Woojin benar-benar menceritakan semuanya dari awal, dan tentunya membuat Seongwu tahu akan banyak hal baru setelah mendengarnya.
Woojin bilang, ia baru saja sampai ke dunia anime semalam dan besoknya bertemu dengan Seongwu. Sedangkan Seongwu bilang bahwa ia sudah membiarkan Woojin pergi hingga seminggu.
Dan tentu perbedaan waktu antara dunia anime dengan dunia nyata ini bukan pertanda bagus. Kalau mereka lebih lama disini, itu berarti didunia nyata akan lebih lama 7x lipat dan Seongwu benar-benar takut bahwa orangtuanya khawatir. Yaa walaupun sebelumnya pun ia sempat meminta Daniel dan Jaehwan untuk sering-sering menjenguk orangtuanya.
Hal lain tentang dunia anime adalah bentuk mereka. Dimata Woojin dan Seongwu, mereka semua hanya manusia biasa. Mereka terlihat seperti manusia normal didunia nyata. Sedangkan bagi mereka yang melihat Woojin dan Seongwu didunia anime ini, mereka berdua terlihat seperti sejenis dengan mereka ㅡhidung tajam, kulit putih, penuh garis dan gradasi seperti sebuah manga.
Itu pun berlaku untuk cara berbicara. Walaupun mereka berbicara dengan Bahasa Indonesia tapi entah kenapa yang keluar dari mulut mereka adalah Bahasa Jepang. Dan anehnya, mereka akan dengan otomatisnya mengerti apa yang orang-orang Jepang katakan sekalipun sebenarnya ketika mereka di dunia nyata, mereka tidak pernah belajar bahasa Jepang sama sekali.
Mereka juga tidak tahu yang mana adegan yang akan terekam untuk ditayangkan, dan yang mana yang tidak.
Dan mereka diharuskan menggunakan nama Jepang mereka disini.
"Lo dapet info-info yang lainnya darimana de?"
"Pokoknya pas adek keluar, tiba-tiba ketemu orang yang ngasih surat. Isinya info-info soal kita yang harus menuruti aturan di dunia mereka ini, bang. Termasuk info soal kita yang harus namatin anime ini"
"Ebuset serem amat ㅠㅠ gue jadi nyesel dah pengen balikkkk"
Woojin tiba-tiba melihat ke sekelilingnya, "Adek sih ga yakin kalo adegan ini bakal ditayangin nanti. Pas ade dapet informasi itu, ditayangin ga di animenya?"
Seongwu langsung menggeleng, "Semalem cuma liat lo lari-lari doang terus hampir dibunuh de..."
"Wah padahal ade sempet main-main ke karnaval juga. Kayanya ga penting ya sampe ga ditayangin di animenya-_-"
Tawa Seongwu pun pecah, "Emang dasarnya lu pemeran figuran kali deee" katanya asal. Sampai kemudian ia pun teringat seseorang yang ingin membunuh adeknya itu.
"Terus gimana caranya lo bisa disini sekarang, de? Beneran ga diapa-apain de sama orang itu??"
Woojin menggeleng cepat, "Ade kabur. Makannya tadi langsung ke kamar. Takut banget."
Seongwu hanya bisa menggigiti jarinya tanda ia gugup, "Yang abang bingungin, dia beneran cuma orang jahat biasa di dunia anime ini, atau ternyata dia punya peran di filmnya?"
Woojin pun hanya bisa angkat bahu. "Sebenernya ga aneh sih kalo banyak orang jahat didaerah sini. Tapi semoga bukan siapa-siapa" jawabnya mencoba menenangkan.
Setelah berbincang-bincang sebentar, Seongwu pun diajak berkeliling rumah tersebut. Disana Seongwu jadi tahu siapa nama dia dan pekerjaan dia. Ia menemukan sebuah tag nama bertuliskan Osama Sora dengan beberapa buku puisi yang tertumpuk.
"Lah, gue penulis puisi?" Katanya ga habis pikir. Ternyata seorang Osama Sora memang sudah menulis banyak buku. Dan ternyata dia juga cukup tertarik dengan musik karena Seongwu menemukan banyak kaset lagu. Dan sepertinya musik-musik tersebut akan menginspirasi Osama untuk menulis puisi lebih baik lagi.
"Lo siapa de? Bokusui Wakaba kerjaannya apaan?"
"Ade anak sekolahan biasa katanya, Bang. Besok mulai sekolah"
"Duh sedih amat idup lo ga didunia nyata ga di dunia anime harus sekolah aja wkwk"
"Eh bang mana tau tar ketemu cewe cakep!" Iya, cuma itu motivasi Woojin buat tetep berangkat ke sekolah besok.
Tiba-tiba saja Seongwu mengangkat tangannya, mengajak Woojin untuk high five.
"Kita harus buruan tamatin anime ini supaya Ibu sama Ayah ga khawatir."
Woojin pun menyambut tangan tersebut, "Iya bang. Semoga ga banyak kendala." Katanya tiba-tiba menjadi begitu dewasa. "Ngomong-ngomong, caranya namatin ni anime gimana ya bang?" Lanjutnya.
Seongwu hanya garuk-garuk kepala sambil kemudian berpikir, "Bukannya Sakura lagi jadi finalis lomba nyanyi se-Fukuoka ya? Karena dia tokoh utamanya, kita harus buat dia menang!"
"OH!" Woojin tiba-tiba menjentikan jari. "Pantesan, sepanjang perjalanan ke festival itu banyak banget banner soal lomba itu bang. Hadiahnya... beuh, gila. Hampir triliyunan! Katanya emang lomba yang ditunggu-tunggu, dan cuma ada 7 tahun sekali!"
"Oke siap. Besok kita cek informasi soal lomba itu!"
"EH BANG, SATU LAGI!"
"Apaan?"
"Bukannya waktu itu pas sebelum sakura masuk ke dunia nyata, dia lagi ditembak sama Hasegawa ya? Mungkin itu juga bisa bikin animenya tamat! Kita buat mereka beneran jadian!"
Woojin benar-benar antusias karena hal yang satu ini ia rasa bisa membuat ia dan abangnya itu keluar lebih cepat. Beda dengan harus memenangkan lomba nyanyi yang finalnya akan diadakan sekitar 2 minggu lagi. Kalau masih 2 minggu, itu berarti, Seongwu dan Woojin akan menghilang selama 14 minggu (3 bulan lebih) di dunia nyata?
Astaga, memikirkannya saja sudah benar-benar menyeramkan bagi Woojin.
Tapi disinilah Seongwu, tiba-tiba merasa ragu apa ia harus menamatkan anime ini kalau endingnya harus membuat Sakura dan Hasegawa menjadi sepasang kekasih?
🌸🌸🌸
a/n:
Mulai part selanjutnya, semua nama diganti nama Jepang ya, jadi jangan heran hehe. Ga akan ada nama Seongwu ama Woojin lagi. Adanya Osama/Sora sama Bokusui/Wakaba hehehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Me to Your World
Short Story"Jadi, jelasin. Lo itu sebenernya siapa? Kenapa bisa ada disini?!" Ong Seongwu tergila-gila dengan tokoh Sakura dalam anime You are My Night Dream. Ia bahkan menjadi tidak tertarik pada perempuan nyata karena terlalu menyukai perempuan 2D. Sampai ak...