Selamat membaca.
Jangan lupa tinggalkan vote dan komen. Dan buat temen-temen yang ingin kasi saran ataupun kritik, bisa langsung chat aku ya. Makasih buat waktunya 💕💕💕***
Suara ketukan pintu yang diiringi dengan suara salam dari luar rumah, membuat Nadhifa yang sedang berkutat dengan laptopnya di ruang keluarga, beranjak dari duduknya. Lalu melangkah ke arah pintu depan untuk melihat siapa yang sedang bertamu.
Setelah membuka pintu. Sebuah senyuman terukir indah di wajah Nadhifa saat matanya melihat siapa yang menjadi tamunya saat ini. Diapun mempersilahkan seseorang itu untuk masuk.
"Masuk, Kak."
Seseorang yang tak lain adalah Mira mengerucutkan bibirnya. Namun tetap membawa langkahnya melewati Nadhifa dan langsung menempatkan dirinya duduk di ruang tamu.
"Nih buat, lo." ucap Mira sembari mengeluarkan dua kotak martabak dari kantung plastik.
"Lain kali gak usah bawa-bawa kaya gini lagi ya, Kak."
"Udah deh Dhif, jangan kebanyakan protes. Mumpung gue lagi baik hati ini."
"Iyaya Kak, makasih ya."
"Oke sip, sama-sama."
"Mau minum apa?"
"Mocha float ada gak?"
"Ada, Kak."
Mira membulatkan matanya, "Serius ada?"
"Iya, ada... di kfc tapi hehe."
"Uhhh senengnya, kamu makin pinter ngelawak. Walaupun gak lucu sih. Sini gue peluk dulu."
Mira merentangkan tangannya, ingin memeluk Nadhifa. Namun, gadis itu urungkan saat dia teringat sesuatu.
"Eh iya gue lupa. Bentar ya... pelukanya ditunda dulu." Mira mengambil tas ranselnya, dan mengeluarkan sebuah coklat dari dalam tasnya.
"Mana si cakep?" tanya Mira sembari celingukan mencari Rama, yang memang dipanggil si cakep oleh Mira.
"Lagi keluar sama Kak Faisa."
"Yah... ya udah deh, buat gue sendiri aja kalau gitu."
Nadhifa menggelengkan kepalanya melihat tingkah Mira. Sungguh, masih saja seperti dulu, tak berubah sama sekali.
"Kak, mau minum apa?" Nadhifa kembali menanyakan hal yang sama.
"Ini udah cukup Dhif," ucap Mira menunjuk beberapa gelas air mineral kemasan yang memang tersedia di atas meja. "Lagian gue gak mau ngerepotin lo. Karena ada hal yang lebih penting dari bikinin gue minuman."
Nadhifa menyeringat heran mendengar ucapan Mira. Namun, setelah melihat Mira sedang menaik turunkan alisnya secara bergantian sembari tersenyum manja, Nadhifa langsung paham apa yang dimaksudkan oleh Mira.
"Kak, kan aku udah bilang sih. Kalau aku baru kenal sama dia."
"Lo ngomongin siapa sih? Albar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Bertasbih [Completed]
SpiritualSeperti ribuan tasbih yang terlantunkan. Seperti itulah aku berdoa agar takdir membawa namamu dalam garis yang Allah tetapkan untukku.