Malam minggu yang biasanya jadi malam yang menyenangkan itu entah kenapa berubah menjadi begitu menyeramkan. Tiba-tiba saja anime tersebut bersambung sehingga Seongwu hanya bisa menggenggam erat tabletnya penuh amarah.
Apa yang ia lihat tadi?
Adegan Woojin yang akan dibunuh oleh seseorang yang sama sekali tidak terlihat wajahnya itu? Astaga... Walaupun Woojin memang adik yang menyebalkan, tapi Seongwu tidak akan pernah rela kalau adiknya itu harus mati didunia lain.
Pikiran-pikiran aneh Seongwu muncul, seperti,
"Siapa ntar yang nguburin lu de..."
"Siapa yang nanti sering-sering jenguk lu de..."
Atau,
"Kalo lu gentayangan dalam bentuk anime atau manusia ya de..."
Dan lain-lain.
Pikirannya ngaco semua.
Tapi serius deh, pikiran-pikiran itu cuma iseng aja dia pikirin buat ngehibur diri. Gini nih, kalo orang lain sedih, dia yang ngehibur. Kalo dia yang sedih, ga ada yang ngehibur ㅠㅠ
"Seongwu, aku sudah antarkan Jaehwan dan Daniel kedepan rumah. Mereka akan segera pulang." Ujar Sakura yang tiba-tiba menyembul dari balik pintu.
Seongwu hanya mengangguk asal. Setidaknya ia masih punya energi untuk menjawab perkataan Sakura itu.
Perempuan itu akhirnya mendekati Seongwu yang masih saja berkutat dengan tabletnya. Entah sudah berapa kali ia mencoba menggambarkan Woojin dengan proporsi tubuh yang ia lihat di anime tadi, tapi anehnya lelaki yang ditunggu tidak kunjung keluar dari dunia anime itu.
Sakura pun segera merebut tablet tersebut dan dengan cepat menekan tombol turn off disana.
"Istirahat saja dulu, Seongwu. Sekarang giliran aku yang usaha mencari tahu bagaimana cara kita mengembalikan Woojin."
Seongwu dengan matanya yang sudah sedikit iritasi itu lagi-lagi hanya mengangguk pasrah dan kemudian berjalan menuju kasurnya. Ia menarik selimut dan memeluk gulingnya, tapi kemudian ia melirik ke arah Sakura yang sekarang tengah merapikan meja belajarnya yang awalnya berantakan dengan kertas yang berserakan dan Laptop diatasnya.
"Lo ga akan tidur juga?"
"Ah?" Sakura langsung menoleh, "Iya, aku akan tidur di ruang tengah setelah merapikan ini." Ujarnya lagi. Dan kemudian Seongwu menepuk-nepuk kasurnya.
"Disini aja. Diruang tengah emangnya mau tidur dimana? Sofa?" Tanyanya masih dengan nada yang melemah.
"Apa kau membolehkanku?" Tanya sakura lagi. Seongwu langsung memperlihatkan gulingnya. "Tenang, gue batesin. Biar gue ga akan meluk lo lagi nantinya"
Sakura hanya bisa mengangguk perlahan. Dan kemudian ia kembali merapikan meja Seongwu yang berantakan itu.
Sebenarnya bukan hanya meja Seongwu yang berantakan, tapi hampir satu kamarnya yang berantakan. Tentunya itu semua ulah Jaehwan dan Daniel yang membawa banyak cemilan untuk menonton anime You are My Night Dream bersama. Ujung-ujungnya, sisa makanannya yang buanyak buanget itu mereka sumbangin ke Seongwu. Katanya, biar Seongwunya ga sedih lagi gitu, at least.
Sakura menghabiskan beberapa menitnya untuk merapikan kamar Seongwu sambil akhirnya ia berdiri dipinggir ranjang Seongwu dan melihat lelaki itu sudah terlelap dengan posisi tidur menyamping.
Lucunya, Seongwu benar-benar membatasi dirinya dengan guling tersebut. Sakura hanya bisa tersenyum tipis sampai akhirnya ia pun segera menaiki ranjang tersebut.
Hmm, ini kedua kalinya mereka tidur dalam satu ranjang tapi untuk pertama kalinya Seongwu memperbolehkannya.
Entah kenapa posisi tidur Sakura kali ini benar-benar tegang. Kakinya lurus dengan tangan yang ia lipat didepan perut. Ia pun tidak henti-hentinya memperhatikan langit-langit kamar Seongwu.
Disampingnya, ia bisa mendengar dengan jelas nafas seongwu yang tengah terlelap.
Entahlah, yang jelas, sepertinya suara jantung sakura yang berdetak ini lebih kencang dari pada suara nafas seongwu.
Perempuan itu berulang kali mengusap dadanya dan berkata dalam hati, "Bukankah ini perasaan yang biasa aku rasakan didepan Hasegawa?"
"Lalu kenapa kau seperti ini Sakura? Sadaaar!"
"Lelaki disebelahmu ini benar-benar lelaki kasar yang menyebalkan, kau tidak ingat ya?"
"Ya walaupun... Dia sudah banyak membantu sampai sekarang. Dan..."
Sekarang hati dan otaknya tengah bergelut tentang memori saat ia pertama kali bertemu dengan Seongwu dan kejadian saat Seongwu mati-matian selalu berusaha menghibur Sakura.
"Lelaki ini manis juga sebenarnya..." Sekarang suara hati dan otaknya benar-benar dalam satu perkataan. Padahal sebelumnya mereka selalu bertengkar dan kadang membuat Sakura stres sendiri.
Sebenarnya perasaan apa ini?!
Sakura mencoba meyakinkan dirinya bahwa ia tidak menyukai lelaki itu.
YA JELAS, AKU TIDAK MUNGKIN MENYUKAI LELAKI ITU.
Ia pun mengubah posisinya menjadi menyamping kearah Seongwu dan menarik pelan gulingnya. Ia menatap Seongwu lama dan otaknya terus-terusan berkata, "Kau tidak suka. Kau tidak suka. Kau tidak suka. Kau tidak suka." Dan seperti itu seterusnya.
Sampai akhirnya Seongwu dengan cepat melepas selimutnya dan melemparnya asal masih dengan mata terpejam, kemudian menarik Sakura kedalam pelukannya.
Ia menghela nafas panjang, "Nah, begini lebih anget" katanya dengan suara yang nyaris tidak terdengar.
Sakura tidak bisa bohong kalau sekarang ia benar-benar terkejut. Matanya membulat dan dirinya semakin susah bernafas. Kali ini Seongwu benar-benar memeluknya dengan erat.
"Seo... seongwu... kau mengigau lagi ya?" Tanyanya dengan nada ragu-ragu.
Seongwu hanya menjawabnya dengan nada pelan yang benar-benar mirip seperti orang yang mengigau,
"Anggep aja begitu. Supaya besok pagi pas gue bangun, gue ga mesti malu buat ngakuin kalo gue emang suka sama lo"
🌸🌸🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Me to Your World
Povídky"Jadi, jelasin. Lo itu sebenernya siapa? Kenapa bisa ada disini?!" Ong Seongwu tergila-gila dengan tokoh Sakura dalam anime You are My Night Dream. Ia bahkan menjadi tidak tertarik pada perempuan nyata karena terlalu menyukai perempuan 2D. Sampai ak...