Sooyoung terbangun dari tidurnya saat mendengar suara telpon dan tersenyum saat melihat siapa yang menelponnya. Dia bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju kebalkon.
"Tae" sapa sooyoung saat mengangkat telpon dari pria yang dia rindukan.
"Tebak aku dimana chagia?" Kata pria bermarga kim itu dengan semangat disebrang telpon.
"Dimana tae?" Tanya sooyoung yang masih mengantuk karna ini masih terlalu pagi untuk dia bangun.
"Aku diparis"
"Benarkah?!" Kata sooyoung dengan suara yang lumayan keras.
"Tidak perlu teriak begitu sooyoungie. Kau hampir membuatku tuli" protes taehyung sambil mengusap telinganya akibat suara sooyoung.
"Hehehhehe, mian. Katakan padaku apa yang kau lakukan diparis?"
"Tentu saja bekerja. Ayo bertemu denganku dan kita jalan-jalan" Ajak taehyung karna dia tahu sooyoung sedang berada diparis.
"Aku tidak bisa tae" tolak sooyoung dengan wajah yang terlihat sedih dan tentu saja taehyung tidak bisa melihatnya.
"Kenapa?" Tanya taehyung.
"Karna chanyeol pasti tidak akan membiarkan aku keluar sendiri" sooyoung mengatakannya dengan hati-hati agar tidak menyingung perasaan taehyung.
Taehyung hanya mengepalkan tangannya mendengar nama pria lain yang terucap dari bibir sooyoung. Dia membenci park chanyeol tapi itu bukan berarti dia bisa melarang sooyoung menyebut nama chanyeol.
"Ah, iya aku lupa. Kau kesini untuk bulan madu bersama pria itu" sinis taehyung.
"Mian taetae, aku tidak bisa pergi denganmu" sesal sooyoung. Dia sangat ingin pergi bersama taehyung tapi dia tidak mungkin meninggalkan chanyeol sendirian.
"Tidak apa-apa chagia. Tidak perlu dipikirkan, kita bisa pergi lain kali" kata taehyung mencoba menghibur dirinya sendiri dengan kata 'lain kali'.
"Hei, sedang apa diluar pagi-pagi begini?" Kata seorang pria yang tak lain adalah chanyeol. Dia mendekat kearah sooyoung dan memeluknya dari belakang. Sooyoung yang terkejut mendengar suara chanyeol langsung mematikan telponnya sepihak.
"Hanya..mencari angin. Iya mencari angin" kata sooyoung gugup.
Bohong! Chanyeol tahu bahwa istrinya ini sedang berbohong. Dia mendengar semua percakapan sooyoung tadi. Dia terbangun saat sooyoung melepaskan pelukannya dan melihatnya berjalan ke balkon sambil berbicara dengan seseorang yang bernama tae. Dia benci dibohongi tapi entah kenapa walaupun dia tahu sooyoung membohonginya dia tidak bisa membenci istrinya.
"Ayo masuk. Disini lumayan dingin sooyoung-ah" kata chanyeol yang kini sudah mencium bahu sooyoung lembut.
"Baiklah" jawab sooyoung sambil tersenyum kaku kearah chanyeol.
Ditempat lain taehyung dengan wajah mengeras menahan emosi karna mendengar suara pria yang sekarang menjadi suami sooyoung mengepalkan tangannya dan meninju kaca dihadapannya. Dia hanya menatap nanar kaca yang sudah tidak terbentuk lagi dan mengabaikan tangannya yang berdarah. Rasa sakit ditangannya tidak mampu mengalahan sakit hatinya.
Dia sangat marah dan kecewa pada dirinya sendiri karna membiarkan sooyoung menikahi pria itu. Dia melihat semua yang terjadi antara sooyoung dan chanyeol kemarin. Dia melihat bagaimana sooyoung menatap chanyeol dengan lembut, mengenggam tangannya, bahkan menciumnya tanpa malu-malu. Dia tahu sooyoung telah menyerahkan sebagian hatinya pada chanyeol dan rasanya sangat menyakitkan mengetahui kebenaran itu.
Dia tidak menyangka sooyoung akan semudah itu membiarkan chanyeol masuk kedalam hatinya dan membiarkan posisinya tergantikan semudah itu oleh chanyeol.Dia tidak akan membiarkan semuanya menjadi mudah untuk chanyeol. Dia yakin bahwa sooyoung akan kembali padanya dan menjadi miliknya lagi karna sooyoung memang miliknya dari awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding (Chanjoy|Remake)
Fanfiction"Jangan menyakitiku terus oppa" kata sooyoung sambil menatap mata chanyeol. "Bagaimana bisa aku berhenti menyakitimu kalo aku bahagia melihat kau menderita park sooyoung" balas chanyeol dengan wajah penuh senyum. Mereka berdua hanya dua orang yang d...