TMTYW 🌸 pt. 7

839 165 15
                                    

"Nama gue Seongwu. Lo bisa panggil gue itu."

"Seo-seongwu?"

"Iya. Susah?"

Sakura hanya mengangkat bahu pelan. "Lumayan. Aku tidak terbiasa mengucapkan nama semacam itu." Seongwu bahkan hanya bisa membalasnya dengan senyuman tipis karena teringat kebiasan Sakura yang selalu mengangkat bahu apabila sedang kebingungan menjawab suatu pertanyaan.

"Jujur gue masih belum bisa percaya sekarang jalan bareng lo." tukas Seongwu sambil menatap perempuan kecil disebelahnya. Kali ini mereka berdua sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah Seongwu.

"Aku juga." jawab Sakura tanpa ragu. "Aku belum terbiasa melihat semua hal yang ada disini. Ini benar-benar aneh." lanjutnya.

"Gue juga ko. Gue belum terbiasa liat lo yang kaya gini." Seongwu berusaha semaksimal mungkin untuk tidak memperhatikan wajah Sakura.

"YA SALAM, SERIUS SIH LO CANTIK BANGETTTTT!!! MAU GUE CULIK RASANYA. JANGAN BALIK DAH LO KE DUNIA ANIMEEEE!" Teriak Seongwu.

Tentunya teriakan didalam hatinya.

"Seongwu..."

MOHON DIKONDISIKAN, PLIS JANTUNG GUE JANGAN MELEDAKIN BOM SEKARANG, GUE TYDA SANGGUP NAPAS NORMAL.

DIA BARUSAN MANGGIL NAMA GUE! EDAN! EDAAAANNNNN!

"Iya?"

"Jadi, kapan kau bisa bawa aku pulang ke Fukuoka?"

"Gue..." Seongwu menatap lurus-lurus kedepan, berharap ia bisa menemukan jawabannya disana. Tapi nihil. Yang ia lihat dihadapannya hanyalah jalanan komplek yang begitu sepi.

"Gue ga bisa janjiin kapan. Tapi gue janji lo bisa pulang." lanjutnya.

"Maaf, Sakura." cuma itu yang keluar dari mulut Seongwu. "Gue juga bingung kenapa lo bisa masuk kesini. Lewat mana, gimana caranya, gue bener-bener gatau apa-apa."

"Hehe tidak apa-apa, Seongwu. Aku rasa, ini akan menjadi pengalaman baru untukku. Tapi, aku hanya memikirkan-"

"ABAAAANGGGGGGG!!!!"

Saking menikmatinya, Seongwu bahkan tidak sadar bahwa ia dan Sakura telah berjalan melewati rumahnya, sampai kemudian ia mendengar suara teriakan ibunya yang begitu nyaring.

"LAGI SAKIT MALAH KELUAR!" Ibu menjewer telinga anaknya itu dan Seongwu hanya bisa meringis kesakitan, sedangkan Sakura hanya bisa diam ditempat dan bingung harus melakukan apa.

"SEKARANG UDAH BISA PACARAN YA TERNYATAAA, LAGI SAKIT BUKANNYA MENTINGIN KESEHATAN SENDIRI MALAH PACARAN!" Ibu menarik Seongwu kedalam rumah sedangkan Seongwu sibuk memberikan isyarat pada Sakura untuk menunggunya didepan rumah dan berjanji akan menjemput Sakura. Entah isyarat itu bisa ditangkap Sakura yang terkadang 'telat mikir' atau tidak. Yang penting, Seongwu sudah berusaha keras untuk memberinya isyarat tersebut.

Seongwu harap, Sakura menunggunya dan tidak pergi kemanapun.

Seongwu harap, janji yang ini bisa ditepati secepatnya.

🌸🌸🌸

"Bukan pacar, bu...." Seongwu menyuapkan nasi kedalam mulutnya. Ia berusaha meyakinkan ibunya yang tengah mencari-cari obat sakit kepala untuk Seongwu. Seongwu harap setelah meminum obat itu, kepalanya tidak sakit sungguhan, mengingat sebelumnya ia sedang berpura-pura sakit.

"Bukan pacar tapi jalan berdua."

"Lagi ngobrol aja bu, ketemu dijalan."

"Anak siapa sih dia?"

"Gatauuu"

"Masa gatau."

"Ya kan nemu dijalan, bu. Papasan doang." Seongwu segera meminum obat yang Ibu berikan, setelah itu ia beranjak dari meja makannya.

"Pusing, bu. Tidur dulu ya."

"Istirahat yang bener, jangan malah nonton anime"

"Iyaaa nyonyaaaa" Seongwu pun segera berlari-lari kecil masuk kekamarnya dan kemudian mengunci pintunya dengan cepat.

Setelah itu, ia membuka jendela kamar lebar-lebar.

Betapa kagetnya ia ketika mendapati Sakura yang tengah berjongkok tepat didepan pintu rumahnya.

"SAKURA! LO NGAPAIN DISITUUUU?!" Seongwu berkata dengan suara kecil penuh penekanan.

"Kau bilang aku harus menunggumu didepan rumah."

"YA KAGA DEPAN PINTU JUGA. Itu tuhhhh di depan rumah tetangga, diseberang." Seongwu segera menarik tangan Sakura dan mengajaknya masuk kekamar lewat jendela kamarnya.

"Kalo lo diliat tetangga gimana?! Nanti mereka mikir macem-macem. Dikiranya lo pengemis atau siapa gitu yang kaga diijinin masuk." Seongwu sibuk menutup pintu jendelanya masih sambil misuh-misuh.

"Apalagi kalo Ayah pulang kerja atau Woojin pulang sekolah dan liat lo ada disana, abis dah gue."

"Kau berusaha menyembunyikanku?"

"Ya terus gue harus jelasin kaya gimana kekeluarga gue? Lo mau gue bilangin kalo lo itu Miyawaki Sakura dari anime? Bisa bisa gue disangka gila." Seongwu duduk dikasurnya sambil menyeka keringatnya. Entah kelelahan karena apa. Apa karena ia terlalu sering marah akhir-akhir ini?

"Buat sementara ya lo harus sembunyi dulu."

"Seongwu..."

"Apa lagi, cantiiiiiikkkk"

"Aku lapar" Sakura mengusap-usap perutnya sambil mengerucutkan bibirnya. Dihadapannya, Seongwu hanya bisa memijat-mijat keningnya perlahan sambil menghela nafas panjang.

🌸🌸🌸

Take Me to Your WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang