Chanyeol terlihat bersandar disamping mobilnya menunggu seseorang yang saat ini sedang sibuk didalam toko roti melayani pelanggannya dengan penuh senyuman. Dia hanya mengamati wanita itu yang sesekali melirik kearahnya dan terlihat tidak nyaman dengan kehadirannya.
"Ada apa?" Kata wanita itu setelah selesai melayani beberapa pelanggan nya dan mendekati chanyeol yang berada diluar toko roti miliknya.
"Aku dipaksa oleh oemmaku untuk menjemputmu" bohong chanyeol sedang kan wanita tersebut hanya menatap malas kearahnya."Kalo begitu kau pergi saja dari sini chanyeol-ssi. Aku akan mengatakan pada oemma mu bahwa kau sudah menjemputku" kata wanita itu yang tak lain adalah sooyoung.
"Itu sih terserah darimu tapi oemmaku akan tahu kau berbohong" kata chanyeol sambil tersenyum sinis.
"Bagaimana bisa oemmamu tahu?" Tanya sooyoung sambil melipat kedua tangannya di dada.
"Sekedar informasi untukmu gadis park. Ada orang yang memata-matai tingkah laku kita saat ini jadi aku akan memberimu penawaran ikut denganku atau pulang sendirian" katanya pada gadis dihadapannya ini yang baru dia temui untuk kedua kalinya dan apa yang dikatakan chanyeol kali ini memang benar tentang mereka sedang diawasi oleh seseorang.
" aku tidak mau ikut denganmu. Pergilah dari hadapanku" kata sooyoung ketus.
"bagaiamna mengatakannya ya? Aku tidak mau dimarahi tapi itu terserah padamu, lagipula aku tidak memaksamu ikut denganku tapi oemma mu yang akan memaksamu mulai besok" kata chanyeol.
Sooyoung yang mendengar kata-kata chanyeol semakin kesal dengan pria itu apalagi dia sudah mulai membawa-bawa nama oemmanya yang sangat pemaksa dengan berat hati sooyoung menerima ajakan chanyeol untuk pulang bersamanya.
"Kau tunggu didalam" kata sooyoung melangkah masuk kedalam toko rotinya.
Chanyeol hanya tersenyum singkat melihat sikap wanita itu karna dia jelas-jelas hanya berbohong soal oemmanya yang menyuruhnya menjemput sooyoung. Sebenarnya dia datang atas keinginannya sendiri. dia ingin berbicara dengan wanita itu dan membuat kesepakatan dengannya.
Cukup lama chanyeol duduk disana dan dia sudah sangat bosan tapi gadis itu masih terlihat sibuk melayani pembelinya yang datang. Sooyoung yang melihat chanyeol mulai bosan mendekatinya sambil membawa roti dan kopi untuk chanyeol.
"Ini untukmu" kata sooyoung
Chanyeol yang melihat sooyoung membawakan roti dan kopi untuknya hanya mengernyit bingung dan merasa heran dengan sikap gadis ketus satu ini. Dia sangat ajaib menurut chanyeol karna sejak tadi gadis itu terlihat sangat tidak peduli dengan kehadiran chanyeol disini tapi sekarang dia malah membawakan chanyeol roti yang lumayan banyak dan terlihat sangat mengiurkan.
"Makanlah" kata sooyoung yang sekarang sudah duduk dihadapan chanyeol dan meminum salah satu kopi yang dia bawa.
"Apa ini aman?" Tanya chanyeol.
Sooyoung yang mendengar pertanyaan chanyeol hanya memutar matanya malas. Apa maksud pria ini sooyoung merancuninya? Ayolah, dia tidak seputus asa itu dengan meracuni chanyeol agar mereka tidak jadi menikah.
"Kalo tidak mau ya sudah" kata sooyoung sambil mengambil salah satu roti manis dipiring saat ini.
"Aku mau" kata chanyeol cepat.
*****
Kesibukan chanyeol bertambah karna harus menjemput dan mengantar sooyoung setiap hari. Awalnya, chanyeol hanya ingin berbicara dengan sooyoung tapi dia tetap tidak bisa berkata apa-apa setelah melihat gadis itu nampak tertekan beberapa hari ini jadi dia mengurungkan niatnya untuk mengatakan pada sooyoung tentang kesepakatan yang ingin dia buat dan tentang pertunangan mereka yang tinggal menghitung jari.
Sekarang chanyeol sedang bersama sooyoung didalam mobil untuk pulang kerumah. Jangan mengira mereka akan berbicara satu sama lain malahan, mereka tidak pernah bicara banyak hal dan lebih banyak bungkam."Mau makan dulu?" Tanya chanyeol memecahkan keheningan diantara mereka berdua.
"Iya" kata sooyoung.
Setelah mendengar itu chanyeol langsung memarkirkan mobilnya ke restaurant terdekat. Mereka memasuki restaurant itu dan memesan makanan.
"Aku ingin bicara" itu suara sooyoung.
Chanyeol hanya menatap sooyoung sekilas dan mengernyitkan dahinya karna ini pertama kalinya sooyoung membuka percakapan duluan.
"Tentang pertunangan kita" lanjut sooyoung.
"Iya?"
"Mari membuat kesepakatan"
Mendengar itu chanyeol hanya tersenyum penuh kemenangan. Ternyata dia tidak perlu memulai percakapan ini karna gadis dihadapannya lebih dulu memancing tentang itu.
"Katakan saja apa kesepakatan nya" kata chanyeol.
"Aku setuju menikah denganmu tapi kita akan mengakhirinya saat aku mendapatkan apa yang aku mau" kata sooyoung.
"Memangnya apa yang kau mau dariku?"
"Aku hanya butuh status pernikahan ini" jawab sooyoung yang membuat chanyeol tidak puas mendengarnya.
"Maksudmu park sooyoung-ssi?"
"Aku ingin menikah denganmu karna aku harus melindungi seseorang yang berharga untukku"
"Well, jadi kamu memanfaatkanku begitu maksudmu?" Kata chanyeol sambil tersenyum sinis kearah sooyoung.
"Iya, dan mari saling memanfaatkan" kata sooyoung.
"Baiklah"
"Satu tahun" kata sooyoung tiba-tiba.
"Beri aku waktu satu tahun untuk memanfaatkanmu dan hubungan ini. Setelah itu terserah padamu" lanjutnya.
"Oke, mari menikah satu tahun saja dan terpenting jangan jatuh cinta padaku park sooyoung karna aku tidak bisa mencintaimu" kata chanyeol.
"Aku juga tidak butuh cinta darimu chanyeol-ssi karna aku tidak akan pernah jatuh hati pada pria sepertimu"
"Bagus kalo begitu, aku juga tidak akan pernah jatuh hati padamu" kata chanyeol cuek.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding (Chanjoy|Remake)
Fiksi Penggemar"Jangan menyakitiku terus oppa" kata sooyoung sambil menatap mata chanyeol. "Bagaimana bisa aku berhenti menyakitimu kalo aku bahagia melihat kau menderita park sooyoung" balas chanyeol dengan wajah penuh senyum. Mereka berdua hanya dua orang yang d...