"WHATT?? Apa papa bilang? Di... di jodihin? pah, sun masih SMA masa dijodohin kaya gitu. Enggak enggak, Sun gak mau!" bantah Sun tegas sambil menyilangkan tangannya di depan dada.
"Sun! Cukup dengerin--"
"Mama sama papa aja enggak pernah dengerin Sun, yang kalian pikirin itu cuma kerja kerja dan kerja. Sun gak butuh uang ma, pa. Sun butuh kasih sayang kalian!"
"SUN--"
"Mama papa nggak tau kan apa yang Sun alami, apa yang Sun rasakan. Kalian nggak pernah nanyain 'Sun di sekolah gimana?' 'Ada masalah?' Mama nggak pernah ngomong gitu kaya apa yang mama nya teman teman Sun lakukan, Sun pengen kaya gitu Ma, di perhatiin oleh orangtua nya. Di kasih bekal, di kasih ciuman sebelum berangkat sekolah! Tapi yang Sun dapat apa? Hanya uang beratus lembar di meja makan tanpa ada mama dan papa. Sun mau ngerasain sarapan bareng kalian." Ucap Sun sambil menangis.
Andrea membuang muka nya, ia tidak kuat. Ia sadar, kalau selama ini ia salah, ia sangka Sun akan bahagia kalau ia memberi Sun banyak uang untuk kebutuhan nya. Ternyata, uang saja tidak cukup tanpa ada nya kasih sayang dan perhatian.
"Sayang, mama minta maaf," Ferisca menggelengkan kepala nya tidak percaya, hal yang ia anggap sepele ternyata berpengaruh besar ke anak nya. Kini ia menangis.
Melihat mama nya yang seperti itu sebenernya membuat hati Sun tidak tega, tapi ia tidak kuat kalau harus ia pendam lebih lama lagi.
"Sun, papa mohon sama kamu turuti permintaan papa yang satu ini. ini sudah janji papa nak," jelas Andrea.
Sun menggeleng lemah. "Enggak ma, pa. Enggak, Sun nggak mau. Sun masih mau bebas... hiks," kata Sun.
"Sayang, dengerin mama. Ini nggak kenapa - napa, ini akan baik - baik aja, hidup kamu nggak akan berubah walaupun kamu sudah nikah sama dia sayang. please believe me, okay?" Kata Ferisca lembut.
"Papa minta maaf sayang, papa sadar selama ini papa salah, begitu pun mama kamu. Papa mohon, bahagiakan papa dengan cara ini nak, kamu mau kan?" Kata Andrea.
Sun menghapus air mata nya, kemudian ia menatap orangtua nya. Mungkin benar, cara ini adalah cara untuk membahagiakan kedua orangtua nya. Dengan cara apa lagi sih, orang kaya Sun patut di banggakan?
"Ma, Pa, oke Sun mau," ucap Sun dengan berat hati.
"Kamu beneran mau sayang?" Tanya Ferisca Antusias yang dijawab anggukan kepala oleh Sun.
"Makasih ya sayang," Ferisca memeluk Sun dan Sun membalas pelukan Ferisca.
Kangen banget sama pelukan yang satu ini, paling ternyaman. Love you ma, -batin Sun.
"Makasih sayang. Ya sudah kamu boleh ke kamar sekarang," ucap Andrea yang di angguki Sun.
Sun bangkit dan hendak melangkahkan kaki nya ke kamarnya, tetapi niat itu diurungkan saat Andrea memanggilnya.
"Good night my daughter," ucap Andrea membuat senyum Sun merekah.
"Night too dad." balas Sun sambil tersenyum. Entah kenapa hanya ucapan selamat malam dari orang tuanya membuat Hatinya sangat senang.
"Kita emang orang tua yang gak bener pa, aku sakit melihat Sun yang ternyata seperti itu," ucap Ferisca membuat Andrea memeluknya.
"Kamu yang sabar ya, coba kita memperbaiki diri kita, semoga kedepan nya lebih baik." ucap Andrea yang diangguki Ferisca.
Saat di kamar Sun langsung membuka MacBook nya dan membuka skype.
LINE
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COLD BOY (CLOSE PO)
הומור[CERITA DI PRIVATE, FOLLOW AKU DULU SEBELUM DI MASUKIN KE LIBRARY SUPAYA BACA NYA NYAMAN HEHE] (CERITA SUDAH COMPLETE TETAPI MASIH ADA BEBERAPA PART YANG HARUS DI REVISI) saat es batu bertemu dengan matahari. Awalnya mereka tidak saling mengenal, ba...