B A G I A N • 23 •

5.6K 467 18
                                    

Assalamualaikum.
Maafin ya karena aku telat up 😲 semalem aku ketiduran hehe :v

Jangan lupa tinggalkan jejak. Kan udah cepet upnya hihi 😄😄

Happy reading temen-temen 💕💕

***

Pengabaian yang dilakukan oleh Nadhifa kemarin, tidak membuat Albar berhenti untuk terus mengejar gadis itu. Hal ini terbukti dengan Albar yang rela menghabiskan waktu paginya memasak nasi goreng untuk diberikan kepada Nadhifa. Padahal selama ini dia tidak pernah memasak. Membuat Risma dan Mbok Imah-pembantunya, terheran-heran melihat tingkahnya.

"Ini udah belum, Ma?" tanya Albar seraya menengok ke arah Risma yang tengah duduk di dekat pantry-- sengaja menunggu Albar memasak.

Rismapun beranjak dari duduknya, mendekat ke arah putranya. Mengambil sendok. Lantas mengarahkannya ke nasi gorengan buatan Albar untuk dicicipi.

"Garamnya kurang," komentar Risma sambil senyum-senyum.

Dengan sigap Albar langsung mengambil garam, "Segini?" tanyanya menunjukkan takaran garam yang dibutuhkan.

"Eh-- ehh itu kebanyakan Bar, dikit aja." ucap Risma mencegah putranya yang hendak menambahkan garam cukup banyak, padahal hanya butuh sedikit saja agar rasanya bisa lebih pas dan lebih enak.

"Segini?" tanya Albar lagi yang lantas dibalas anggukan kepala oleh Risma.

Tak ada yang bersuara setelahnya. Hanya ada suara kericuhan spatula dan wajan yang saling bergesekan. Hingga beberapa saat kemudian, Rismapun membuka percakapan.

"Buat pacar kamu?" tanyanya iseng.

Albar menghentikan gerakan tangannya, menoleh sekilas ke arah Risma dan kembali memasak lagi.

"Bukan."

Risma senyum-senyum, semakin tak kuasa menahan rasa penasarannya. "Kalau bukan pacar, terus apa?"

"Calon istri."

"Kaya kamu udah siap aja!" protes Risma sambil memukul pelan bahu Albar. "Emangnya kamu udah gak mau nyari cewek kamu lagi?"

Spontan Albar kembali menghentikan gerakan tangannya. Kemudian mengbuskan nafasnya dengan berat, berusaha menentralkan rasa tak nyaman dengan pertanyan yang diajukan Risma.

Sedangkan Risma sendiri yang baru menyadari jika pertanyaannya sangat sensitif, langsung mencoba mengalihkan pembicaraan. Sedikit merasa tak enak pada anaknya, karena telah menyinggung tentang gadis masa lalunya itu. Padahal saat ini Albar tengah menikmati kebahagiaan lainnya.

"Ngomong-ngomong, nama cewek yang kamu masakin itu siapa?"

Albar mematikan kompornya, membalik tubuhnya menghadap Risma, lantas menghadiahi sebuah senyuman yang sangat manis. Dan Risma yang melihat itu turut tersenyum sekaligus bersyukur, karena anaknya bisa teralihkan dengan topik lain.

Namun, jawaban yang diberikan Albar setelahnya sungguh di luar dugaan Risma.

"Saat ini aku memang sedang mencintai gadis lain, Ma. Tapi, aku masih ingin terus mencari dia, karena aku punya tanggung jawab sama dia. Mama selalu bilang aku harus bahagia kan? Dan sekarang aku sangat sangat bahagia, karena aku bisa mencintai Nadhifa. Tapi sekali lagi aku tegaskan, rasa cinta aku sama Nadhifa bukan halangan buat aku untuk terus mencari mereka."

Risma terperangah dengan penjelasan yang diberikan Albar. Sungguh tak menyangka anaknya itu benar-benar akan menepati janjinya untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya yang sempat dia lalaikan dulu. Bahkan rela menggantung harapannya yang sebenarnya menjadi sumber kebahagiannya saat ini. Membuat Rismapun ingin sekali mengatakan bahwa sosok yang Albar cari telah menikah. Agar anaknya itu tak terbebani lagi perihal gadis masa lalunya. Sehingga anaknya itu bisa bahagia dengan gadis yang saat ini dicintainya, yaitu Nadhifa.

Takdir Bertasbih [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang