"Jangan menyakitiku terus oppa" kata sooyoung sambil menatap mata chanyeol.
"Bagaimana bisa aku berhenti menyakitimu kalo aku bahagia melihat kau menderita park sooyoung" balas chanyeol dengan wajah penuh senyum.
Mereka berdua hanya dua orang yang d...
Sooyoung bangun dengan tubuh yang sakit karna kelelahan semalam. Jangan pikir dia melakukan sesuatu dengan chanyeol, mereka hanya tidur dikasur yang sama tanpa melakukan apapun. Dia melihat kearah chanyeol sekilas yang masih terlelap dan terlihat damai.
Sooyoung merengangkan tubuhnya dan berjalan menuju dapur untuk memasak sarapan untuknya dan chanyeol. Saat ini dia berada di apertemen chanyeol dan akan tinggal disana selama mereka terikat dengan pernikahan sebenarnya, appa chanyeol sudah menghadiahkan mereka rumah tapi dengan sopan sooyoung menolak dan berkata bahwa mereka sudah sepakat akan tinggal di apertemen chanyeol untuk sementara waktu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semalam sooyoung sempat kedapur dan mengecek bahan-bahan yang berada di kulkas chanyeol yang lebih dari lengkap. Dia mengikat rambutnya dan segera memasak lalu menyeduh kopi untuk chanyeol yang saat ini masih tidur dengan nyaman dikasurnya. Setelah selesai membuat sarapan sooyoung melangkahkan kakinya ke kamar dan membangunkan chanyeol.
"Jam berapa sekarang?" Tanya chanyeol.
"Jam 9" jawab sooyoung singkat.
"Masih terlalu pagi untuk bangun. Lagipula, aku sedang cuti dan lebih baik aku tidur saja" kata chanyeol yang sekarang sudah memeluk bantal gulingnya dan menutup matanya.
"Terserah, percuma aku membuat sarapan untukmu" kata sooyoung lirih dan masih bisa terdengar oleh chanyeol.
Sooyoung kembali kedapur dengan wajah lesu dan memakan sarapannya sendirian. Dia merasa membuang-buang waktunya saja memasak untuk pria itu. Chanyeol memasuki dapur dan melihat istrinya sedang mengaduk-aduk sarapannya tanpa berniat memakannya.
"Apa kau hanya akan mengaduk makanan itu tanpa berniat memakannya?" Tanya chanyeol.
"Apa yang kau lakukan disini?"
"Tentu saja aku ingin makan sarapan yang dibuatkan oleh istriku" kata chanyeol sambil tersenyum manis pada sooyoung.
"Sejak kapan aku menjadi istrimu?" Tanya sooyoung dengan wajah tidak bersahabat.
"Kau lupa? Mau ku ingatkan. Kemarin kita sudah mengucapkan janji pernikahan, berciuman, bahkan kita sudah tidur diranjang yang sama" kata chanyeol.
Sooyoung tidak menjawab dan melanjutkan sarapannya. Dia malu ketika chanyeol dengan blak-blakan mengatakan itu semua tanpa beban. Katakan padanya kenapa pria ini selalu saja mengatakn sesuatu yang bisa membuatnya jengkel dan malu diwaktu yang bersamaan.
"Kau ingin bulan madu dimana?" Tanya chanyeol pada sooyoung setelah mereka sarapan dan saat ini duduk diruang tengah.
"Aku ingin keparis" kata sooyoung.
"Kalo begitu besok kita keparis selama 7 hari"
"Kenapa hanya 7 hari?"
"Aku hanya punya cuti 10 hari sooyoung-ah" jelas chanyeol yang saat ini fokus dengan laptopnya dan mengetik sesuatu disana.
"Padahal aku juga ingin ke venesia setelah dari paris" kata sooyoung.
"Lain kali saja" kata chanyeol.
Sooyoung hanya menganggukkan kepalanya dan melanjutkan menonton drama di televisi. Padahal, dia sangat ingin ke venesia tapi dia juga harus mengerti kalo chanyeol tidak bisa meninggalkan pekerjaannya. Apa dia sendirian saja ke venesia tanpa chanyeol, tapi dia ragu dan bahasa inggrisnya juga tidak terlalu bagus.
"Aku pergi kekantor dulu" kata pria itu menganggetkan sooyoung yang sibuk dengan pemikirannya dan entah sejak kapan chanyeol sudah sangat rapi dengan setelan jasnya dengan wajah yang terlihat panik.
"Baiklah" kata sooyoung yang sekarang sudah berdiri dan berniat mengantar chanyeol sampai kedepan pintu apertemen mereka.
"Aku pergi dulu. Kau jangan membuka pintu untuk orang asing" kata chanyeol yang dijawab anggukan oleh sooyoung.
"Hati-hati dijalan dan tidak perlu pulang dengan cepat" kata sooyoung dengan wajah mengemaskan yang membuat chanyeol langsung mencium pipi istrinya tanpa permisi dan dengan cepat kabur sebelum sooyoung meneriakinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.