Lima Belas

20.6K 1.3K 188
                                        

Kalian jangan salah paham ya. Di hadapan babang Gery, si Irgi 80% vers. Lol. Gery belum tentu bakal jadi bot haha. Lagian, kata siapa Irgi bakal jadian sama Gery? Kalo pun iya ... hmmm ... rahasia.

Kalo udah nyampe 400 lagi bakalan up :pppp

Btw, bab ini sangat dewasa. Loncat aja kalo gak suka atau masih dibawah umur atau bagi kalian yang belum ternoda pikirannya.

Ingat, khusus 20 +

Awas kalo pas baca cerita ini kalian coli! Jangan, pokoknya jangan, atau nanti saya hapus bagian ini.

"Sorry, bang. Tapi ... elo bakal kehilangan keperawanan pantat lo hari ini."

"Apa? Goblok. Isep lagi puting gue sayang. Cepetan! Ahh nah itu ahh ahh enak, Gi."

Tubuh Danar keringetan, man! Dan keringetnya itu lho, baunya enak bener. Lidahku masih asik menjilat dada bidangnya. Daerah sensitif Danar adalah putingnya. Jika aku gigit pelan-pelan, Danar akan langsung kelojotan dan mengumpat kasar. Aku takut Danar ejakulasi jadi aku fokus menjilat keringatnya saja.

Puas dengan dadanya, lidahku sedikit naik ke atas mencari lehernya. "Gi udah udah! Gue gak mau sange, gue mau ke bawah! Pesta cuuuuuuuuuy. Ayo Gi, mending mabok. Lo juga harus minum, kalau gak mau gue entot elo sekarang juga! Aaaaahhhh aaaaah Irgi ... jangan dicupang leher gue. Ahh ahhhh gue sange. Mana si Lina? Lina sayang sini mau bikin anak sama abang? Lina sayang aaaah."

Berisik! Danar kalau lagi mabuk ternyata gak bisa diam mulutnya. "Gue, gue juga nafsu banget bang lihat elo kayak gini. Gue boleh memperawani elo kan?"

"Lina aaah jilat lagi sa—hmmmp!" Aku bungkam mulut Danar dengan mulutku. Dia balas menciumku ternyata. Mulutnya terbuka, lidahnya mememutar, beradu lidah denganku, saling bertukar liur denganku. Rasanya? Niiiiiikkmaaaaat! Beginikah rasanya ciuman? Sayangnya mulut Danar bau alkohol! Tapi tetep nikmat! Saat lidahnya menjulur, langsung kutangkap dengan mulutku lalu kuemut seperti lolipop.

Dadaku semakin bergemuruh. Rasa nikmat dari hubungan badan adalah ketika jantungmu memburu, lalu di saat yang bersamaan seseorang yang kau sukai menyentuhmu. Maksudku, ketika dirundung nafsu, sentuhan kecil semacam pegangan tangan pun akan terasa nikmat, apalagi jika saling beradu lidah, mencumbu, bahkan menjilat satu sama lain? Dan aku sedang melakukannya. Cowok seksi, ganteng, penuh tato ini sedang memberikan lidahnya serta mulutnya untuk aku santap. Dan demi apapun, kenikmatan ini sulit untuk kuutarakan.

"Bang Danar ... abang seksi bener bang."

Posisi Danar telentang sementara aku ada di atasnya. Dengan posisi ini, aku bebas menjilat semauku tubuh bagian depannya.

Tok tok tok.

"Gi, elo lagi ngentot sama abang gue?"

Semua jilatanku, semua remasanku, semua nafsu dan fantasi liarku luruh tak bersisa ketika telingaku mendengar suara Bimo. Dia tahu aku sedang—maksudku mau ngentot dengannya?

"Kenapa berhenti? Aaaahh jilat lagi sayang." Tangan Danar menekan kepalaku kuat sehingga wajahku menyentuh dada bidangnya.

"Kalian serius lagi ngentot!? Gila, bang elo suka homo juga?" kata Bimo lagi.

"Jilat lagi Lina sayang ...," ucap Danar masih setengah sadar.

Hening cukup lama. Lalu beberapa detik kemudian aku mendengar suara Bimo tertawa. "Irgi, beruntung banget abang gue lagi gak sadar sehingga dia nyangka elo cewek baru dia yang kemarin dia gusur di sungai haha." Bimo memang belum tahu meski Danar sadar pun, aku pernah merasakan tubuh Danar dengan lidahku. Masalahnya adalah Bimo pasti berpikir aku tipikal homo yang mencari kesempatan dalam kesempitan meski faktanya memang demikian. Ngeles? Atau pura-pura jadi korban yang diperkosa? Tapi masa korban gak merintih sama sekali, malahan sejak tadi, Danar gak henti-hentinya mengerang! "Lanjut aja, Ir. Gue penasaran sama reaksi abang gue ketika sadar dia abis ngentot cowok haha."

IRGI [MxM] [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang