21-Anakku?

13.2K 254 2
                                    

Author PoV

"Kenapa Sa?" tanya Christ dengan menggenggam kedua tangan Lisa.

"Aku sudah memiliki anak" belum jelas terdengar jawaban Lisa oleh Christ, mereka terlebih dahulu dikejutkan dengan kehadiran Surya dan Patricia. Christ refleks melepas tangan Lisa dari genggamannya.

"Kukira akan ada adegan xxx juga diruangan ini, ternyata kalian cuma pegangan tangan doang, gak seru" celetuk Surya dengan nada mengejek dan langsung mengambil posisi duduk disofa seberang Christ dan Lisa. Patricia membuntutinya untuk duduk disamping Surya.

"So, what are you doing guys? Talk about me and Surya?" ucap Patricia.

"No Patsy, it's about us, not you guys" jawab Christ santai.

"I'm sorry making you jealous Lisa, i'm just trying to help Christ. My name is Patricia, you can call me Patsy, I'm Surya's girlfriend, not Christ" ujar Patricia sambil menjulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Lisa dan Lisa membalas jabatan tangan tersebut.

"It's okey Patsy, Christ sudah menjelaskan semua padaku" jawab Lisa dengan senyuman manisnya.

"Ide Christ emang rada gila, maklumi aja ya Sa. By the way ada aroma bebek diruangan ini, boleh gue makan?"celetuk Surya yang membuat mereka semua serempak tertawa.

"Makan saja pikiranmu Surya" ucap Patricia dengan nada sebal.

"Beby, making love with you makes me tired and hungry" jawab Surya dengan nada merayu Patricia.

"Makanlah Sur, kalian kan butuh tenaga habis buat adeknya Lilith. Gue sama Lisa makan diluar aja"

"No Christ, aku dan Surya saja yang makan diluar. Lisa susah payah beli untuk kamu. Ayo kita pergi Surya" 

"Maaf sebelumnya sudah tidak sengaja melihat kalian begitu Patsy. Boleh aku bertanya kepada Surya, apa tadi pagi Kak Surya ada ditaman ya, jadi pria berkacamata hitam?" tanya Lisa yang membuat kaget Surya dan Christ. 

"Haha, ngapain aku pagi-pagi nyanyi ditaman, aku sejak pagi dikantor bersama Christ, iya gak Christ?"

"Iya dong, tadi pagi aku sibuk mempersiapkan bahan rapat dengan Surya, gak mungkin kita keluyuran ditaman cuma lihatin kamu" jawab mereka serempak dengan gelagapan.

"Aku belum bilang pria itu nyanyi ditaman, lagian aku juga gak ada bilang Christ ikut, kenapa kalian bisa tau?" ujar Lisa dengan anda curiga.

"Duh gue makin laper, kita pergi aja yuk Patsy, bye guys" ujar Surya sambil berdiri menarik tangan Patricia yang heran melihat tingkah mereka dan berjalan cepat meninggalkan ruangan tersebut. 

Setelah mereka pergi, Lisa menatap tajam kearah Christ.

"Kamu tadi ada ditaman juga kan?" tanya Lisa langsung to the point.

"Wajar dong aku ngawasin cewekku jalan sama cowok lain? Nanti dia apa-apain kamu gimana?"

"Christ, Rey itu tunanganku, wajar kami jalan berdua. Sedangkan kita hanya rekan kerja. Hubungan kita ini sudah terlalu jauh melenceng!"

"Aku sudah bilang ayo kita menikah, tinggalkan Reymu itu!"

"Aku sudah bilang alasannya, aku tidak bisa Christ, aku sudah..."

"Stop Lisa, sudah jangan bahas lagi. Aku akan menunggumu. Aku yakin kita akan bersatu. Aku akan buat Rey sadar posisinya dan kamu sadar hatimu harus kemana. Sekarang ambil salah satu makanan dimeja serta minumannya, makanlah dimejamu. Aku mau makan sendiri"

Christ berdiri dan menghadapkan dirinya di pinggir jendela. Melihat ekspresi Christ yang terlihat kesal, Lisa melakukan apa yang diminta Christ dan berjalan keluar meninggalkan ruangan tersebut.

"Apa Christ tidak mendengar kalimatku, bahwa aku sudah punya anak, ada Dava, anak kita Christ yang sudah menganggap Rey sebagai ayahnya" ucap Lisa dalam hati sembari berjalan menuju meja kerjanya.

Disisi lain, Christ sedang termenung menatap langit dari jendela ruangannya. Ada sesuatu hal besar yang dipikirkannya.

