Bro, banyak komen dan dm kalian yang belum sempat saya jawab. Maaf ya. Saya sedikit sibuk. Nih buat permintaan maaf saya up. Kali ini, satu bab lagi beneran tamat ya. Nanti up kalo udah nyampe 900 vote :p wkwkwk. Canda. Tapi moga aja nyampe huhu.
Bab selanjutnya karna bab terakhir bakal saya kasih panjang wkwkwk. Ekstra partnya? Kalo kalian masih ingin baca cerita ini saya buat ekstra partnya.
Ian POV
"HAH!!!?"
"Gue serius, Ian."
"HAH!!!?"
"GUE SERIUS!!! BANGSAT, TUH BOCAH HARUS JADI MILIK GUE!!!"
Oke sekarang aku percaya. Sialan. Cowok sejantan Gery pada akhirnya bisa jatuh cinta sama laki-laki? Tunggu. Ini gak masuk akal sumpah. Dan dia ditaklukan oleh bocah tengil yang bahkan baru masuk kampus? Bocah itu mengalahkan jutaan perempuan cantik yang ingin jadi istri Gery? Baiklah aku berlebihan. Tapi tetap saja gak masuk akal! Pake acara nangis segala lagi nih pejantan.
"Ger, l-lo serius na-nangis gara-gara cowok? Haha ini pasti mimpi. Coba tampar gue, Ger."
PLAAAAAAK!!!
"AAAARRRGHHH!!!"
"Lo bikin kesel gue, Ian."
Horor. Ini bukan mimpi! Apa kata anak-anak kampus jika mendengar ini? Aku yakin bakal jadi trending topik sebulan penuh.
"Oke, sekarang lo mau gimana?" tanya gue was-was.
Jangan-jangan ...
"Gak ada hal yang gak bisa gue dapetin. Tentu saja, akan gue rebut dia dari si Danar. Dan lo harus bantu gue."
Yang horor semakin horor dan aku bingung harus meresponnya kayak gimana.
"Kok gue jadi kesel ya, Ger? Semua cewek yang gue suka jatuh hati sama lo, sama rupa elo, tapi elonya malah jatuh hati sama si Irgi? Kenapa harus si Irgi? Mending dah kalo lo suka sama dosen kita, gue gak akan terlalu terkejut. Beneran ini gue nanya, KENAPA HARUS SI IRGI? Oke dia emang ganteng, tapi ... kenapa harus si IRGI?"
"Lo banyak tanya ya. Dari kemarin-kemarin lo maksa gue buat cerita, tapi setelah gue cerita lo malah gitu?"
"Gue cuma kaget."
"Jadi?"
"Apa?"
"Lo mau bantu gue?" tanya Gery penuh harap. "Gue juga gengsi kalo tiba-tiba minta maaf dan bilang suka. Mau ditaruh di mana muka gue? Pokoknya kita harus ngebuat situasi di mana si Irgi tergila-gila lagi sama gue, jatuh cinta lagi sama gue. Nanti kalo dia nembak gue, gue gak akan nolak dah."
Mulut gue nganga. Gery yang selama ini gentle, jantan kalo soal urusan nembak seseorang, bisa sepengecut ini? "Lo pengecut banget sumpah, Ger! Apa salahnya lo minta maaf terus nyatain perasaan lo sebenernya? Gue yakin dia masih tergila-gila sama rupa lo, sama fisik lo."
"Sial. Jadi lo pikir dia suka gue karena wajag gue doang?"
"Ya iyalah. Hati lo kan busuk."
"Bagong!" serunya. "Lagian bukan hanya karena masalah gengsi. Lo pikir dong gue udah ngatain dia, gue udah ngomong hal kejem sama dia, terus tiba-tiba gue bilang suka? Mau di taruh di mana muka gue? Kalo sama perempuan gue berani, tapi kalo sama laki-laki, sumpah Ian, susah dijelasin tapi beneran gue gak berani ngomongnya."
"Pengecut."
"Woi!"
Gue nantang. "Kalo bukan pengecut apa namanya?" Gery terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRGI [MxM] [Tamat]
RomanceIni cerita gue tentang asam manisnya menyukai pria straight. Ya, tentang gue yang secara tak sengaja sharing kamar karena preman itu mengeluh biaya kosnya mahal sekali. Dialah Gery, pejantan straight yang sejujurnya telah membuat gue nyaris bunuh di...