Sooyoung melangkahkan kakinya keluar dari apertemen taehyung dan setelah dia berjalan cukup jauh. Dia duduk di halte dan menangis sepuasnya. Tidak ada yang memperhatikannya karena memang ini sudah hampir tengah malam. Hatinya juga sakit dengan perpisahan ini dan lebih menyakitkan lagi saat dia menyakiti taehyung yang selalu mencintainya tanpa syarat. Sooyoung mengambil handphone nya di tas dan mengangkat telpon dari chanyeol.
"Yeobo, kamu dimana?" Tanya chanyeol disebrang telpon. Dia sedang berada di mobil saat ini untuk menjemput istrinya.
"Aku di halte dekat apertemen taehyung" jawab sooyoung dengan suara parau.
"Tunggu aku" kata chanyeol saat mendengar suara istrinya yang terdengat seperti orang yang habis menangis membuat chanyeol menambah kecepatan mobilnya.
Dia melihat sooyoung duduk dengan wajah tertunduk dihalte. Dia mematikan mesin mobilnya lalu turun dari mobil. Chanyeol mendekat kearah sooyoung.
"Yeobo"panggil chanyeol.
Sedangkan sooyoung yang mendengar suara chanyeol, berdiri dari tempat duduknya dan memeluk pria itu erat.
"Aku menyakitinya oppa. Hiks, aku menyakiti taehyung" kata sooyoung menangis dipelukan chanyeol. Dia merasa sangat jahat pada taehyung karna menyakiti taehyung yang mencintainya selama ini.
"Gwaenchana sooyoung-ah" kata chanyeol sambil mengusap rambut sooyoung.
"Dia bahkan meninggalkanku sendirian dan tidak mengatakan apapun. Dia menatapku dengan tatapan yang tidak pernah ku lihat sebelumnya oppa. Aku betul-betul wanita yang jahat" sooyoung mengadu seperti anak kecil membuat chanyeol terdiam.
Dia membiarkan sooyoung menumpahkan semua perasaan sedihnya. Dia tahu dengan jelas bahwa keputusan yang sooyoung ambil bukanlah hal yang mudah. Dia memang hanya memanfaatkan sooyoung seperti taehyung yang memanfaatkan wanita ini tapi melihatnya menangis seperti ini membuatnya terasa sakit padahal dia tidak memiliki perasaan apapun pada sooyoung.
"Dia memohon padaku untuk tidak meninggalkannya oppa tapi aku tetap memintanya untuk mengakhiri semuanya. Dia mengatakan bahwa dia hidup untukku dan jika aku pergi darinya itu sama saja aku membunuhnya. Apakah aku seberharga itu dihidupnya?" Tanya sooyoung membuat chanyeol bingung menjawab apa tapi dia ingin menghibur sooyoung kali ini saja.
"Kamu berharga sooyoung-ah. Sangat berharga" bisik chanyeol sambil mencium rambut sooyoung.
Cukup lama keduanya berpelukan hingga, suara tangis sooyoung sudah tidak terdengar lagi. Chanyeol melepas pelukannya dari sooyoung perlahan dan mencium mata sooyoung yang bengkak. Melihat sooyoung menangis membuatnya tidak berdaya.
"Jangan menangis lagi untuk pria lain sooyoung-ah. Ini terakhir kali aku melihatmu menangis untuknya" kata chanyeol dan sooyoung hanya mengangguk.
💧💧💧💧
Yeri memasuki apertemen taehyung dengan terburu-buru. Sejak taehyung menelponnya dia langsung bergegas menuju apertemen oppanya. Dia melihat oppanya terduduk dilantai dengan wajah yang terlihat jelas bahwa dia sedang bersedih.
"Oppa, kamu kenapa?" Tanya yeri yang duduk dihadapan oppanya.
"Yerim-ah, aku betul-betul putus asa. Apa yang aku lakukan sampai-sampai sooyoung mengakhiri hubungan kami"
Mendengar kata-kata taehyung. Yeri langsung meraih oppanya kedalam pelukannya. Dia ikut sedih mendengar penuturan oppanya. Yeri tau dengan jelas perasaan oppanya pada sahabatnya.
"Lupakan semuanya oppa" kata yeri.
Taehyung diam saja dan memeluk erat adiknya. Dia sangat lemah dan rasanya dia ingin melupakan saja semua rasa sakitnya saat ini tapi sepertinya Tuhan tidak sependapat dengannya. Dia tidak menyangka sooyoung akan mengakhiri hubungan mereka. Tidak pernah terlintas di pikiran kim taehyung bahwa hubungannya dan sooyoung akan berakhir seperti ini.
"Semuanya akan baik-baik saja oppa"hibur yeri.
"Tidak, yeri semuanya tidak akan pernah baik-baik saja"kata taehyung karena dia tahu bahwa yeri hanya berbohong untuk mengiburnya. Semuanya hanya kebohongan.
Dia tidak akan menangis. Tidak! Dia memang merasa sakit hati dengan keputusan sooyoung tapi dia tahu dengan jelas bahwa wanita itu tidak ingin mereka berakhir seperti ini. Lihat saja, dia akan merebut miliknya. Wanita itu dari awal miliknya dan akan tetap begitu.
"Aku tahu apa yang ada dipikiranmu oppa tapi aku mohon, jangan lakukan apapun yang bisa membuat sooyoung membencimu"nasihat yeri.
Taehyung melepaskan pelukan adiknya perlahan dan menggeleng. Dia tidak ingin mendengar nasihat apapun. Dia memilih untuk tidak peduli lagi. Lebih baik dia kehilangan segalanya dari pada kehilangan park sooyoung. Dia akan melakukan apapun agar sooyoung kembali kepelukannya bahkan, sekalipun harus menyingkirkan park chanyeol yang memang sudah dia benci dari awal. Park chanyeol hanya bermain-main dan taehyung akan mengikuti permainan pria itu. Dia tahu bahwa chanyeol hanya memanfaatkan sooyoung untuk membuat taehyung lemah tapi taehyung tidak akan lemah.
Dia sudah berjanji pada oemma nya bahwa dia akan membalas dendam. Dia hidup hanya untuk membalaskan dendamnya dan chanyeol pembunuh itu pantas mati. Taehyung tahu bahwa rahasia memuakkan itu akan segera terbongkar dan dia tidak akan memberi maaf lagi. Chanyeol sudah merebut semuanya dan kali ini dia tidak akan membiarkan pria itu merebut miliknya.
"Dengarkan aku, semuanya akan berjalan seperti yang seharusnya yeri dan kali ini aku tidak akan berhenti. Aku akan bertemu suho hyung. Dia akan membantu ku menghancurkan park chanyeol" kata taehyung. Matanya memancarkan kebencian yang amat sangat saat dia menyebut nama park chanyeol. Hanya dia dan chanyeol yang tahu apa yang pernah terjadi di antara mereka dan taehyung serta chanyeol tidak akan pernah bisa melupakan apapun masa lalu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding (Chanjoy|Remake)
Fanfiction"Jangan menyakitiku terus oppa" kata sooyoung sambil menatap mata chanyeol. "Bagaimana bisa aku berhenti menyakitimu kalo aku bahagia melihat kau menderita park sooyoung" balas chanyeol dengan wajah penuh senyum. Mereka berdua hanya dua orang yang d...