B A G I A N • 36 •

5.7K 417 20
                                    

Jangan lupa baca note diakhir cerita ya...
Selamat membaca 😊 💕

***

Nadhifa kembali melirik jam yang ada di tangannya, yang saat ini sudah menunjukan pukul 5 sore. Harusnya, saat ini dia sudah harus menemui Faisa, karena sejak kedatangannya di Yogyakarta siang tadi, Nadhifa belum bertemu dengan kakaknya itu, padahal sejak pukul 3 sore, kakaknya sudah mengirimkan alamat hotel dan nomer kamar yang akan ditempatinya. Namun, Nadhifa malah sibuk berjalan-jalan dengan kekasihnya.

Ya, kedatangan Nadhifa ke Yogyakarta hanya untuk memberikan kejutan kepada kekasihnya yang saat ini tengah berulang tahun. Gadis itu rela menempuh 7 jam perjalanan dari Malang hanya untuk kekasihnya itu.

"Kamu mau aku antar ke Kakak kamu dulu, atau mau lanjut jalan-jalan?" tanya kekasih Nadhifa setelah menghabiskan makanannya.

Nadhifa tak langsung menjawab, gadis itu masih mempertimbangkan jawabannya selama beberapa saat. Hingga akhirnya, gadis itu pun memilih untuk melanjutkan jalan-jalan bersama kekasihnya dan menunda lagi pertemuan dirinya dengan kakaknya. Lagipula Kakaknya juga tidak lagi mengirim pesan kepadanya. Membuat gadis itupun dengan tenang berkeliling beberapa tempat di Yogyakarta bersama kekasihnya.

"Kak, sholat isya' dulu yuk," ajak Nadhifa pada kekasihnya, saat mendengar suara adzan isya' berkumandang yang seketika itu langsung disetujui oleh kekasihnya.

Mereka berdua akhirnya berhenti di sebuah masjid. Dan setelah melaksanakan sholat, keduanya pun hendak melanjutkan lagi agenda jalan-jalan mereka.

Namun, Nadhifa tiba-tiba teringat akan sosok Kakaknya yang saat ini tengah menunggunya seorang diri. Membuat Nadhifa berinisiatif mengirim pesan kepada suami Faisa, bermaksud untuk meminta laki-laki itu  menemani Faisa di hotel tempat Nadhifa malam ini menginap.

Setelah mengirim pesan dengan beralasan masih ingin berkeliling beberapa tempat lagi, tak lama kemudian Irsyad membalas pesannya dan menyetujuinya. Membuat Nadhifa sangat senang, bahkan membuat gadis itu senyum-senyum sendiri karena dia masih bisa berlama-lama dengan kekasihnya.

"Kenapa senyum-senyum gitu?" tanya kekasih Nadhifa merasa heran.

Seraya menyelipkan rambutnya yang menjuntai, Nadhifa menggelengkan kepalanya. Lantas mengajak kekasihnya itu kembali berkeliling Yogyakarta.

Tanpa terasa, jam telah menunjukan pukul 9 malam, dan Nadhifa tengah menikmati suasana Malioboro yang begitu ramai dipadu dengan suara musik angklung jalanan yang begitu indah. Nadhifa sangat menikmati suasana di Malioboro. Walaupun sebenarnya, dia sudah sangat lelah, dan ingin segera merebahkan tubuhnya di ranjang.

"Habis ini antar aku ke hotel ya, Kak." ucap Nadhifa seraya menikmati coklat hangat yang beberapa saat lalu dia beli.

"Iya, habis ini aku antar. Nanti setelah sampai di hotel, kamu langsung istirahat ya, besok siang aku jemput lagi."

"Iya, Kak. Yuk kita pulang."

Keduanya beranjak dari tempat duduk mereka. Berjalan menyusuri jalan malioboro menuju tempat parkiran mobil.

"Kamu kenapa gak tidur di rumah kakak kamu aja?" tanya kekasih Nadhifa merasa penasaran.

Nadhifa menggelengkan kepalanya pelan, "Aku gak mau ganggu kakak sama suaminya. Kan mereka baru aja menikah, pasti pinginnya berduaan terus."

Seolah memahami keadaan itu, tanpa banyak bertanya lagi, kekasih Nadhifa langsung mengantar Nadhifa menuju tempat gadis itu menginap.

"Kamar kamu nomer berapa?"

Takdir Bertasbih [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang