#prolog

3.9K 114 0
                                    

Jerman 07.00 p.m

"Gute Nacht! Großeltern (selamat malam! kakek nenek) ,"ucap seorang gadis saat berada di ruang makan. Dia baru saja selesai mengerjakan beberapa lembar kerja di ruangannya. Hari ini sungguh melelahkan, setumpuk kertas sudah ada di meja kantornya. Dia langsung mengerjakannya setelah pulang sekolah. Melakukan pekerjaan sampingaan diusianya yang masih belia, membuat dirinya memiliki sedikit waktu luang.

"Gute Nacht! Prinzessin (selamat malam! princess)."

Gadis itu mengambil beberapa bratwurst atau sosis panggang. Makanan ini termasuk sosis khas Jerman dan biasa memakannya bersama dengan kartoffelsalat atau yang disebut dengan salad kentang. Makan malam berlangsung dengan tenang, hanya terdengar denting garpu dan pisau. Selesai makan, Sang Kakek berkata,"Prinzessin, nachdem Sie fertig gegessen haben, treffen Sie Großvater im Arbeitsbereich. Es gibt Dinge, die ich sagen möchte.(Princess, setelah kamu selesai makan, temui Kakek di ruang kerja. Ada beberapa hal yang ingin kakek katakan). " 

"OK," jawab gadis itu segera menghabiskan makanannya dan segera menemui kakeknya di ruang kerja. Gadis itu mengetuk pintu dan masuk setelah dipersilahkan, tak lupa dia menutup pintu kembali. Dia langsung duduk dihadapan Sang Kakek yang sedang memeriksa beberapa berkas kantornya.

"Ada apa, Opa?"tanya gadis itu.

"Begini Natasya, tadi siang Dady mu menelpon Opa. Dia rindu denganmu, dan ada hal penting yang ingin Dady mu sampaikan. Jadi, besok pagi jam 9 kamu harus pulang ke Indonesia."

"Tapi, Opa... bagaimana dengan perusahaanku jika aku pulang ke Indonesia?" keluh gadis itu. Dia memang mempunyai perusahaan sendiri yang bernama Nata's croup. Dia membangun perusahaan itu atas dukungan kakek dan neneknya. Dia sudah diajarkan bisnis sejak usia sekitar 15 tahun.

"Opa dan Oma yang akan mengurusnya. Tidak usah khawatir." Sang Kakek mengusap rambut cucunya dengan sayang. Gadis itu mengangguk dan segera pergi ke kamarnya untuk mengemasi barang-barangnya. Lagipula, dia juga merindukan keluarganya. Ada beberapa alasan yang menyebabkan dirinya harus tinggal bersama kakek dan neneknya sejak lama. Kakeknya selalu bisa membuat dirinya merasa nyaman berada di Jerman.

Selesai berkemas, dia mengambil ponselnya yang berada di atas nakas dan menjatuhkan dirinya diatas kasur king sizenya. Dia memberitahu kepulangannya pada sahabatnya yang berada di Indonesia. Setengah jam dia bermain ponsel dan setelah itu dia tidur saat kantuk mulai menyerangnya.

Keesokan paginya, suara alarm berbunyi memenuhi seluruh ruangan.Gadis cantik yang sedang tertidurpun bangun setelah mendengarnya. Namun setelah mematikan alarmnya, ia kembali tertidur. Dia tidak ingat bahwa hari ini adalah hari penting baginya. Kakek dan neneknya yang sudah menunggu di ruang makan lantas menghembuskan napasnya karena sudah tahu kebiasaan cucunya. 

Sang Nenek berjalan menuju kamar cucunya dan mengetuk pintu seraya berkata," Prinzessin, wach auf! Es ist jetzt Mittag. (Princess, bangun! ini sudah siang)." Gadis itu tidak mendengarnya, justru malah menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Neneknya yang merasa diabaikan memilih untuk membiarkannya melanjutkan tidur. Hari semakin siang, sinar matahari semakin menyengat. Gadis itu menggeliat saat cahaya matahari memasuki kamarnya melalui kaca jendela. Dia mengambil jam yang ada disampingnya, hampir saja dia melempar jam itu jika tidak buru-buru dia tangkap.

"ich bin spät ! (Aku terlambat!)" Gadis itu langsung bergegas menuju kamar mandi dan merias diri untuk pergi ke bandara. Setelah siap, dia turun untuk menemui kakek dan neneknya yang berada di ruang tengah. Bahkan dia melewatkan sarapannya.

"Guten Morgen! Großeltern, (selamat pagi! kakek nenek)," ucap gadis itu mengecup sekilas pipi kakek dan neneknya yang sedang duduk berdampingan di sofa. Saat gadis itu akan membawa kopernya, Sang Kakek memanggilnya untuk memakan beberapa sarapan sebelum dirinya pergi. Gadis itu gusar karena sudah terlambat.

"Hahaha... kamu tidak akan terlambat sayang, karena kamu menggunakan jet pribadi."

Gadis itu menepuk dahinya karena tidak berpikir kesana. Keluarganya tergolong mampu sehingga dia memiliki jet pribadi. Dia kembali menuju ruang makan dan mengambil beberapa lembar roti. 

Selesai sarapan, dia pergi ke bandara ditemani kakek dan neneknya. Rasanya berat jika harus meninggalkan kakek dan neneknya. Gadis itu melangkah masuk ke dalam jet setelah berpamitan.

"ich werde euch alle vermissen....)(aku akan merindukan kalian....)"


_____________________________________________________

Hai! sebelum baca kisah ini lebih lanjut. yok kenalan dulu sama cerita ini.

cerita ini merupakan karya pertamaku yang terinspirasi dari beberapa kisah novel yang sudah aku baca. lebih tepatnya semacam kisah fake nerd, cold boy, dll. Sama seperti kisah remaja lainnya. yang mengkisahkan perjalanan hidup untuk menghabiskan waktu dimasa remaja. Cerita ini tidak mengandung unsur apapun, hanya sekadar penghibur dan media untuk mengisi waktu luang. Cerita ini hanya saya publikasikan di wattpad. Dan terlebih lagi, kisah ini merupakan alur pemikiran saya sendiri. Jadi, tolong bagi siapapun yang melihat adanya kesamaan di novel lain untuk segera konfirmasi.

Jika ada kesalahan dalam berkata tolong dimaafkan karena saya sendiri juga manusia yang tidak pernah luput dari salah. 

My First Love Is My Friend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang