#MFLMF || 13

1.2K 58 5
                                    

Kevin dan Risa langsung shock ketika melihat Natasya dengan kondisi yang mengenaskan. Risa langsung berlari ke arah Natasya dan membuka tali, setelah tali terbuka Kevin langsung menggendongnya ala bridal style ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, Kevin langsung memanggil dokter.

"Dokter, suster, tolong teman saya!"kata Kevin. Suster datang membawa bangsal, lalu Kevin membaringkan Natasya perlahan.

Selama Natasya di periksa oleh dokter di dalam ruangan, Risa tidak henti hentinya menangis. Walaupun Kevin sudah membujuknya dan mengatakan bahwa Natasya pasti baik baik saja, karena Kevin sudah kewalahan, akhirnya Kevin memberitahu Rian dan Bara untuk datang ke rumah sakit.

Setelah beberapa menit akhirnya Rian dan Bara datang, mereka  melihat Kevin yang sedang menatap ke depan dengan tatapan kosong dan Risa yang berada di sebelah Kevin menutupi wajahnya dengan tangan sambil menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah beberapa menit akhirnya Rian dan Bara datang, mereka melihat Kevin yang sedang menatap ke depan dengan tatapan kosong dan Risa yang berada di sebelah Kevin menutupi wajahnya dengan tangan sambil menangis. Rian dan Bara memberanikan diri untuk mendekat ke arah Kevin.

"Lo kenapa nyuruh kita ke sini?" tanya Rian pada Kevin. Kevin hanya memberitahu pada Rian, menunjuk ke arah Risa dengan dagunya yang membuat Rian bingung.

"Maksud Lo? Gue gak ngerti", kata Rian sedangkan Bara? Dia berdiri di depan ruangan untuk melihat siapa yang di rawat.

"Tenangin Risa, gue udah kewalahan." Rian mengangguk dan duduk di samping Risa untuk menenangkan. Kedua tangannya mengusap bahu Risa yang gemetar, Rian terus memberikan kata-kata baik-baik saja pada Risa.

Pintu ruangan terbuka dan menampilkan sosok dokter yang biasa merawat Natasya. Kevin dengan segera bertanya mengenai keadaan Natasya, dokter memberitahu bahwa kondisi Natasya sangat lemah, Natasya dianjurkan untuk beristirahat selama 4 hari.

"Apa kami boleh menjenguknya?" tanya Risa pada dokter.

"Tentu saja, asal jangan menganggu istirahat pasien," jawab dokter kemudian mereka masuk ke dalam stelah dokter pergi. Di dalam ruangan terdapat sosok Natasya yang terbaring lemah. Tapi Rian dan Bara langsung bertatapan karena bingung.

'dia siapa?' batin mereka

"Kita gak salah masuk kamar, kan?" tanya Bara pada Rian karena bingung dengan Natasya yang sudah melepas atributnya.

"Kayaknya kita salah kamar, deh" ujar Rian.

"Dia siapa, Vin?" tanya Bara pada Kevin.

"Natasya."

"Maksud Lo Natasya putri?" Kata Rian dan mendapat anggukan dari Kevin. Bara dan Rian mengagumi kecantikan Natasya. Risa memberitahu bahwa dirinya dan Natasya merupakan fake nerd, Bara dan Rian shock, sedangkan Kevin tetap biasa karena sudah mengetahui sejak kemarin.

Setelah mengetahui yang sebenarnya, Bara, Rian, dan Risa saling berbincang bincang. Sedangkan kevin? Dia duduk di samping bangsal, menggenggam tangan Natasya. Jari- jari Natasya bergerak membuat Kevin mendongakkan kepala, lalu tersenyum melihat Natasya yang sudah sadar.

Tenggorokan Natasya terasa kering, dia menggumamkan kata 'air'. Dengan cepat Kevin langsung mengambil gelas yang berisi air, membantu Natasya meminumnya. Risa langsung bertanya pada Natasya yang sebenarnya terjadi. Awalnya Natasya berkta bahawa dirinya baik-baik saja, namun melihat tatapan dari Risa dan juga Kevin membuatnya meringis dalam hati karena memiliki teman yang terlalu peka.

