Perempuan itu menangis sembari menjambak jambak rambut nya, ia menyesali semua perbuatan nya hanya karena menginginkan seorang.
Perempuan itu terus menangis hingga mata nya sudah sangat bengap akibat terlalu banyak menangis, perempuan itu berhenti menangis dan mengangkat wajah nya saat orang yang di tunggu tunggu akhir nya datang.
Arsya memegang besi di hadapan nya.
"Kei, aku mohon sama kamu hiks lepasin aku dari sini. Aku janji nggak akan buat Sun celaka lagi, aku janji nggak akan buat kalian pis—"
"Gue nggak bisa keluarin orang yang mau nyelakai istri gue," ucap Kei dingin tanpa menatap Arsya.
Kei merasakan sakit berkali kali lipat, Kei sebenarnya masih tidak percaya bahwa sahabat kecil nya ini menjadi perempuan dewasa yang sangat kejam. Sangat berbeda waktu saat masih kecil, memegang gunting saja dia masih takut.
"Kenapa lo lakuin ini Ar?" Tanya Kei sambil menggertakan gigi nya.
Arsya hanya menangis sambil memegang erat besi di hadapan nya yang memisahkan Arsya dengan Kei.
"Sebenarnya gue masih sayang sama lo, gue udah anggap lo sebagai Adik kandung gue sendiri Ar! Kenapa lo tega mau bunuh Sun! Kenapa?!" Sentak Kei makin membuat tangis Arsya pecah.
"Kalau emang lo cinta sama gue, seharus nya lo bisa ngeliat gue bahagia sama yang lain. Gue yakin lo bukan cinta sama gue, tapi terobsesi!"
"Enggak Kei! Enggak, aku beneran cinta sama kamu dan aku mohon bebasin Aku. Aku mau ketemu Sun dan min—"
"Gak ada guna nya lo minta maaf Ar!" Potong Kei cepat.
"Sun belum sadar waktu lo nusuk dia, karena lo nusuk dia dalem banget sampe kena ginjal nya, Ginjal Sun udah nggak berfungsi lagi akibat tertusuk dari pisau lo itu! Sun belum juga buka mata nya sampai sekarang dan Sun butuh ginjal baru,"
"Apa lo puas dengan perbuatan lo ini? Hm?" Tanya Kei dingin yang mampu membuat Arsya diam seribu bahasa.
"Gue tanya, lo puas nggak?!" Sentak Kei.
Arsya masih diam sambil menunduk dan menggengam erat tiang besi di hadapan nya.
"See? Lo puas kan dengan hasil kerja lo selama ini memantau kita, mulai sekarang gue benci sama lo Ar! Anggap aja kita nggak pernah kenal dan nggak pernah jadi sahabat!" lanjut Kei dingin dan tersenyum sinis sambil berbalik dan pergi meninggalkan Arsya dengan penuh penyesalan.
Arsya melihat tangan nya dan menjatuh kan air mata nya "nggak mungkin gue lakuin ini, sebenarnya gue kenapa?"
~oOo~
Cintya dan Shasya menahan air mata nya saat melihat Sun belum juga sadar. menurut Dokter, Sun akan sadar jika ginjal nya sudah di ganti yang baru. Akibat kerusakan ginjal nya itu, Sun menjadi lemah dan tidak kuat untuk sadar dan membuka mata nya.
"Sun, ini kita. Lo nggak kangen sama kita?" Tanya Cintya dengan suara yang bergetar menahan tangisan nya.
Shasya menghusap tangan Sun "Sun, buka mata lo. Gua yakin lo kuat Sun, kita semua tau lo wanita yang strong," lanjut Shasya.
Berkali kali mereka menahan air mata nya dan hasil nya mereka tidak bisa dan menjatuhkan air mata nya begitu saja. Shasya memeluk Cintya di samping nya dan terisak di bahu Cintya.
"Gue nggak hiks kuat Cin... kenapa Sun nggak buka mata nya juga?" Tanya Shasya dengan sesenggukan.
Cintya menghusap sudut mata nya dan menghusap bahu Shasya yang bergetar "kita harus banyak berdoa Sha, supaya Sun cepat sadar dan ada orang yang mau donorin ginjal nya untuk Sun,"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COLD BOY (CLOSE PO)
Humor[CERITA DI PRIVATE, FOLLOW AKU DULU SEBELUM DI MASUKIN KE LIBRARY SUPAYA BACA NYA NYAMAN HEHE] (CERITA SUDAH COMPLETE TETAPI MASIH ADA BEBERAPA PART YANG HARUS DI REVISI) saat es batu bertemu dengan matahari. Awalnya mereka tidak saling mengenal, ba...