Pada akhirnya chanyeol mengulangi kesalahan yang sama.Ditinggalkan adalah kata yang paling mengerikan di hidup chanyeol. Dia benci ketika orang lain mengatakan selamat tinggal, mengatakan ingin menjauh dan butuh waktu untuk dirinya sendiri. Park chanyeol tidak suka hal itu. Dia merasa sesak, merasa di buang jika orang lain berpaling darinya apalagi, orang tersebut adalah wendy, rasanya mengerikan dan chanyeol tidak pernah siap untuk ini.
"Jebal! Bisakah sekali saja kamu mengabaikan semuanya dan tinggal bersamaku walaupun itu menyakitkan?" Chanyeol berbisik lirih tapi wendy hanya melirik kearahnya sekilas dan pergi tanpa menghiraukannya.
Begini rasanya di abaikan oleh wendy. Dia tidak pernah merasakan perasaan sesak seperti ini karena selama ini son seungwan hanya melihat kearahnya. Hanya wendy yang peduli dan mencintainya dengan tulus, tanpa pernah mempermasalahkan perasaan bencinya ataupun menyuruhnya memaafkan semua orang yang membuat chanyeol di buang. Wendy selalu di sampingnya selama ini. Mengulurkan tangannya kearah chanyeol tanpa menepis. Hanya wendy dan sekarang, chanyeol harus puas dengan perpisahan yang berakhir baik.
"Setidaknya aku ingin mengakhirinya dengan indah seungwan"
Senyuman chanyeol terlihat terpaksa, dia hanya menatap punggung wendy berlalu pergi. Saatnya chanyeol pulang, pulang ketempat dimana dia harus berada dan mengakhiri semuanya.
❤️❤️
Sooyoung terlihat mondar-mandir di ruang tamu sambil menautkan jemarinya, dia gelisah karena chanyeol tidak pulang beberapa hari ini apalagi sooyoung merasa bersalah. Dia sebenarnya cukup tahu diri. Jika semuanya terjadi karena chanyeol marah padanya tapi sooyoung hanya jujur. Berbeda dengan chanyeol yang menutupi banyak hal.
"Aku pulang" suara chanyeol terdengar ditelinga sooyoung. Sooyoung buru-buru mendekat dan langsung menenggelamkan tubuhnya di pelukan suaminya. Dia bisa mendengar suara debaran jantung chanyeol yang teratur. Nyaman, sangat nyaman. Ini yang sooyoung rindukan, pelukan juga wangi tubuh chanyeol yang menjadi candu untuknya.
"Aku merindukanmu"
Chanyeol tidak membalas sooyoung, pria itu bahkan melepaskan pelukannya. Wajah chanyeol tetap dingin, sooyoung tidak mengerti. Apakah chanyeol masih marah padanya ataukah perasaan marah itu sudah hilang tapi wajah tanpa ekspresi chanyeol menjelaskan banyak hal.
"Aku minta maaf tidak bisa menjadi seperti dia sooyoung"
Rasanya sooyoung ingin menyangkal semuanya, dia tidak meminta apapun. Dia tidak ingin chanyeol menjadi seperti taehyung yang memilih meninggalkannya demi balas dendam, dia ingin chanyeol yang mencintainya. Chanyeol yang selalu bersikap seperti pria itu hidup hanya untuk mereka.
"Chan..."
"Maafkan aku, harusnya dari awal aku tidak menikahimu. Aku menyesali semua keputusanku tapi jatuh cinta denganmu bukanlah kesalahan. Aku membiarkan diriku jatuh sooyoung tapi aku membencinya, membenci setiap kamu menyebut namanya. Membayangkan setiap kali kamu bertemu dengannya, itu terlalu menyakitkan sooyoung"
Sooyoung mengigit bibir bawahnya, dia kacau karena chanyeol terlihat tulus. Kacau karena chanyeol berperilaku tidak seperti biasanya. Dia tidak mau chanyeol pergi darinya.
"Manfaatkan aku chan. Jangan meninggalkanku, aku mohon. Demi Agi, ne park chanyeol" tangan sooyoung gemetar ketika meraih tangan chanyeol untuk menyentuh perutnya, berharap bahwa pria itu berubah pikiran.
"Aku butuh waktu sooyoung, aku akan mengirim surat cerainya"
Chanyeol sakit hati, dia sebenarnya hancur berkeping-keping ketika mengatakan semua kalimat barusan. Dia menyakiti taehyung dengan cara menyakiti wanita yang dicintai oleh saudaranya itu tapi sebenarnya chanyeol yang paling tersakiti.
Jatuh cinta dengan sooyoung bukanlah bagian dari rencana balas dendamnya. Dia ingin membunuh taehyung dan menyakitinya dengan cara paling brengsek yang tidak pernah terpikirkan oleh saudaranya itu.
Tapi chanyeol tidak hanya menyakiti adiknya. Dia juga menyakiti dirinya sendiri dengan meninggalkan keluarganya. Ya, lucu memang tapi sooyoung adalah keluarganya, dia mencintai park sooyoung dengan sepenuh hatinya.
####
Sooyoung masih berdiri ditempatnya tadi. Dia hanya menangis, chanyeol benar-benar menampar keras hatinya dengan memberikan perpisahan. Pria itu kekeh meninggalkannya dengan alasan dia bertemu dengan taehyung.
Dia ingin mengatakan bahwa pertemuannya dengan taehyung hanya ucapan perpisahan. Pertemuan yang mengakhiri semua hubungan yang pernah terjalin antara keduanya. Sooyoung kembali menginggat kata-kata chanyeol sebelum pria tersebut pergi.
"Sooyoung, kamu hanya terobsesi padaku. Sebenarnya aku hanya bermain-main denganmu. Aku sudah punya kekasih dan aku mencintainya, kamu hanya seseorang yang aku nikahi untuk membalaskan perasaan marahku selama ini"
Tidak!! Chanyeol berbohong. Suaminya tidak mungkin melakukan itu. Pernikahan mereka memang keterpaksaan tapi mereka saling mencintai dan sooyoung yakin itu.
Ditempat lain, chanyeol menatap fotonya bersama istrinya. Dia membenci dirinya sendiri, dia meninggalkan kedua wanita yang dia cintai demi perasaan marah dan dendam yang selama ini menghantuinya. Jika saja waktu itu chanyeol tidak di buang oleh oemmanya dia tidak akan menyimpan perasaan dendam ini, jika saja saat itu appa nya lebih memilihnya di bandingkan adiknya, chanyeol pasti tidak akan hidup menderita.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding (Chanjoy|Remake)
Fiksi Penggemar"Jangan menyakitiku terus oppa" kata sooyoung sambil menatap mata chanyeol. "Bagaimana bisa aku berhenti menyakitimu kalo aku bahagia melihat kau menderita park sooyoung" balas chanyeol dengan wajah penuh senyum. Mereka berdua hanya dua orang yang d...