu simpan seumur hidupmu. Awas kamu buang ya, aku hukum kamu nanti"

"Saya akan kekantor, saya tutup teleponnya"

"Eiit jangan ditutup, kamu gak mau bilang sesuatu gitu? misalnya terimakasih Christku, atau aku seneng banget dapet bunga dari kamu" ucap Christ dengan nada super pedenya.

"Saya tutup teleponnya, bye" tutup Lisa telepon tersebut sebelum Lisa mulai gila dengan tingkah Christ. Walaupun tingkah Christ menyebalkan, wajah Lisa tersipu malu mendengar celotehan Christ tadi.

.............................................................................................................................

Setelah menyelesaikan teleponnya dengan Lisa, Christ menuju ruang makan dan sarapan sebelum berangkat kerja. Pagi ini Christ sarapan dengan sandwich telur kesukaanya. Perasaanya sedang bahagia, karena akhirnya Christ bisa merasakan lagi yang namanya jatuh cinta.

"Good morning my love, you look so happy, going to work?" ucap Bela manja sambil memeluk Christ dari belakang yangmana Christ sedang duduk di meja makan sambil sarapan. Pagi itu Bela mencoba menggoda Christ lagi dengan hanya mengenakan lingerie tipis warna hitam.

"Lepaskan tanganmu Bel" balas Christ dengan tegas. Moodnya yang bahagia langsung berubah drastis menjadi buruk ketika melihat kehadiran Bela.

"Jual mahal banget suamiku ini" Bela melepas rangkulannya dan duduk dikursi samping Christ.

"Kamu tidak bisa beli baju tidur untuk menutupi kehamilanmu? Apa ayah anakmu cuma bisa buat anak aja tapi gak bisa ngurus kamu?" sindir Christ dengan nada tajam.

Plak! Bela menampar Christ tepat dipipi kanannya.

"Kamu tidak bisa jaga perasaanku sedikit saja Christ? I'm still your wife!" ujar Bela dengan raut muka sedih.

"Ketika wanita sudah berkhianat, bagiku sudah tidak perlu ada lagi rasa yang harus dijaga"

"Dulu kamu yang membuatku jatuh cinta dengan seluruh perhatianmu Christ, mana cintamu dulu? Sakit rasanya kamu acuhkan diriku seperti ini" airmata Bela jatuh. Pagi ini Bela menangis lagi karena Christ.

"Bel, hentikan dramamu. Semua sudah berlalu. Kamu bukan Belaku lagi, camkan itu! Jika bukan karena kerumitan keluarga kita, aku pasti sudah meninggalkanmu!"

Christ bangun dari duduknya dan pergi meninggalkan Bela. Sebelum Chris melangkah lebih jauh, dia berbalik menoleh Bela dan berucap "Jangan menangis, aku benci melihatmu seperti ini"

Dalam perjalanan kekantor, pikiran Christ dipenuhi amarah dan kekecewaan. Setiap melihat Bela, dia selalu teringat kenangan pahit dalam hidupnya yang terjadi 7 tahun lalu. Sakit yang mendalam ketika kekasihnya yang sudah 8 tahun bersama ketahuan berselingkuh dan penyesalan mendalam ketika seseorang harus kehilangan hidupnya karena dirinya.

.............................................................................................................................

Hari ini pekerjaan Lisa sangat padat. Berkas-berkas dihadapannya menahan dirinya untuk bergerak bebas. Namun bukan hanya berkas yang membuatnya tidak bebas, seseorang yang sudah hampir setengah jam duduk didepannya justru lebih mengganggu dirinya.

"Ada yang bisa saya lakukan untuk Bapak?" Lisa menatap Christ yang sedari tadi memandang dirinya.

"Bekerjalah Lis, aku sedang mengisi penuh energi kebahagiaanku" jawab Christ sambil tersenyum manis pada dirinya. Senyuman Christ membuat debaran jantung Lisa terpacu dengan cepat.

 Senyuman Christ membuat debaran jantung Lisa terpacu dengan cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Energi kebahagiaan?" tanya Lisa bingung.

"Kamu sumber kebahagiaanku Lis, cukup melihatmu saja, aku bahagia" kata-kata yang keluar dari mulut Christ mampu membuat hati Lisa tersentuh dan wajahnya merona. 

"Tapi Pak Christ sedari tadi Pak Surya berdiri menunggu dibelakang Bapak dengan membawa setumpuk buku, saya kasihan melihatnya. Bapak bahagia, Pak Surya tersiksa" mendengar Lisa berucap begitu, Christ langsung menoleh ke belakang melihat keadaan Surya. Benar saja,

 Surya langsung menatap Christ dengan raut wajah kesal. Tawa Christ pecah saat memandang Surya.

"Hahaha, kasihan amat kamu Sur, mau dibantu?" Christ langsung berdiri dan berjalan ke arah Surya untuk membantu membawakan tumpukan buku tersebut.

"Gak usah" jawab Surya ketus.

"Cieehhh ngambek si anteng curya, sini aku bantu bawain, ayo keruanganku" Christ langsung mengambil setengah buku yang dibawa Surya. Surya tetap kesal dengan perlakukan Christ yang kerjaannya nyusahin dia aja sedangkan Lisa tertawa cekikikan melihat tingkah mereka.

Sambil melangkah keruangannya, Christ berteriak kencang "Selamat bekerja Lisaku tersayang" teriakan ini membuat Lisa menunduk malu dengan tingkah Christ sedangkan Surya tetap geleng-geleng kepala, heran dengan kelakuan mereka.

Setiap harinya selalu ada tawa di tempat kerja mereka. Akankah tawa ini berujung dengan akhir kebahagiaan?

Forgive MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang