20. Kejutan Pertama

14 2 0
                                    

Arman POV

Aku jahil karena sudah membuat gadis cantikku panik dan ketakutan dengan aksiku yang melepas kemudi stir mobil. Padahal mobilku memiliki sistem otomatis pengendali stir. Mobil canggih yang bisa di stel otomatis dan bisa menyetir sendiri. Hebat kan?

Wajah cantiknya pucat pasi. Tapi anehnya... ia masih saja tetap cantik maksimal. Dalam senyumnya, sedihnya, paniknya, bahkan mungkin cemberutnya, ia akan tetap cantik. Andai Yasmin ikut lomba kecantikan internasional, ia pasti menang. Aku yakin itu.

Ya Tuhan...aku tidak kuasa jika tidak menggenggam tangannya yang lembut dan halus. Aku terobsesi dan posesif terhadapnya. Aku tidak mau kehilangannya. Ia jantung hatiku. Bidadari tercantik dan bunga kesayanganku.

Aku memang terkenal jahil saat SMA dan ternyata sekarang masih belum tobat juga. Penyakit " jahil " kambuhan. Kali ini "korban"nya adalah istriku tersayang.
Maaf ya Yasmin sayang...

Si jahil yang super tampan adalah julukanku. Semua orang sudah tahu itu. Aku sangat jahil. He..he...he.

O ya hari ini, aku lagi- lagi iseng dan jahil.  Melepas kemudi stir mobil. Gila ya..? memang benar sih.. aku tuh memang gila. Tergila-gila pada Yasmin. Aku ngaku aja deh... daripada terciduk. He...he..he..

Entah bagaimana ya? jika aku tidak bisa mendapatkan Yasmin. Bisa-bisa menyesal tujuh turunan dan tujuh tanjakan deh. Double kan..? Untung..untung.. aku sudah dapatkan Yasmin. Alhamdulillah... ya Alloh terima kasih atas segala nikmatMu.

Melijat wajah Yasmin pucat pasi. Eh..aku malah tertawa, duh..jahatnya, tapi aku kemudian menyesal. Maaf ya sayang...

Bagaimana ya, jika Yasmin terkena serangan jantung... duh...bisa gaswat alias gawat. Aku bisa diserang 2 keluarga besar...belum lagi Si Ahmad, kakaknya yang super protektif. Ia sudah memberiku wejangan alias nasihat yang paaanjaaang dan laaammaaa...kayak iklan coki-coki aja, untuk menjaga adik tersayangnya. Aku harus keep promise dong. Peace bro...

Well...Aku sudah menyiapkan satu kejutan untuknya. Sst.. sebuah rumah yang aku desain sendiri.

Rumah indah untuk Yasminku tercinta. Rumah yang aku bangun 3 bulan yang lalu. Yang istimewanya lagi, rumah itu dilengkapi dengan taman bunga yang luas.  Semua bunganya berwarna putih. Taman bunga nan indah. Sebelum memasuki rumah,  kami melewati taman bunga itu. Mirip di negeri dongeng.

Bermacam aneka jenis bunga menghiasi taman itu, dan semuanya berwarna putih. Yasmin penyuka putih dan aku penyuka putih dan biru. Kami cocok dalam hal selera warna. O ya aku mendatangkan ahli tanaman ternama. Untuk Yasmin, semuanya harus " Sempurna".

Taman bunga itu sudah tertata rapi dan sangat indah. Aku berusaha untuk membuat Yasmin bahagia. Keindahan Yasmin melebihi keindahan taman bunga ini. Yasminlah "bunga" indah yang sesungguhnya.

Ia cantik dan sesuci bunga putih. Ia baik, dermawan dan penyayang. Keibuan dan keanggunannya bak seorang putri raja, dengan ahlaknya yang indah. Sungguh..berada di sisi Yasmin dan menjadi suaminya adalah anugrah terbesar untukku.

Ia gadis " langka" di jaman sekarang. Ia benar-benar " berlian"ku. Ya... permata hatiku. Entah kata-kata apalagi untuk menggambarkan dirinya. Ya Rabb...berkali-kali aku jatuh hati kepadanya. Hatiku benar-benar sudah dicurinya. Aku tidak bisa jauh darinya.

Tangannya yang lembut, terus aku genggam. Berkali ia mau melepaskannya... mungkin karena malu atau apa? berkali-kali juga terus aku genggam. Seposesif itukah aku..? Kasihan juga sih...tapi aku tak mau lepas darinya walau sedetik juga. wuiiihhh...aku lebay ya? Yap benar...aku memang lebayy...dan juga tampan.

Mata Yasmin yang indah, dihiasi bulu mata yang lentik, hidung mancung dan bibir tipis merah delima, dan kulit wajahnya putih nan halus, membuat aku semakin gemas. Ia layak disebut bidadari...ya bidadariku.

Aku..ingin...mengecup..keningnya.. Tapi aku masih malu...aku hanya bisa menggenggam tangannya saja. Yasmin terlihat malu juga. Duh hati...ada apa denganmu? Hatiku luluh dan jantungku berdebar kencang. Indahnya jatuh cinta yang halal.

"Sebentar lagi..kita sampai..., " ucapku sambil tersenyum menatapnya.

Yasmin hanya mengangguk setuju. Ia penurut banget.

Saat itu..aku melihat matanya yang mengantuk. Mungkin Yasmin lelah.

Akhirnya tibalah kami di sebuah rumah indah bercat putih biru. Aku memarkir mobilku di luar rumah. Aku terpaksa melepas genggaman tanganku untuk sementara. Ih.. sedihnya aku.

Aku lalu keluar dari mobil dan beranjak membukakan pintu untuknya. Ku raih kembali tangannya yang lembut. Yasmin kurang hati-hati atau karena mengantuk. ...dan Oh..ia terpeleset. Ia jatuh...

Untunglah... Aku tangkas menangkapnya, namun sayang... Yasmin terlanjur jatuh, namun ia ternyata jatuh ke pelukannku. Deg...hatiku melompat keluar.

Ia malu.. aku..pun malu.. tapi ... aku sigap memeluknya dan mengenyahkan rasa maluku.. by the way...Ia sudah sah untukku.

Yasmin meringis kesakitan..

Ternyata ..Kaki Yasmin terkilir...ia tidak bisa berdiri dan jalan sendiri. Aku melepas sepatu high heelnya.

Pakaian pengantinnya yang sungguh indah dan panjang ternyata nerepotkannya untuk berjalan. Ku beranikan diri untuk menggendong Yasmin.

Awalnya ia menolak karena mungkin masih malu...tapi apa boleh buat...kakinya sakit dan aku harus menggendongnya ke dalam. Kedua tanganku yang kuat memangku Yasmin dan membopongnya masuk ke dalam rumah. Aku bahagia.

Yasmin terasa ringan di tanganku. Ia langsing... O ya sebelum masuk ke rumah. Kami melewati taman bunga yang indah..

Saat itu mata Yasmin terpana.. ia sungguh takjub melihat indahnya taman itu. Rumah " Kami" memang dikelilingi taman bunga.

"Kejutan pertama..., " ucapku padanya. Aku menghadiahkan rumah indah berserta tamannya.

"Ini baru kejutan pertama...tunggulah kejutan selanjutnya..., " ucapku pada Yasmin lembut di telinganya.

Yasmin terpana menatapku. Aku pun terpana menatapnya. Mata kami saling bertemu... aku dan Yasmin berpandangan lama.

Seindah Bunga Putih Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang