"Lalalala...."
"Jangan berisik, Sakura" Seongwu mengetuk-ngetuk pelan pintu kamar mandi dihadapannya. Ia sedang sibuk menggambar mainan bebek di tabletnya sesuai permintaan Sakura.
"Udah ada belum bebeknya?"
"Adaaaa! Terimakasih, Seongwu" jawab si perempuan didalam kamar mandi dengan begitu semangat.
"Anduk lo ada di gantungan dibalik pintu kamar mandi."
Hening sebentar.
Kemudian tanpa Seongwu tau, senyum Sakura mengembang ketika melihat handuk berwarna pink dengan pattern bunga putih. Persis seperti handuknya di film You are My Night Dream.
"Sekali lagi terimakasih, Seongwu." jawabnya. Ia tidak tahu harus mengatakan kata apa lagi selain kata tersebut. Seongwu benar-benar berusaha membuat Sakura nyaman tinggal didunianya dan merasa seolah-olah dunia ini adalah rumah keduanya.
"Seongwu, aku boleh minta-"
"Bang, lagi ngapain didepan kamar mandi begitu?"
"Ayaaaah?!?!"
Ayah Seongwu yang memiliki insomnia akhirnya keluar dari kamar untuk membuat secangkir kopi setelah menghabiskan waktu sekitar 1 jam untuk berusaha memejamkan matanya.
Seongwu hanya bisa terpaku didepan kamar mandi sambil menggaruki lehernya yang tidak gatal. Ia sedang berfikir harus berkata apa pada Ayahnya.
"Mau kekamar mandi ya? Emang didalem kamar mandi ada orang?" kata Ayah sembari mengambil sendok dan cangkir dari dalam lemari kecil di dapur.
"Emmm...."
"Bentar, tapi tadi Ayah denger ada suara cewek didalem kamar mandi" katanya sambil menatap anaknya itu dengan curiga.
"Tadi barusan kekamar mandi yah, terus.... Sambil bawa hape. Muter video anime. Hehe" Ayahnya hanya bisa menggeleng-geleng kepala dengan kelakuan anaknya yang sudah kecanduan dengan film tersebut. "Sekalian nih baru bawa tablet dari kamer. Mau mandi sambil nyari inspirasi buat nugas, yah."
"Nugas sampe dikamar mandi gituuuu. Perasaan ada meja belajar deh dikamer. Ga sekalian aja bantal guling dibawa juga tuh kekamar mandi?"
"Apasih yaaaah...."
"Didepan Ayah jangan pura-pura lagi mau mandi sambil nugas." kata Ayahnya mendekati Seongwu. Seongwu semakin bingung dengan tingkah Ayahnya tersebut. Ayahnya masih dengan santai mendekati anaknya sambil menyesap kopi yang baru ia buat.
Apa ayahnya tau rahasia apa yang ia sembunyikan seharian ini?
"Kekamar mandi sambil nonton anime, hmm... Ayah tau ko lagi ngapain."
"Bukan itu yah, buk-"
"Udah ah ayah balik kamer"
"Eh seriusan yaaah, nugas buat besok"
"Iya iyaaa jangan tidur kemaleman loh yaaaa" ujar Ayahnya sambil diiringi tawa pelan. Seongwu hanya bisa meniupi poninya dengan perasaan kesal. Ini semua gara-gara Sakura, Ayah jadi berpikir macam-macam pada anaknya.
Tiba-tiba Seongwu mendengar suara pintu kamar mandi terbuka. Disana ia melihat Sakura yang rambutnya dibalut handuk kecil karena ia baru saja selesai keramas, dan tubuhnya juga dibalut oleh handuk merah muda buatan Seongwu.
"Aaaah segarnyaaaaa~" serunya dengan mata terpejam.
"Aduhhh, pake baju lo cepetaaan." Seongwu berusaha mengalihkan pandangannya dari Sakura dan berpura-pura menyibukan diri dengan membuka-buka aplikasi di tabletnya. Ia bahkan tidak tahu aplikasi apa yang sedang ia buka sekarang.
"Baju? Astaga, aku lupa. Piyama birunya masih ada dikamar." Sakura berjalan tergesa-gesa menuju kamar diikuti Seongwu dibelakangnya. Ia hanya bisa menghela nafas panjang karena sudah lelah dengan kelakuan Sakura.
"Trus lo mau ganti baju dikamer gue gitu?"
"Memangnya tempat yang aman dimana lagi?" tanyanya.
Dengan santainya sakura melepas balutan handuknya. Refleks, Seongwu menutup pintu kamarnya.
Ia menutupnya dari luar.
Sekarang, posisi Seongwu adalah diluar kamar, sedangkan Sakura didalamnya sedang sibuk memakai piyama biru yang Seongwu sediakan.
Jantung Seongwu berdegup begitu kencang. Bagaimana bisa perempuan itu melakukan hal ini-itu seenaknya tanpa meminta izin pada Seongwu?
"Udah beluuuum? Lama..."
Sakura membuka perlahan pintu kamar Seongwu dengan piyama biru yang telah ia pakai dan rambutnya yang masih basah. Ia menatap Seongwu dengan mata bulatnya sambil tersenyum.
"Hehe sudah, Seongwu. Maaf membuatmu menunggu."
Seongwu masuk kedalam kamarnya sambil memikirkan hal-hal aneh seperti, "INI KENAPA DAH KO KAYA MAU MALEM PERTAMAAN?!" dan kemudian ia berusaha menyingkirkan pikiran tersebut secepat mungkin setelah mendengar Sakura berkata,
"Seongwu... Aku ingin masker wajah"
Belum sehari Seongwu tinggal dengan Sakura, rasanya ia benar-benar sudah frustasi. Padahal Seongwu sudah bersiap-siap menaiki kasurnya untuk segera tidur, tapi Sakura menghancurkan harapannya itu.
"Ck. Iya iya, gue bikinin maskernya yang banyak biar lo ga minta-minta lagi"
"Hihi, terimakasih Seongwu" perempuan itu membungkukan tubuhnya cepat. Dan kemudian tersenyum ke arah Seongwu.
Senyuman yang seperti benar-benar dipaksakan.
Bibir dan tatapan matanya benar-benar memiliki penyampaian yang berbanding terbalik. Bibirnya menyunggingkan senyum, sedangkan matanya begitu sendu.
Sakura merindukan rumahnya.
🌸🌸🌸
"ABAAAAANGGGGGGG!!!!!"
Seongwu membuka matanya perlahan dan melihat seseorang disampingnya masih tertidur didalam pelukannya.
Pe-lu-kan-nya.
Dengan cepat Seongwu melepaskan pelukan tersebut dan merubah posisinya yang sebelumnya sedang tiduran menjadi duduk.
Ia menatap tiga anggota keluarganya yang sedang berdiri didepan pintu kamarnya masih dalam posisi duduk diatas kasurnya.
Tiga orang dengan tiga ekspresi berbeda.
Ibu dengan ekspresi marahnya, Ayah dengan ekspresi prihatinnya, dan Woojin dengan ekspresi kagumnya.
"ABANG UDAH BERANI TIDUR SAMA CEWE YA SEKARANG?!?!?!"
Mampus dah gue.
🌸🌸🌸
a/n:
Aloha!
Aku baru aja bikin ff barunya ong hehe. Ya di akun aku emg ga ada konten siapa lagi selain manusia berinisial osw ini u,u /eaaAAAA.Aku bikin ff lokal judulnya Sunflowers. Kali aja kalian seneng ff lokal dan mau baca juga, jangan lupa di cek ya di profil aku. Thankyou❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Me to Your World
Short Story"Jadi, jelasin. Lo itu sebenernya siapa? Kenapa bisa ada disini?!" Ong Seongwu tergila-gila dengan tokoh Sakura dalam anime You are My Night Dream. Ia bahkan menjadi tidak tertarik pada perempuan nyata karena terlalu menyukai perempuan 2D. Sampai ak...