Axel, terperangah ketika masuk ke dalam ruangan di balik pintu kayu ganda yang terletak di sebelah barat menara utama. Setelah sebelumnya menanyakan letak perpustakaan pada salah seorang pelayan yang ditemuinya di luar, Axel berhasil menemukan perpustakan milik Philip.
Ya, bisa dibilang perpustakaan itu miliki Philip, karena pria itulah yang membuat ruangan itu, membawa buku dari hampir seluruh dunia ke perpustakaannya. Bahkan, kalau boleh Axel membandingkan perpustakaan Philip hampir menyamai perpustakaan kota Constanta.
Ada perasaan senang yang bergejolak dalam dada Axel, pemuda itu sepertinya sudah cinta mati pada buku dan ilmu pengetahuan, karenanya saat melihat begitu banyak buku dari hampir seluruh dunia ada di sana, Axel rasanya ingin berada di dalam ruangan itu selamanya. Namun, dia mengurungkan niatannya itu karena sekarang dia harus mencari sesuatu yang lebih penting.
Sebuah buku yang pernah dia baca tentang tanaman yang mungkin bisa mengatasi masalah Arsen dan Ken, sayangnya kali ini memori Axel tidak bisa mengingat tanaman itu dengan baik, jadilah pemuda itu harus mencari satu persatu dari sekian banyak buku di sana. Meski dia tidak yakin perpustakaan itu memiliki buku yang ia maksud, namun tidak ada salahnya mencoba,bukan?
Axel mulai mencari dari rak paling belakang, satu persatu buku di rak tinggi itu Axel periksa, harusnya dia mengajak mereka untuk membantu menemukan buku itu, tapi ada kemungkinan teman-temannya akan memperlambat pencariannya.
Bukan Axel ingin meremehkan teman-temannya dalam hal ini, tapi... Ya, untuk yang satu ini hanya dia yang paling bisa mereka andalkan, kan?
"Peraturan itu dibuat untuk dipatuhi, Redmund!"
Perpustakaan itu sepi, tentu saja Axel bisa menangkap dengan jelas suara yang setengah berteriak itu. Axel mengenal suara itu, Philip, ya siapa lagi yang suka berteriak dengan nada marah di kastil ini kalau bukan pria itu?
"Dan sudah berabad-abad kita mematuhi peraturan yang ditulis Vladimir di dalam buku itu."
Axel tidak bisa menahan rasa ingin tahunya, pemuda itu berjalan melewati beberapa rak lagi, suara Philip dan Redmund makin terdengar jelas, dari balik sebuah rak Axel bisa melihat Philip dan Redmund tengah saling berhadapan. Seperti biasa, Philip dengan wajah keras dan penuh kemarahan itu menatap Redmund tidak suka, sementara Redmund hanya menanggapi tatapan itu dengan sikap tenang seperti saat pertama kali Axel melihatnya pria itu jarang menunjukan emosinya.
"Dan anakmu sudah melanggar peraturan paling sakral di dalam buku ini!" Philip mengacungkan sebuah buku berwarna cokelat ke depan wajah Redmund.
" Philip, tolong beri Daryn kesempatan. Dia sudah melalui banyak hal pahit." Suara itu terdengar penuh wibawa, berusaha membujuk saudaranya agar hatinya sedikit melunak.
"Kau pikir hanya dia yang sudah melalui banyak hal? Aku melakukan ini untuk keluarga kita, Redmund! Kita tidak akan bisa mengatasinya kalau sampai dia bangkit kembali gara-gara darah campuran itu!"
"Dulu kita bisa mengatasinya, Philip. Kalau dia kembali bangkit kali ini, kita juga pasti bisa mengatasinya." Redmund meremas bahu saudaranya.
Philip menepis tangan itu kasar, "Kita sama-sama tahu, Redmund. Resiko apa yang kita ambil kalau kita melawan dia, kematian, dan Calista sudah membuktikan hal itu dengan nyawanya." Philip memasukan buku itu ke dalam kantung mantelnya.
Axel buru-buru bergerak menjauh ke belakang tidak ingin tertangkap basah sedang menguping, tak lama perpustakaan itu kembali hening, tidak ada suara, namun Axel seperti mendengar suara-suara di pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Constantine #2 : Bangkitnya Illuminati ✔
FantasíaOriver pikir dia sebatang kara, sampai sebuah simbol iluminati muncul di lehernya saat melawan Vernon Armstrong sang pegkhianat. Simbol yang dipercaya hanya dimiliki oleh mereka yang memiliki garis keturunan Count Vladimir, sang Vampire penguasa per...