"Apa maksudmu Lisa dengan anak? Apa kamu sudah punya anak dengan pria itu? Kamu bilang dia tidak pernah menyentuhmu, lalu bagaimana bisa kalian punya anak? Chat di hpmu dari dia juga bahas Dava kangen mama, apa Dava itu anakmu? Apa yang kamu sembunyikan Lisa?" pikir Christ dalam hati. Dia sengaja pura-pura tidak mendengar perkataan Lisa karena dia harus membuktikan dulu kebenarannya.

"Aku harus cari tau lebih dalam tentangmu Lisa!"

............................................................................................................................

Setelah kejadian itu, Christ dan Lisa tidak ada komunikasi selama berhari-hari. Christ bersikap dingin pada Lisa sedangkan Lisa tidak berani memulai pembicaraan. Jika mereka berpapasan, Christ akan memalingkan wajahnya dari Lisa walau Lisa sudah tersenyum manis. Jika Lisa keruangan Chris untuk berkas-berkas pekerjaan, Christ tidak akan mau menatap wajahnya. 

Lisa menatap kusut tumpukan berkas dimejanya. Dirinya tidak konsen bekerja akibat ulah Christ yang tidak mau berbicara bahkan memandang wajahnya.

Disisi lain, Christ sedang duduk dengan raut muka serius diruangannya hingga Surya datang menghampirinya memecah keheningan.

"Gue dapet yang loe mau Christ, dan loe gak akan percaya dengan hasilnya" Christ tidak menjawab perkataan Surya dan lebih fokus memandang laptopnya.

"Lihat gue Christ, gue dapetin KKnya Lisa" Christ langsung menoleh semangat kearah Surya ketika mendengar kata KK.

"Kartu keluarga?" tanya Christ pada Surya.

"Iya Christ, ini loe cek sendiri. Disitu ada Dava yang loe penasaran banget" Surya menyerahkan print.an foto kartu keluarga milik Lisa. Dalam kartu keluarga tersebut, muncul keterangan Ayah, Ibu, Lisa dan Dava sebagai adiknya. Christ menatap lembaran tersebut dan menghitung usia keluarga Lisa dengan kalkulaktor miliknya.

"Ayah Lisa lahir tahun 1960, Ibu Lisa lahir tahun 1962, Dava ini lahir tahun 2012, masa iya Ibunya melahirkan usia 50 terus bapaknya bikin anak usia 52?" tanya Christ dengan heran kepada Surya.

"Loe gak sadar sesuatu yang penting Christ?" tanya balik Surya kepadanya.

"Apaan Sur?" 

"Loe ketemu Lisa Maret 2012, terus Dava itu lahir Desember 2012, menurut loe gak ada yang aneh Christ?"

"Apaan sih Sur, loe malah bahas tahun kelahiran sama gue gitu?" jawab Christ dengan nada kesal.

"Loe itu bego amat ya Christ. Jarak loe ketemu Lisa sama Dava lahir itu 9 bulan. Loe bilang ke gue kalau loe perawanin Lisa di Singapore, kalian ngelakuinnya 2 hari. Loe ada ngeluarin didalem gak?" 

Sebuah tamparan keras terasa seperti mendarat di pipi Christ. Dia teringat dengan kejadian 6 tahun lalu di Singapore, pertemuan pertamanya dengan Lisa. Mereka melakukannya tanpa pengaman dan teringat jelas diingatan Christ bahwa Ia mengeluarkannya didalam. Apakah maksud Surya, Dava kemungkinan anaknya?

"Jadi menurut loe, Dava itu mungkin anak Lisa dan gue Sur?"

"Iyalah gak mungkin Dava itu adik Lisa, kemungkinan besar ya anaknya. Melihat hitungan waktu, kemungkinan besar Dava itu anak loe juga"

"Benarkah ini Sur? Gue masih gak percaya" jawab Christ pada Surya.

"Gue punya sesuatu yang akan lebih buat loe gak nyangka" jawab Surya sambil menunjukkan sebuah foto dari handphonenya. Foto tersebut menampilkan gambar seorang anak kecil yang sedang digendong wanita mirip Lisa. Anak laki-laki tersebut memiliki bola mata biru safir yang mirip dirinya.

"Ini Lisa dengan siapa?"

"Anak itu yang namanya Dava, itu gue dapet fotonya dari sosial media sepupu Lisa. Dan captionnya, happy mother's day Delicia, so gue yakin Dava itu anaknya Lisa. Dan melihat bola mata dan wajah Dava, gue yakin 1000% bahwa Dava itu anak loe Christian"

"Benarkah Dava anakku?"

Forgive MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang