19. Hadiah kejutan

12 2 0
                                    

Pesta itu benar-benar sudah usai. Semua keluarga berkumpul di depan gedung acara resepsi. Mereka semua akan melepas aku dan Arman pergi ke suatu tempat.

Mobil mewah Ferari berwarna putih tulang dengan buket bunga di depannya, sudah terparkir dengan sangat manis. Mobil yang akan membawa kami menuju suatu tempat. Tempat rahasia dan spesial.  Arman menyebutkannya sebagai kejutan pertama. Aku penasaran. Kejutan apakah itu?

Aku kira mobil Ferrari itu kejutan pertamaku. Ternyata bukan. Ups...aku salah. O ya warna putih adalah warna kesukàanku. Arman tahu itu dan Al juga tahu.

Duh...ada apa dengan hatiku ini?kenapa nama itu tak juga pergi dari pikiranku.

Astagfirullah.. setan sudah menggodaku sedemikian rupa dan menghembuskan sesuatu. Ya Alloh..tolonglah hamba dari godaan setan yang terkutuk. Aku sudah menjadi milik Arman.

Aku menatap mata orang-orang terdekatku, terutama ibu, ayah, dan Kak Ahmad. Satu yang kurang. Nia, adikku tersayang yang sudah tiada. Aku merindukkannya. Duh... aku teringat Nia. Teringat Tania juga. Aku sedih.

Aku lalu mencium tangan ayah, ibu dan kakakku, Kak Ahmad. Aku memeluk ibu lama sekali. Air mataku mengalir deras membasahi pipiku. Ibu menangis antara haru, sedih dan bahagia. Sedih karena aku akan pergi meninggalkannya dan bahagia karena aku telah menikah dan mendapatkan seorang suami sempurna, seperti Arman.

Arman tipe suami yang sangat luar biasa. Tampan, muda, kaya, dan sholih. Amalan apa yang aku lakukan? sehingga aku mendapatkan sosok seperti Arman. Ya Allah...tolong hamba agar mencintai Arman dengan sepenuh hati.

Arman yang berada di sampingku ikut terharu juga. Ia melakukan hal yang sama denganku. Mencium tangan kedua orangtuaku dan menyalami dan memeluk Kak Ahmad. Tangannya menjabat erat Kak Ahmad. Terlihat dari bibirnya, ucapan terima kasih karema mempunyai adik seperti aku dan menjodohkannya denganku.

Selain kedua orangtuaku, aku juga menyalami kedua orangtua Arman yang menurut mereka, begitu beruntungnya mereka mendapatkan aku sebagai menantu. Aku...menjadi menantu kesayangan.

Berkali- kali, Mama Ahmad memeluk dan menyebutku sebagai" putri cantik" bukan sebagai menantu mereka dan berkata bahwa Arman sangat beruntung menemukanku.

"Yasmin...kau sangat cantik dan juga baik..., Arman sangat beruntung mendapatkanmu. Kami senang menerimamu, sayang...," ucap mama Arman sambil mencium pipiku  dengam lembut.

Aku tersipu malu dipuji demikian. Wajahku merona.  Arman menatapku sambil tersenyum dan membenarkan perkatàan ibunya.

"Mama benar..Yasminku sangat cantik...ia bidadariku tersayang, Ma..,"ucapnya gombal. Tapi anehnya aku mulai suka digombalin.

Mama Arman wanita yang sangat cantik dan anggun. Arman mewarisi kemolekan dan ketampanan dari ibu dan ayahnya.

Waktunya kami pergi...

Arman membawaku menuju mobil cantik itu. Ia menggandeng tanganku dengan sangat mesra dan hati-hati.

Ia membukakan pintu mobil untukku. Aku duduk di kursi penumpang. Aku duduk bak puteri raja di mobil mewah itu. Arman mengendarai mobil itu tanpa supir. Ia sendiri yang akan mengendarai mobil itu dan aku berada di sampingnya.

Mobil itu pun melaju meninggalkan tempat resepsi. Semua orang di sana, melambaikan tangannya sebagai tanda perpisahan.  Kini aku dan Arman saja yang berada di dalam mobil itu. Mobil melaju dengan kecepatan tinggi.  Arman tetap erat memegang tanganku dengan tangannya yang sebelah kiri  sementara tangan kanannya memegang stir mobil.

Aku mencoba melepaskan genggaman tangannya, karena cukup ngeri melihat Arman mengendarai mobil seperti itu. Alih-alih melepas tanganku...Di luar dugaan, Arman malah melepaskan tangan kanannya. Ia memggenggam tanganku dengan kedua tangannya. Matanya menatapku.

Aku menjerit karena takut kecelakaan."
" Kak Armaaannn... tolong pegang setirnya..," ucapku setengah teriak.  Aku panik, wajahku pucat pasi.

Arman malah tertawa. Aku aneh melihatnya. Ia menenangkanku. Matanya yang coklat menatapku.

" Tenang sayang...mobil mewah ini, dilengkapi dengan sistem kemudi otomatis. Mobil ini akan otomatis mengendarai sendiri. Lihat..., " ucapnya lembut menunjuk ke arah pengatur otomatis.

Mulutku ternganga. Jenis mobil ini  mewah dan canggih. Edisi limited. Beberapa orang saja yang mempunyai di dunia. Mobil ini anti pluru dan...Ya  ampun Arman memilikinya. Salah satu dari orang di seluruh dunia. Sekaya apakah Arman? Tapi ia tidak sombong dan terlihat  biasa saja.

Aku malu sudah bersikap panik. Aku memang panikan. Panik girl.

 




Seindah Bunga Putih Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang