"Bagaimana bisa kalian gagal!?"
Suara chanyeol mengema diruangan itu. Dia menatap tajam kedua pria yang saat ini sedang menunduk dan terduduk dilantai dengan wajah yang babak belur. Chanyeol meraih kerah kemeja salah satu dari mereka bersiap melayangkan lagi tinjunya.
"Maafkan kami bos. Mereka tidak mau bekerja sama dan kami baru tahu setelah sampai disana ada pengusaha baru yang sudah mengambil ahli tempat itu" jawab salah satu dari kedua orang itu dan sukses membuat chanyeol menatapnya tajam.
"Diam! Kau tidak perlu membalas pertanyaanku. Sudah ku katakan pada kalian lebih baik kalian mati dari pada gagal!!"
"Tapi bos kami sudah berusaha" balas pria yang ditarik kerah kemejanya oleh chanyeol.
"Usaha? Kau menyebut ini usaha. Percuma aku membayar bajingan seperti kalian jika mengambil ahli tempat itu saja tidak bisa!" Kata chanyeol dengan wajah mengeras.
Dia sudah sangat emosi saat orang suruhannya datang dan membawa berita buruk. Dia melepas kemeja pria yang tadi dia tarik kerahnya dan menyeringai tipis. Sial! Bagaimana bisa rencananya gagal dan orang suruhannya malah mengatakan hal yang tidak ingin dia dengar.
"Aku akan memberi kalian satu kesempatan lagi. Jika kalian masih tetap gagal mau tidak mau kalian harus bertangung jawab dan akan menerima konsekuensinya bukan?"
Mendengar kata-kata chanyeol mereka saling menatap dan terpancar jelas ketakutan dimata kedua orang itu. Mereka mengerti apa maksud dari kata-kata chanyeol barusan dan itu berarti mereka harus melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang chanyeol mau.
"Kami pasti akan berhasil bos"
Chanyeol tersenyum mendengarnya karna dia yakin mereka tidak akan kembali kecuali mereka berhasil. Toh, berhasil atau tidak nasib mereka tetap sama.
^_^
Aku membuka ruangan oppa perlahan. Sejak aku sampai di kantor oppa aku berusaha untuk membuat diriku tetap yakin dengan keputusan yang sudah aku ambil. Aku mengintip sedikit dan melihat oppa sedang berbicara dengan seseorang dan wajah chanyeol oppa terlihat marah.
"Sooyoung-ah kenapa berdiri diluar?" Tanya seseorang yang berdiri disampingku ikut mengintip kedalam ruangan oppa. Tanpa melihatpun aku sudah tahu siapa dia.
"Ah, itu oppa sepertinya sedang bersama seseorang" jawabku.
"Kalo begitu kamu duduk saja dulu " kata baekhyun oppa.
Aku hanya mengangguk dan berjalan kesofa yang berada diluar ruangan oppa. aku melihat kearah baekhyun oppa mendekat dan membawakanku minuman.
"Ini minum dulu" katanya ikut duduk disampingku.
"Sooyoung-ah, apa pernikahan mu dan chan baik-baik saja. Apa kalian ada masalah?" Tanya nya.
"Ah, maaf kalo aku terdengar seperti seseorang yang ingin tahu tapi chanyeol terlihat sangat gusar dan ku tebak pasti ada masalahnya denganmu" tambah baekhyun oppa yang terlihat cangung karna aku tidak kunjung bicara.
Aku bukannya tidak mau memberitahu baekhyun oppa tapi aku hanya belum nyaman untuk berbicara dengannya. Ini pertama kali kami berbincang dan aku belum mengenal baekhyun oppa dengan baik.
Ku lihat dia berdiri dan pamit untuk ke meja kerjanya mungkin dia malu karna aku tidak membalas ataupun menjawab kata-katanya."Kalo butuh apa-apa beritahu aku yah. Aku akan memberitahu chanyeol kalo kamu menunggunya" katanya sebelum berlalu dari hadapanku dan hanya kujawab dengan anggukan.
Cukup lama aku duduk sampai chanyeol oppa mendekat kearahku sambil tersenyum senang dan tidak terlihat sedikitpun wajah marah seperti tadi. Aku berdiri dan memeluk chanyeol oppa singkat.
"Sudah lama menunggu?" Tanyanya.
Aku hanya menggeleng. Aku menelusuri wajahnya yang terlihat lelah. Terlihat jelas bahwa dia banyak pikiran akhir-akhir ini.
"Ayo keruanganku" kata chanyeol oppa menuntunku yang masih sibuk memperhatikannya masuk keruangannya. Saat kami sudah didalam ruangan kerjanya. oppa langsung menarikku lagi kedalam pelukannya.
"Lima menit saja sooyoung. Peluk aku lima menit saja supaya aku tahu kamu nyata" katanya lirih.
Aku tidak menggeleng ataupun mengangguk aku hanya diam dan membiarkan dia memelukku dan tanpa sadar aku ikut membalas pelukan chanyeol oppa dan mengusap rambutnya pelan.
"Aku sangat lelah. Aku kira semalam saat kamu meninggalkanku kamu tidak akan muncul lagi dihadapanku sooyoung. Aku janji tidak akan menawarkan ataupun menanyakan apapun lagi padamu tapi aku mohon tetap berada di hadapanku. Aku hanya butuh kehadiranmu sooyoung" katanya sambil melepaskan pelukannya dan menatapku dengan tatapan terluka.
Apa yang aku lakukan padanya kenapa dia terlihat tidak berdaya dihadapanku. Ada apa dengan pria angkuh beberapa bulan yang lalu kenapa dia terlihat begitu lemah sekarang. Apa yang membuat seorang park chanyeol begitu putus asa dihadapanku.
"Oppa, mianhe" kataku merasa bersalah karna aku tahu dia begini gara-gara aku.
"Kenapa minta maaf sooyoung? Jebal! Jangan meminta maaf padaku. Kamu tidak salah" katanya.
Aku menggeleng. Tidak! Ini salah ku. Dia begini karna aku yang sulit diatur dan tidak melakukan tugasku sebagai istri dengan baik.
"Aku hanya lelah karna bekerja sooyoung. Tidak perlu dipikirkan"
"Kamu duduk saja dulu. Aku akan melanjutkan pekerjaanku dan kita pulang bersama"
"Oppa, itu.. aku mau mengatakan sesuatu" kataku ragu-ragu.
"Apa?" Tanyanya.
"Mengenai tawaranmu semalam. Oppa.."
"Kamu tidak perlu menjawabnya sooyoung. Aku tahu kamu pasti menolaknya bukan?" Potong chanyeol oppa cepat.
"aniyo, aku malah akan mengatakan sebaliknya. Iya oppa, mari kita mulai semuanya dari awal" kataku sambil tersenyum kearah chanyeol oppa.
"Kamu tidak bercandakan?" Tanyanya dengan wajah yang mengemaskan.
"Tidak. Aku serius oppa"
Mendengar kata-kataku chanyeol oppa langsung memelukku erat dan mencium bibirku.
"Aku pastikan saat kita tiba diapertemen nanti kamu tidak akan selamat park sooyoung dan akan aku pastikan tidak akan membiarkanmu tidur malam ini" kata chanyeol oppa yang sukses membuatku tertawa karna aku tahu apa maksud dari kata-katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding (Chanjoy|Remake)
Fanfic"Jangan menyakitiku terus oppa" kata sooyoung sambil menatap mata chanyeol. "Bagaimana bisa aku berhenti menyakitimu kalo aku bahagia melihat kau menderita park sooyoung" balas chanyeol dengan wajah penuh senyum. Mereka berdua hanya dua orang yang d...