"Waktu gue habis dari taman belakang sekolah, gue mau balik ke kelas. Tapi di belokan koridor ada yang narik gue sambil mbekap mulut gue, mereka bawa gue ke dalam gudang terus di iket. Gue di tampar Sesil dan dia bilang ke gue suruh jauhin kalian, terumata lo" Natasya menunjuk ke arah Kevin dengan tatapan kesalnya.

"Kalo gue gak jauhin kalian, mereka bakal ngehancurin hidup gue,"kata Natasya yang membuat Kevin mengeraskan rahangnya dan mengepalkan tangannya untuk menahan emosinya.

"Kita semua mau besok setelah Natasya sembuh, kalian berdua harus buka identitas kalian,"ujar Rian tegas. Natasya dan Risa hanya mengangguk pasrah.

Kevin menyuruh Bara, Rian, dan juga Risa untuk pulang lebih dulu, biar Kevin yang akan menjaga Natasya. Risa memeluk Natasya sebagai bentuk perpisahan, namun itu berlaku juga untuk Bara dan Rian.

"Eh, kalian homo?" tanya Kevin yang membuat semua orang menatap Rian dan Bara. Rian dan bara langsung melepaskan pelukan.

"Ih, kok Lo peluk peluk gue sih?"

"Lo yang meluk gue!"

"Enak ajah gue masih doyan cewek keles!"

Risa menengahi dua orang itu, jika tidak pasti akan terus berlanjut selamanya. Bara dan Rian berpamitan pada Natasya dan juga Kevin. Risa menarik kedua tangan Rian dan Bara supaya cepat keluar ruangan.

"Gue mau pulang," kata Natasya.

" Lo harus istirahat minimal 4 hari," kata Kevin yang membuat Natasya membulatkan matanya. Hari ini kedua orang tuanya akan pulang, Natasya tidak ingin membuat mereka khawatir. Ponselnya berdering, ternyata ibunya yang menelpon. Natasya dengan ragu mengangkat panggilan itu. Namun, belum sempat Natasya berbicara, Kevin mengambil paksa ponsel Natasya.

Kevin memberitahu bahwa Natasya dirawat di rumah sakit keluarganya. Natasya yang mendengar itu lantas berusaha mengambil ponsel. Dia tidak ingin kedua orang tuanya khawatir. Selesai mematikan ponselnya,barulah Kevin menyerahkan ponsel Natasya.

"Lo kok ngasih tau bonyok gue, sih! Gue nggak mau mereka khawatir. Asal lo tau ajah, mereka baru pulang dari Eropa." Kevin mengangkat bahunya acuh, dia hanya ingin berkata yang sejujurnya. Natasya hanya menghembuskan napasnya, ingin menyangkalnya pun sudah terlanjur bilang.

Selama beberapa menit, hanya ada keheningan diantara keduanya. Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian mereka. Ibu Natasya langsung memeluk putrinya karena khawatir, Natasya hanya meringis melihat ibunya yang khawatir. Dalam hatinya dia merutuki Kevin yang dengan gamblangnya mengadu.

"Natasya, kenapa bisa kayak gini?" tanya Ibunya

"Tante, Natasya baik- baik ajah. Cuma butuh istirahat minimal 4 hari." Itu bukan Natasya yang menjawab, melainkan Kevin. Natasya menatap Kevin aneh, sejak kapan Kevin menjadi cerewet? Natasya menutup mulutnya rapat-rapat, tidak ingin mengatakan apapun karena masih kesal dengan Kevin.

"Baiklah... makasih banyak ya, Vin." Kevin lantas mengangguk seraya melirik ke arah Natasya yang membuang pandangannya. Kevin tersenyum tipis melihat Natasya yang sedang merajuk.

Ayah Natasya memberi amanah pada Kevin untuk menjaga Natasya selama tidak ada mereka di sisi Natasya. Dengan senang hati Kevin menyetujuinya, sedangkan Natasya benar-benar terkejut menatap ayahnya yang seperti menitipkan anaknya. Kevin berpamitan pulang karena ini sudah hampir sore. Lagipula dia juga belum berpamitan pada kedua orang tuanya. Kevin mencium punggung tangan orang tua Natasya secara bergantian, lalu menatap Natasya yang asik mengupas kulit buah.

My First Love Is My Friend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang