31-Penyelesaian

10.7K 183 9
                                    


Author's PoV

Dibalik canda tawa ketiga pria tersebut, datang seorang pria cilik yang gagah menggemaskan.

"Opa gendong" ucap anak tersebut.

Ayah Christ menggendong anak kecil tersebut dan mengelus rambutnya.

"Dava ganteng kan sudah gede, kasihan Opa nanti encoknya kumat, sini om aja yang gendong" ucap Surya.

"Emoh, om surya bau" balas Dava dengan polosnya yang membuat mereka tertawa terbahak-bahak bersama. 

Hari ini adalah hari bahagia Christ dan Lisa. Setelah banyak jatuh bangun dalam hubungan mereka, Christ akhirnya akan meminang Lisa untuk menjadi istrinya.

Satu tahun yang berat telah mereka perjuangkan untuk hubungan ini. Lisa yang berjuang mendapat pengakuan orangtua Christ akan dirinya. Begitu juga Christ yang telah berjuang meyakinkan orangtua Lisa mengenai dirinya.

Dua hal terberat yang harus Christ dan Lisa lalui adalah mengenalkan Dava sebagai anak kandung mereka, juga bagaimana membersihkan kesalahpahaman di masa lalu yang membuat Christ seakan menjadi penyebab kematian Dewa, kakak Lisa.

Flashback 6 bulan lalu

"Situasi apa ini Christ?" ucap Ibu Christ menatap tajam putranya. Ia merasa heran dengan isi ruangan kerja putranya tersebut. Dirinya bersama suami duduk di sofa berhadapan dengan sepasang suami istri yang tidak dikenalinya. 

"Lisa, ada apa ini nak?" balas Ayah Lisa yang juga bingung menghadapi suasana ini.

"Kami mengumpulkan Papa, Mama, Ayah dan Ibu di tempat ini untuk mengakui sesuatu. Kami ingin jujur terhadap kalian" ucap Christ tenang.

"Apa kamu hamil Sa?" ucap Ayah Lisa tegang.

"Lebih buruk dari itu Pak, saya yang telah menghamili Lisa dan meninggalkannya" jawab Christ lirih.

"Maksud kamu apa Christ? Papa tidak mengerti" kata Ayah Christ dengan herannya.

"Kamu ayah kandung dari cucuku Dava?" tanya Ayah Lisa mulai emosi.

"Iya Pak, saya pria brengsek yang meninggalkan Lisa 7 tahun lalu. Maafkan saya karena lari dari tanggungjawab. Saya menyesal Pak, saya tidak mau kehilangan mereka lagi. Ijinkan saya menikahi Lisa dan membesarkan Dava, putra kami" ucap Christ merasa bersalah.

Christ pasrah dan sudah siap menerima amukan dari kedua orang tua Lisa. Namun diluar dugaan, justru orangtuanya yang langsung bereaski marah dan Ayahnya langsung menampar dirinya.

"Apa kami pernah mengajarkan hal buruk seperti ini ah! Papa membesarkanmu untuk menjadi orang hebat bukannya orang bejat! Apa hobimu memang menghamili lalu pergi? 7 tahun lalu kamu tinggalkan Lisa dan beberapa bulan lalu kamu tinggalkan Bela? Apa kamu masih manusia!" ucap Ayah Christ penuh emosi sambil terus memukul putranya tersebut hingga bibir kanan Christ mengeluarkan darah.

"Stop Pa, jangan pukul Christ lagi! Dia sudah mengakuinya dan mau bertanggungjawab!" kata Ibu Christ sambil menahan suaminya dengan kedua tangannya.

"Berhenti Paman, saya sudah memaafkan Christ!" ucap Lisa ikut membantu melerai.

"Siapa yang mengijinkanmu memaafkan pria itu?" kata Ayah Lisa yang membuat semua orang diruang tersebut menatapnya diam.

"Apa dia tau sulitnya kamu mengandung 9 bulan? Apa dia tau kerasnya kehidupan yang kamu alami selama membesarkan Dava? Apa dia tau betapa sedihnya putriku menanggung malu hingga keluarga kami diusir dari rumah kami sendiri? Sejak dulu saya ingin sekali membunuh pria brengsek yang telah menghamili putriku ini, tapi Lisa selalu diam dan menutupi jati dirimu. Sekarang setelah 7 tahun berlalu kamu dengan mudahnya mau bertanggungjawab, apa kamu pikir kami akan semudah itu mengijinkan?" lanjut ucap Ayah Lisa yang membuat suasana semakin hening.

Christ langsung bangkit berdiri, bersujud dihadapan kedua orangtua Lisa. Orangtua Christ menatap pilu ke arah putranya, mereka ikut merasakan sakit yang dihadapi Christ.

"Saya minta maaf Bapak, saya salah. Saya memang brengsek telah meninggalkan Lisa. Tapi saya sangat mencintainya, saya berjanji akan menjaga dia dan Dava, saya menyerahkan nyawa saya sebagai jaminan jika sampai saya menyakiti dia lagi. Saya mohon restui kami" ucap Christ sambil terisak. Ia tidak sanggup lagi membendung perasaan bersalahnya. Lisa ikut bersujud disamping Christ dan merangkul hangat kekasihnya tersebut.

"Lisa mohon Papa, Mama, Bapak dan Ibu. Kami berdua salah dan kami meminta maaf atas kesalahan yang kami perbuat. Lisa sangat mencintai Christ, dan Lisa berharap bisa menghabiskan masa tua Lisa bersamanya. Masa lalu biarlah berlalu, restui kami untuk meraih masa depan" ucap Lisa dengan tulus. Orangtua Lisa hanya terdiam tak mampu mengucapkan satu katapun, hingga akhirnya Ibu Christ mengambil tindakan ikut bersujud untuk memecah keheningan. Ayah Christ murka melihat tindakan istrinya tersebut.

"Apa yang kamu lakukan? Kamu jangan membantu anak kurang ajar ini!" ucap Ayah Christ sambil menarik tangan istrinya untuk berdiri kembali namun beliau menangkisnya.

"Kita pernah muda sayang. Bapak dan Ibu juga tentu pernah muda. Mereka sudah mau mengakui kesalahan yang mereka perbuat dan mau memperbaikinya. Ketika anak kita ingin kembali ke jalan yang benar, bukankah ini tugas kita untuk mendukungnya?" ucap Ibu Christ lembut.

"Maafkanlah kami, ijinkan kami bersama" ucap Christ lirih.

"Kami memaafkanmu nak. Tapi berjanjilah pada kami bahwa kamu akan membahagiakan Lisa dan Dava" ucap Ayah Lisa sambil mengulurkan tangannya pada Christ untuk mengajaknya berdiri.

"Mama dan Papa merestuimu nak, kalian berhak bahagia. Jadilah Ayah dan suami yang bertanggungjawab" ucap Mama Christ sambil bangkit berdiri memeluk putranya.

"Terimakasih sudah merestui kami, terimakasih"

***

Flashback 3 bulan lalu

Setelah kejadian permintaan maaf tersebut, Christ dan Lisa masih harus menyelesaikan permasalahan mengenai Dewa. Didalam ruangan kerja mereka, Lisa mengajak Christ berbicara serius mengenai Almarhum Kak Dewa.

"Kamu tidak perlu menjelaskan apapun pada Ayahku Christ" ucap Lisa.

"Kenapa Sa? Aku yang telah membunuh kakakmu Sa. Aku harus mendapat permohonan maaf orangtuamu, agar Dewa tidak terus menghantuiku dengan rasa bersalah" balas Christ.

"Ada yang perlu kamu tau Christ mengenai Kak Dewa"

"Apa Lisa?" ucpa Christ penasaran.

"Kak Dewa sebenarnya masih hidup, hanya saja setelah koma, dia terbangun dalam keadaan amnesia. Dia benar-benar tidak ingat apapun, bahkan namanya sendiri. Saat itu Ayah dan Ibuku sangat sedih karena kecelakaan janggal yang dialami Kak Dewa sehingga Ayah menutupi keadaan amnesia kakak dengan mengatakan kakak sudah meninggal. Sebenarnya kakak sekarang masih hidup, dia ada di Bali dengan keluargaku disana. Kami mulai memperkenalkan lagi tentang hidupnya, berharap dia dapat mengingat kembali hidupnya. Tapi ternyata itu sulit dan membutuhkan waktu yang lama"

"Jadi Dewa masih hidup? Aku mau bertemu dengannya" ucap Christ memaksa.

"Belum waktunya Christ, biarkan ingatan Kak Dewa berangsur pulih. Aku mengatakan ini supaya kamu tidak lagi membahas mengenai dirinya. Kamu mengakui perbuatanmu saja sudah merupakan bentuk tanggungjawab. Kami sudah lama memaafkanmu Christ, kamu tidak perlu lagi membuka luka lama keluarga kami"

"Apa kamu yakin Lisa?" tanya Christ penasaran.

"Iya sayang, sekarang kita fokus memperbaiki diri lebih baik lagi, kita fokus merawat anak kita dan mengurus pernikahan kita. Aku mencintaimu Christ" ucap Lisa sambil mencium bibir Christ. Christ membalas ciuman itu dengan lebih agresif.

"Haruskah kita membuat Dava part 2 di ruangan ini sayang?" balas Christ nakal.

"Iya sayang, langsung kembar yah" 

***

Hari ini adalah pernikahan Christ dan Lisa. Akhirnya setelah perjuangan panjang, mereka bisa mengikrarkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Setiap proses yang dilalui telah memberi mereka pelajaran tentang arti cinta dan pengorbanan. Sesungguhnya memang tidak ada proses yang mudah, tetapi percayalah bahwa di setiap proses pasti akan ada akhir yang indah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Forgive MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang