9-Kenyataan Pahit

16.6K 348 0
                                    

Author PoV

"Apa maksudmu bicara kamu hamil didepan umum seperti tadi! Kamu mau cari simpati orang-orang lagi ah! Aktingmu terlalu busuk Bel!" bentak Christ pada istrinya Bela.

"Cara apapun akan aku lakukan untuk membuatmu sepenuhnya milikku!" balas Bela dengan lantangnya menatap tajam mata Christ.

"Setelah kamu tidur dengan pria lain, lalu bisa-bisanya kamu hamil anak dia begitu! Dasar jalang kamu Bel!" 

"Kamu yang duluan mengkhianatiku Christ! Dan sudah 6 tahun kita menikah, kamu sama sekali tidak mau menyentuhku. Kamu anggap aku ini patungkah!  Apa kamu juga tidak berakting dihidupmu! Kamu bersandiwara di depan umum bahwa kita pasangan bahagia! Aku bantu sandiwara kita dengan tambahan anak dariku!"

PLAK. Sebuah tamparan mendarat di pipi kanan Bela. Christ tak kuasa menahan diri untuk meluapkan amarahnya pada Bela.  

"Aku berusaha menghormatimu sebagai istri, tapi wanita sepertimu memang tidak pantas dihormati!" bentak Christ dengan sangat keras.

"Berkaca Christ! Bela yang sekarang adalah Bela hasil perbuatanmu. You made me become a Devil !" balas Bela dengan berteriak kencang.

"Kamu yang seharusnya berkaca Bel, hidupku berantakan karena ambisi sialanmu itu!"

BRAK. Christ keluar dari kamar Bela dengan membanting pintu dengan sangat keras. Dalam diamnya tak terasa airmata mengalir di pipi Bela.

"Mengapa mencintaimu sesakit ini Christ" 

............................................................................................................................  

Sebuah alunan lagu mengumandang di salah satu kamar hotel Allyson. Dikamar tersebut terdapat seorang pria yang sedang duduk menatap langit di balik tirai jendela. Pria itu adalah Christian Leonard.

Tangan kirinya sedang memegang sloki berisi minuman keras sedangkan tangan kanannya sedang memegang sebuah foto kenangan dirinya bersama seorang wanita di Singapura. Wanita yang sangat dicintainya, wanita yang selalu Ia impikan,  wanita yang paling dirindukannya.

A hundred days have made me older
Since the last time that I saw your pretty face.
A thousand lies have made me colder
And I don't think I can look at this the same.
All the miles that separate
Disappear now when I'm dreamin' of your face.  

I'm here without you baby
But you're still on my lonely mind.
I think about you baby and I dream about you all the time.
I'm here without you baby
But you're still with me in my dreams
And tonight girl, it's only you and me.  

-3 Doors Down-

"Maafkan aku Lisa" hanya kalimat ini yang mampu terucap dari bibir Christ. Begitu besar luka yang sudah Ia berikan pada Lisa. Luka yang sangat dalam yang pasti sulit disembuhkan.

.............................................................................................................................

Keesokan paginya di dapur apartment, Lisa sedang menyiapkan roti selai coklat untuk Dava dan Rey. Tatapan matanya masih terasa kosong. Sesekali Lisa menghela nafas menandakan ada sesuatu yang  Ia pikirkan.

"Kamu sudah lebih baik sayang?" ucap Rey menghampiri Lisa dan langsung memeluk Lisa dari belakang.

"Aku udah gak kenapa Rey, kemarin aku kurang sehat, maaf aku merepotkanmu" Lisa meletakkan roti di atas piring saji dan membalikkan badannya menghadap Rey.

"Bawah matamu menghitam Sa, kamu kurang istirahat, seharusnya kamu tidak usah membuat sarapan, biar aku saja" ujar Rey sembari mengelus rambut Lisa.

Penyebab utama mata Lisa menghitam adalah airmatanya yang tak berhenti mengalir. Semalaman Lisa tidak bisa tidur karena memikirkan kenyataan pahit yang harus diterimanya. Luka sangat dalam masih membekas dihatinya, luka yang Lisa yakini tidak akan mungkin terobati.

"Tidak apa Rey, setelah ini aku akan istirahat mumpung libur"

"Baiklah, aku akan mengajak Dava jalan-jalan pagi ini dan menjaganya, kamu istirahat ya"

Setelah sarapan, Rey dan Dava berangkat untuk jalan-jalan ke Gelora Bung Karno pagi ini sedangkan Lisa memilih istirahat di kamarnya. Lisa tertidur dengan pulasnya dalam waktu beberapa saat hingga suara bel pintu apartmentnya berbunyi.

TINGTONG...

Lisa terbangun dari tidurnya dan berjalan menuju pintu apartementnya. Ketika membuka pintu, Lisa terkejut melihat sesosok pria dihadapannya.

"Kamu" ucap Lisa sambil menunjuk pria dihadapannya.

"Apa kabar Lisa?"

Pagi itu adalah pertama kalinya pertemuan secara langsung antara Lisa dan Christ. Sanggupkah mereka merajut kembali cinta yang telah pergi 6 tahun lalu?

Forgive MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang