"Lo liat deh, kasian banget. Sakura udah kaya mayat idup. Pelanga-pelongo ga jelas dari tadi" tukas Jaehwan sambil berbisik-bisik pada seongwu dihadapannya karena takut dosen pengajar kembali memarahinya.
Ia pun sedikit curi-curi pandang ke arah jendela dan melihat sakura yang tengah menyandarkan tubuh pada sebuah pohon besar.
"Dia yang minta kesini. Katanya pengen refreshing. Gue kira beneran bisa bikin dia seneng, taunya sama aja" Seongwu menghela nafas panjang. Kakinya selalu bergerak dan tidak bisa diam karena entah kenapa ia ingin sekali segera melangkahkan kaki keluar kelas dan menemui perempuan itu.
"Gue ga habis pikir deh ko bisa Woojin masuk ke dunia anime?" Tanya daniel masih terheran-heran. Entah sudah berapa kali seongwu menceritakan hal ini, teman-temannya itu masih saja sulit percaya. Padahal kenyataan sudah didepan mata ㅡyaitu kedatangan sakura ke dunia nyata. Dan sekarang giliran woojin yang tiba-tiba menghilang pergi ke dunia anime.
"Enak dong woojin disana. Dia bisa jadi artis abisnya kan didunia nyata banyak yang nontonin tu anime. Tar malming kita nobar deh. Gue ga akan apel sama cewe gue" ujar Daniel dengan semangat. Seongwu dan Jaehwan langsung melempari tatapan tajam ke arah Daniel.
Seongwu kira, Jaehwan akan ikut memarahi Daniel, tapi nyatanya ia malah berkata, "Lah elu ngapain gajadi apel. Mending kita ajak cewe kita sekalian nobar, kan asik tuh"
Ga lama seabis itu pensil Seongwu langsung beralih fungsi dari yang tadinya sedang sketsa malah dipakai untuk memukuli kepala Jaehwan dan Daniel bergantian.
Bisa-bisanya Seongwu punya temen yang bentukannya kaya mereka -_-
"Kasih gue solusi kek."
"Kalo menurut gue ya cuma 1. Lo harus sabar nunggu sampe minggu depan"
"Kalo tiba-tiba animenya ga tayang lagi kaya minggu kemarin gimana? Gue harus ngebohong apa lagi?"
"Bilang aja Woojin dapet beasiswa ke luar negeri terus ga bisa pulang lama"
Pusing seongwu tuh ngobrol sama mereka bedua. Dapet sih solusi, tapi mereka ga mikirin efek sampingnya.
Gimana kalo tiba-tiba seongwu ketahuan bohong? Kan jadi makin ribet.
Seongwu menatap sakura dari kejauhan yang kelihatannya sedang melamun. Perempuan itu duduk sambil memeluk kedua kakinya yang terlipat.
Setelah itu seongwu hanya bisa mengacak rambutnya frustasi.
🌸🌸🌸
"Sakura!!!" Seongwu melambai-lambaikan tangannya ke arah Sakura setelah kelasnya berakhir. Dari jauh ia bisa melihat perempuan itu hanya membalas lambaian tangannya dengan senyuman. Seongwu pun dengan cepatnya berlari ke arah perempuan itu dan terkejut setelah melihat tasnya yang masih penuh dengan makanan.
"Lah? Ga dimakan?" Tanya seongwu. Mending banget dah dia ngeliat sakura yang kaya gini. Perempuan ini bener-bener jadi pemurung, bahkan sampai ga nafsu makan.
Seongwu aja ampe bingung, sebenernya yang kakaknya Woojin tuh dia atau si Sakura -_- wkwk.
"Masih sedih aja sih..." ujar Seongwu dan kemudian memilih untuk duduk disamping Sakura sambil meluruskan kakinya.
Angin berhembus cukup kencang sore ini dan membuat Seongwu teringat akan sesuatu yang sempat ia bawa ke dalam tasnya.
"Liat deh gue punya apa!" Katanya antusias. Sakura menoleh kearahnya dengan lemas. Sekarang lelaki dihadapannya sedang menggoyang-goyangkan sebuah botol kecil dengan senangnya, "Gelembung sabun! Kesukaan lo nih!" Katanya. Kemudian ia meniupi gelembung sabun tersebut.
Sialnya, angin sore kali ini tidak mendukung Seongwu untuk setidaknya menghibur hati Sakura. Nyatanya, gelembung-gelembung sabun itu berhembus ke arah sakura, bahkan ada juga yang pecah dihadapan mukanya sehingga Sakura refleks mengusap-usap mata.
"Eh?! WAH PARAH NIH. NAKAL BANGET BALONNYA GANGGUIN SAKURA! BERANI BERANINYA!" Katanya heboh sambil langsung berdiri terus mukul-mukulin balonnya.
Pusing sakura tuh...
Padahal yang awalnya ada ide niup balon siapa, yang dimarahinnya mah siapa-_-
Tapi lucu aja sih liat Seongwu yang kaya gini. Jarang-jarang aja tu cowo ada inisiatif ngehibur Sakura, biasanya kan kerjaannya cuma marah-marah doang hehe.
Ngeliat Sakura yang masih diem-diem aja, akhirnya Seongwu bener-bener nyerah. Dia berjongkok dihadapan perempuan yang masih terduduk dibawah pohon rindang tersebut,
"Gimana dong caranya supaya lo senyum lagi?" Tanyanya.
Sakura cuma bisa menghela nafas panjang. Untuk sekarang mungkin jawabannya adalah dia ingin Woojin bisa kembali lagi kedunia ini. Kalaupun saja Sakura bisa menukarkan diri untuk menyerahkan diri ke dunia anime dan mengembalikan Woojin, ia pasti akan melakukannya.
Ia hanya kesal kenapa pula ia harus ada didunia ini dan menyusahkan banyak orang.
"Seongwu, kau tidak khawatir ya?" Tanyanya. "Woojin pasti tidak memiliki kenalan disana. Ia akan kebingungan harus dimana ia tinggal. Dan... ah terlalu banyak hal baru disana yang mungkin tidak ia mengerti."
"Woojin kayanya ngerti deh. Dia biasa nemenin gue nonton You Are My Night Dream soalnya" ujar Seongwu masih mencoba meyakinkan Sakura untuk tidak khawatir.
"Aku cuma takut saja dia kaget dengan segala hal yang baru disana seperti ketika aku sampai ke dunia ini"
Seongwu terdiam sambil kemudian mencoba membayangkan,
"Ah ga yakin gue kalo dia begitu. Paling sekarang dia lagi hepi-hepi aja"
🌸🌸🌸
<Pindah scene ke dunia anime>
<Meanwhile, Woojin...>"YUHUUUUUU!!!!! BEBAS DARI ABANG IBU AYAH!!!!!" Dan sekarang Woojin lagi asik-asikan joget-joget bareng cewe-cewe anime disebuah karnaval dengan musik jedag-jedug wkwk.
🌸🌸🌸
a/n:
Hmm udah lama ya aku ga lanjutin ini. Ini juga ga tau ada setan(?) apa tiba2 ngetik ni story wkwk.Sesungguhnya aku lagi kena writer's block huhu. Lagi bingung mau lanjutin kaya apa. Padahal dulu udah dirancang, tapi ganti2 lagi sampe akhirnya ya... gajelas gitu. Makannya abis ini bakal pergi lagi buat bertapa(?) nyari inspirasi wkwk.
Emang dari awal ga bakat bikin ff fantasi, tapi diriqu senang memaksakan diri wkwk.
Apa ada yang masih nungguin? u,u
Atau ga ada? ㅠㅠ semangati aquuu buat namatin ff ini sebelum wanna one bubar (ಥ﹏ಥ) huhuhu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Me to Your World
Short Story"Jadi, jelasin. Lo itu sebenernya siapa? Kenapa bisa ada disini?!" Ong Seongwu tergila-gila dengan tokoh Sakura dalam anime You are My Night Dream. Ia bahkan menjadi tidak tertarik pada perempuan nyata karena terlalu menyukai perempuan 2D. Sampai ak...