Tujuh

22.7K 1.2K 134
                                    

Update.

Cerita sebelumnya, Gery nganu sama Siska di kosan Irgi. Sepupu perempuan Siska (Karin) ngobrol sama Irgi di kamar sebelah. Habis itu, malamnya Irgi ngintip Gery pas lagi sedang mandi.

Vote!

Mos hari ketiga. Capeknya bukan main. Tentu penyebabnya karena aku sudah ditandai oleh para senior. Mereka menyuruhku push up atau sit up kalau aku buat salah. Padahal, yang salah itu Gery! Dia selalu membawaku ke tempat aneh sebelum aku pergi ke kampus. Jadinya telat kan. Seperti sekarang. Gery ngacrit ke teman-teman panitianya, meninggalkanku sendirian di parkiran.

Aku ingin pulang! Para panitia sialan itu menjelma jadi macan jantan! Ditambah, "HEH KENAPA KAMU TELAT, DEK!" Tebak siapa yang berteriak? Yap. Gery! AKU CAPSLOCK, GERY! Aku tahu dia terpaksa melakukan itu karena sudah menjadi tugasnya, tapi ... aaaarghhhh! Dia penyebab aku terlambat!

"Maaf, kang!" sahutku sedikit membentak. Kating di sebelah Gery melotot.

"Heh kamu punya sopan santun kagak!? Jaga nada bicara kamu!"

"Ma-maaf, teh."

"Push up!"

"Berapa teh?"

"10!"

Mungkin dia kasihan kali ya karena tubuhku kecil jadi cuma disuruh push up 10 saja. Di saat kakak kelas yang lain akan memarahiku, Bimo keburu datang. Syukurlah! Dia dewa penolongku meskupun dia ketua pelaksananya.

"Dek, cepat masuk ke barisan. Lain kali jangan telat lagi ya." Gery sontak mendengus. Tatapan permusuhan langsung berkobar di bola mata mereka. Pasti alasannya karena masalah cewek! Dua cowok ganteng musuhan ya pasti karena itu alasannya.

"Makasih kang Bimo. Permisi."

Gery kembali berteriak. "Siapa namamu!?"

"Aku satria, kang."

WHAT!?

SATRIA!?

Sontak langkah kakiku terhenti. Dia pasti sengaja datang telat supaya bisa dimarahi Gery. Ketika mataku dan matanya bersitatap, Satria mengacungkan jempolnya. Entah kenapa aku gedek! Tapi itu haknya menyukai seseorang bukan? Bahkan aku pun tanpa permisi ketika menyukai Gery.

Sudahlah. Toh yang selalu aku lakukan hanya memendam perasaanku. Aku tak pernah berpikiran ingin pacaran dengan pria, apalagi gay. Meski aku gay, aku enggan pacaran dengan sesama gay. Aku lebih mementingkan privasi dan masa depanku. Kalau dengan cowok normal kan dia pasti sama-sama takut kebongkae jadi pasti 99 % jaga privasi. Nah karena Gery straight tulen, akan kusimpan perasaanku selama yang kubisa.

Ketika sampai di barisan, seorang perempuan ayu berkerudung sedang berbicara di depan. Kutanya siapa namanya pada teman seangkatanku. Safa? Sungguh dia cantik sekali.

"Kamu siapa namanya?" tanya Safa.

"Aku Irgi, teh. Maaf telat."

"Nggak masalah. Kamu lihat saja buku temenmu ya, ada yang perlu kamu catat."

Ospek mahasiswa memang melelahkan, belum ospek jurusan yang bisa berbulan-bulan. Meskipun begitu aku senang menjalaninya karena aku punya dua kating yang baik padaku. Pertama Bimo dan kedua Siti. Gery? Hmmm dia sangat baik padaku. Saking baiknya, dia pernah meninggalkanku sendirian di mall karena Siska datang mengganggu.

Yang penting MOS kampus selesai. Aku bisa fokus dengan kuliahku.

***

"Dek, abang mau mandi ke pemandian air panas, kamu mau ikut?" tanya Gery. Aku sedang membaca novel Preman Addict saat ini. Hmmm Gery bisa kayak komandan Gani nggak ya? Semisal kalau aku egois maksa Gery buat pacaran denganku, Gery pun pada akhirnya bakal luluh. Haha, itu hanya ada dalam dunia cerita. Selain itu, mustahil aku memperkosa Gery seperti yang dilakukan Adipati.

IRGI [MxM] [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang