"Lo kenapa sih, Sya. Nggak di kelas nggak di kantin, kerjaan lo hari ini ngelamun." Risa merasakan hal aneh yang terjadi pada Natasya. Kini pertanyaan itu terlontar dari mulutnya tanpa pikir panjang. Kevin yang mendengar itupun ingin tahu jawaban yang akan Natasya berikan.
"Ke kelas, yuk. Gue udah bosen di kantin," ajak Natasya pada Risa. Kevin yang mendengar itu langsung menahan lengan Natasya yang beranjak dari tempat duduknya. Kevin bertanya untuk yang keda kali pertanyaan Risa.
"Lo nggak nyembunyiin sesuatu daru gue, kan?." Natasya meluapakan keberadaan Kevin yang begitu jeli tentang keadannya. Natasya menetralisir wajahnya sebaik mungkin, lalu menggelengkan kepalanya. Bukannya Natasya tidak ingin memberitahu, tapi Natasya sendiri juga tidak tahu apa yang dia rasakan.
"Gue bosen tiap hari ke sekolah selalu pergi ke kantin, kali ini gue mau di kelas. Gue duluan." Natasya melepaskan lengan Kevin dan berlalu begitu saja meninggalkan Risa yang masih memakan makanannya. Melihat Natasya yang sudah pergi, Risa buru-buru menghabiskannya dan berlari mengejar Natasya.
Sepeninggal Risa, Rian dan Bara berusaha meyakinkan tekad mereka untuk memberitahu pada Kevin. Rian dan Bara menatap Kevin dengan pandangan serius, yang dipandang hanya diam menunggu mereka berbicara. Beberapa menit berlalu, mereka tak juga mengatakan yang membuat Kevin elelah sendiri menunggu.
"Kalian mau ngomong apaan, sih? Dari tadi udah gue tunggu."
Rian dan Bara berpandangan sejenak, lalu mengangguk. Dimulai dari Bara yang memberitahu apa yang dia lihat pagi tadi, dilanjut dengan Rian yang memberitahu percakapan Sesil dengan orang misterius. Mereka langsung memberitahu Kevin bahwa ada sesuatu yang akan terjadi pada Natasya dan juga Risa.
Mendengar infromasi dari temannya, Kevin langsung memukul meja dengan keras menghasilkan bunyi dentuman yang keras. Rian dan Bara yang terkejut hanya mengelus dada untuk sabar dengan kelakuan Kevin yang sering mengejutkan mereka.
"Kenapa lo nggak bilang daritadi?!" Kevin sedikit kesal karena teman-temannya tidak memberitahu sejak awal. Rian dan Bara juga menyesal karena bimbang ketika ingin memberitahu Kevin. Buru-buru Kevin pergi dari kantin untuk menemui Natasya.
Rian dan Bara bergegas untuk mengejar Kevin. Kevin yang akan menemui Natasya terpaksa mengurungkan niatnya ketika mendengar bel masuk berbunyi. Kevin memerintahkan Rian dan Bara untuk menjaga Risa, karena jika Risa baik-baik saja maka Natasya juga baik-baik saja. Rian dan Bara hanya menganggukkan kepala menyetujui perintah Kevin. Kalaupun Kevin tidak memerintahkan, mereka juga akan melakukan itu.
Ketika waktu yang ditunggu sudah tiba, Risa mengajak Natasya untuk pulang bersama, tapi Natasya menolak karena masih ingin berada di sekolah. Sedangkan Risa memiliki urusan yang mendadak. Alhasil, Risa pulang lebih dulu dan meninggalkan Natasya seorang diri di kelas.
Rian dan Bara yang baru saja sampai di parkiran mendadak melihat Risa yang dibekap oleh seseorang. Kedua pria itu mendadak panik dan akan menolongnya, tapi orang itu dengan cepat membawa Risa masuk ke mobil. Rian dan Bara memberitahu Kevin bahwa orang itu sudah membawa Risa pergi, sedangkan mereka akan mengikuti mobil itu.
Natasya semakin merasakan hal yang tidak nyaman langsung beranjak untuk segera pulang. Koridor sudah sepi mlompong, hanya dirinya seorang yang berjalan. Sedangkan di lapangan ada beberapa anak yang melakukan kegiatan ekstrakurikuler. Dahinya mengernyit ketika melihat mobil Kevin yang terparkir.
'Kok masih ada mobilnya Kevin? Emangnya dia belum pulang?' batin Natasya.
Awalnya Natasya ingin menunggu Kevin yang mungkin saja memiliki urusan sebelum pulang. Tapi mendadak sikap acuhnya lebih mendominasi. Natasya langsung masuk ke mobil dan melaju menuju rumah.
Kevin memang belum pulang, dia menunggu Natasya yang ternyata masih berada di dalam kelas. Sebenarnya Kevin ingin menemui Natasya langsung, tapi Rian Bara memberitahunya untuk menunggu Natasya di dalam mobil saja. Akhirnya, Kevin beridam diri di dalam mobil menunggu Nataysa. Melihat Natasya yang menatap ke arah mobilnya, membuat Kevin menundukkan kepalanya agar Natasya tidak melihat keberadaannya. kevin bernapas lega ketika Natasya tidak melihatnya dan langsung melajukan mobilnya. Kevin dengan buru-buru langsung mengikuti Natasya dengan jarak yang cukup jauh. Setidaknya Natasya tidak menyadari keberadaan mobilnya.
Baru saja memarkirkan mobilnya di depan rumah, Natasya pendapatkan pesan dari nomor tak di kenal yang menyuruhnya untuk datang ke sebuah alamat yang tertera untuk menyelamatkan Risa. Natasya yang memang sedari tadi dilanda rasa cemasnya langsung masuk kembali ke dalam mobil dan bergegas menuju alamat yang dituju.
Kevin yang baru saja akan berbalik untuk pulang, terkejut ketika melihat mobil Natasya melaju dengan kencang melewatinya. Dalam hati Kevin berharap Natasya tidak melihat mobilnya ketika melewati. Kevin sedikit kewalahan ketika mengejar Natasya, tidak menyangka Natasya dengan lihai melajukan mobilnya di jalan yang begitu ramai.
Samakin lama, jalanan yang mereka lewati semakin sepi. Mobil Natasya berhenti di tempat yang sama seperti alamat yang tertera. Benar saja, di depan bangunan itu terdapat mobil Risa tanpa melihat pemiliknya. Natasya buru-buru masuk dengan mendobrak pintu, Kevin yang melihat Natasya masuk tidak bisa mencegahnya.
Natasya menatap ke sekeliling ruangan, kini melihat Risa yang di ikat pada kursi dan ulut yang dilakban. Natasya bersyukur karena Risa baik-baik saja, dia berjalan mendekati Risa yang terkejut melihat keberadaan Natasya. Risa menggelengkan kepala, memberi isyarat supaya Natasya tidak berada di sini. Natasya yang tidak mengerti isyarat itu tanpa pikir panjang langsung menyelamatkan Risa.
Rian, Bara, dan Kevin bersembunyi tak jauh dari tempat Natasya. Jika mereka ingin menyalatkan wanita itu, ada banyak bahaya yang menanti. Ketika Natasya sedang membuka ikatan, tanpa dia sadar ada orang tengah membidikkan lasaer tembakan ke arahnya. Kevin yang melihat itu langsung berlari ke arah Natasya.
"Natasya!" dor
Kevin berlari mendekap tubuh Natasya menghalangi peluru itu. Rian dan Bara berteriak memanggil Natasya dan Kevin, sedangkan Risa meneriaki Natasya dalam hati sembari menangis. Natasya terkejut ketika Kevin memeluknya diiringi sura tembakan.
"Kenapa Lo ada disini?" tanya Natasya lirih.
"Karena gue sayang sama lo."
Lalu mereka jatuh dengan tangan yang saling menggenggam. Sirine mobil polisi terdengar nyaring disusul mobil ambulans. Polisi itu berhasil menangkap Sesil dan beberapa anak buahnya, Rian dan Bara segera menyelamatkan Risa lebih dulu. Natasya dan Kevin di bawa mengguanakan ambulans yang berbeda. Dalam perjalannya, Risa mendekap tubuh Natasya sembari menangis.
Sesampainya di rumah sakit, dokter segera menangi Natasya dan Kevin. Sebelumnya juga Risa sudah memberitahu pada kedua orang tua Natasya bahwa Natasya di rawat. Untungnya ruangan Natasya dan Kevin bersebelahan, membuat mereka bertiga menunggu bersama. rian berusaha menghentikan tangisan Risa. Mereka juga sama terpuruknya ketika kehilangan Kevin.
Berikan suara komen bagikan
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love Is My Friend [END]
Novela Juvenil[COMPLETED] Ini kisah hidup perjalanan seorang gadis dan pria yang sudah lama terpisahkan. Mereka selalu menjaga hati masing-masing dan mempersiapkan diri jika bertemu suatu saat. Namun, apa jadinya saat keduanya dipertemukan tanpa sengaja, justru...