23-Anakku Part 3

11.1K 204 5
                                    


Authors PoV

"Kenapa baru sampai?" ucap Christ dengan nada tegas dan tatapan tajam kepada Lisa. Lisa yang sudah emosi karena cepat-cepat mempersiapkan diri jadi semakin kesal menghadapi tingkah Christ.

"Kamu hanya beri aku waktu sebentar untuk prepare" jawab Lisa dengan nada ketus.

"Kenapa wajahmu jadi jelek kalau cemberut ya?" tanya Christ yang membuat Lisa semakin emosi.

"Jadi nganterin atau enggak?" balas Lisa dengan kesal.

"Kalau nada bicaramu gitu terus ya kita gak jadi berangkat" jawab Christ dengan ekspresi menahan tawa.

Lisa spontan mengeluarkan senyumannya yang paling manis dan berkata lembut kepada Christ.

"Pak Christian, apakah kita sudah bisa berangkat?" 

"Kurang memelas" jawab Christ tegas dengan memalingkan wajahnya menahan tawa.

"Batal berangkat!" 

"Ciehh Lisa ngambek, ayo berangkat" Christ menarik tangan Lisa dan mengajaknya berjalan dengan cepat.

"Pelan Christ, aku gendong tas berat nih" 

"Bodo amat, yang nyuruh siapa?!" jawab Christ dengan nada tertawa  yang membuat Lisa sangat sebal.

Mereka akhirnya tiba di landasan pribadi milik keluarga Christ dan menaiki pesawat jet yang sudah terparkir dengan rapi. Sepanjang perjalanan, Lisa sangat kagum dengan interior megah didalam pesawat. Mereka juga dijamu dengan makanan dan minuman mewah. Tak terasa satu setengah jam berlalu, mereka akhirnya bersiap untuk mendarat di Bandara Ngurah Rai, Bali. Bandara Bali menyediakan terminal khusus untuk jet pribadi yang memudahkan Christ mendaratkan pesawat jetnya.

Setelah landing, Lisa dan Christ berjalan keluar dari Bandara. Lisa mengikuti Christ yang sedari tadi sibuk berjalan sambil memainkan handphonenya. Lisa kesal dengan tingkah Christ dan makin kesal melihat tatapan wanita-wanita di Bandara yang terpesona dengan ketampanan Christ.

"Christ, STOP!" teriak Lisa yang membuat Christ menghentikan langkahnya dan berbalik diam menatap Lisa.

"Sekarang kita udah di Bali. Terimakasih sudah nganterin aku. Aku mau pergi ketemu keluargaku. So, kamu bisa pulang sendiri kan? Kalau gitu aku pergi dulu ya, bye bye" ucap Lisa dengan cepatnya sambil berjalan cepat meninggalkan Christ. Dengan sigap Christ menghentikan langkah Lisa dengan menarik tas ranselnya.

"Jauh-jauh aku anter, kamu tinggalin aku gitu aja? Tanggungjawabmu mana?"

"Terus aku harus gimana? Emang kamu mau ikut ke rumah sakit jenguk keluargaku?" pertanyaan bodoh keluar dari mulut Lisa. Seharusnya dirinya tidak menawarkan hal ini, apakah ini saat yang tepat bagi Christ bertemu Dava?

Christ awalnya terdiam sejenak hingga akhirnya Ia menjawab "Aku akan mengantarmu, sopirku sudah menunggu diparkiran"

Christ akhirnya mengantar Lisa menuju RS Prima Medika di Denpasar. Dalam perjalanan, mereka saling berdiam, tak berucap satu katapun. Sesampainya dirumah sakit, Christ mengikuti Lisa kemanapun langkahnya pergi, hingga akhirnya mereka tiba dikamar kelas 2 no 8.

Didalam ruangan tersebut terdapat dua pasien yaitu Dava dan seorang anak kecil lainnya bersama Ibunya. Lisa dan Christ menemukan Dava dalam keadaan tertidur pulas tanpa seorangpun disampingnya.

"Permisi Ibu, apa Ibu ada melihat kedua orangtua saya?" tanya Lisa kepada Ibu pasien disebelahnya.

"Kakek neneknya Gus Dava maksudnya nggih?"

Forgive MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang