Aku masih berdiri mematung. Memandangi lukisan diriku sendiri. Tampak begitu indah.
Saat itu Tania baru menyadari keberadaanku. Ia menghambur kearahku. Senyumnya kini bahagia walau masih terlihat bekas air mata di pipinya yang putih. Ia mengelap air liurnya sebelum mencium tanganku. Tania selalu salim padaku.
"Aku yang melukisnya...," ucapnya lugu dan bangga. Ia tersenyum puas.
" Indah...sekali..., Tania..., " ucapku sambil mengelus rambutnya yang acak-acakan.
Benarkah Tania yang melukisnya ? Sungguh sangat berbakat. Aku sangat kagum pada bakat Tania.
"Apakah...itu...benar, Al...?" tanyaku pada Al.
Aku kembali memandang ke arah Tania. Al memperhatikan kami berdua. Al kembali mengangguk mengiyakan kata kata Tania. Al tidak mungkin berbohong.
Aku terkesiap mendengar Tania sepintar ini? Secara fisik rasanya tidak mungkin...sungguh tidak mungkin tapi buktinya begitu nyata.
Tania Berbakat. Bakatnya luar biasa. Lukisannya indah.
"Tania..sangat ..menyayangimu. Tania selalu bercerita tentangmu membuatku begitu penasaran. Sejak bertemu denganmu Tania jarang sekali mengamuk dan baru kali ini terjadi, sejak ia berada di kelas Bu Yasmin...," ucap Al panjang lebar.
Al sudah berdiri di samping Tania. Dan Tania berdiri di sampingku. Aku bertiga berdiri berjejer menatap lukisanku.
Aku tidak dapat berkata-kata lagi.
Seperti itukah aku di mata Tania?
" Ini selalu terjadi..., jika Tania sakit panas, ia berhalusinasi. Jika berhalusinasi, maka bu Yasmin sudah melihatnya sendiri..., Tania akan mengamuk. " Al menjelaskan kembali.
Aku lalu memeluk Tania dengan erat.
" Jika Tania kecewa..ia akan mengamuk juga.., " tambahnya meyakinkanku.
Al berbicara...seolah-olah aku tidak boleh mengecewakan Tania. Tania sudah sangat percaya padaku.
Aku melamun.
In sya Allah dalam waktu 1 bulan lagi aku akan menikah dengan Arman. Seorang pemuda tampan, pengusaha Batu Bara. Arman adalah anak sahabat ayahku. Arman juga teman Kak Ahmad. Kami dijodohkan. sekarang Arman tinggal di Australia sedang studi S2.
Apa jadinya jika aku pergi ke Australia dan meninggalkan Tania? padahal Tania sudah sangat percaya padaku.
Aku pasrah dijodohkan dengan Arman, walaupun aku tidak mencintainya. Arman begitu sangat mencintaiku. Rencananya setelah kami menikah, Arman akan membawaku ke Australia. Al belum tahu tentang hal ini.. biarlah dia tahu saat aku mengirimkan undangan pernikahan.
Aku dilematis... antara memilih Tania atau masa depanku? Aku begitu mencintai murid-muridku terutama Tania juga karir di dunia pendidikan, tapi aku juga ingin menjadi anak yang berbakti pada orang tuaku. Aku tidak mungkin mengecewakan Arman dan keluarganya..juga Kak Ahmad.
Sepertinya...aku.. sudah... jatuh..cinta..pada..seseorang. Pada Al.. Tapi..itu..itu..
tidak... mungkin..apakah Al juga suka padaku?Al datang pada saat yang tidak tepat.Bagaiman jika Al tidakmencintaiku? Apakah ini...cobaan..aku ...akan...menikah?
Orang tuaku berprinsip. Biarlah kita dicintai dari pada mencintai orang yang tidak mencintai kita. Aku ingin saling mencintai. Arman terlalu baik jangan sampai Arman tersakiti olehku.
Aku teringat Arman. Ia sosok yang sangat baik dan bertanggung jawab. Arman juga seorang pelukis berbakat.
Al melihatku melamun.
Al kembali menatapku.. aku menundukkan mata.
Al harus tahu aku akan menikah bulan depan. Sebelum ia berharap banyak padaku. Wah aku geer lagi
"Aku juga bisa melukis...," ucap Al pelan.
Ia kemudian keluar dari kamar Tania. Tak lama kemudian ia membawa kanvas berukuran 40 cmx 40 cm
Ia memperlihatkan gambar di dalam kanvas itu.
Aku ternganga kembali ...
Itu lukisan diriku saat terakhir Tania masuk sebelum ia sakit. Saat itu Al menjemput Tania dengam mobil Ferari. Aku memakai baju putih. Aku masih ingat. Ya sangat ingat.
"Aku suka warna putih.., " ucapnya pelan. Nyaris tak terdengar. Tapi aku mendengarnya.
Gadis di dalam lukisan itu adalah aku yang memakai pakaian putih..
Saat itu.. Al diam -diam memotret dalam mobil. Rupanya ia ingi melukis Yasmin
"Apa maksudnya...suka warna putih
?" Pikirku bingung. Ucapannya begitu tersirat. Jangan-jangan..."Apakah Al tertarik padaku?" Aku kebingungan.
AKU AKAN SEGERA MENIKAH. AL HARUS TAHU. SEBELUM IA BERHARAP BANYAK PADAKU.
AL...Arman..dan Tania. Mereka pelukis berbakat. Mereka spesial di kehidupanku yang bagai sinetron TV
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seindah Bunga Putih
BeletrieSeorang gadis bernama Yasmin dan berasal dari kota hujan, Bogor. Yasmin bersyukur terlahir dari keluarga yang harmonis. Yasmin merasa sebagai anak " tunggal" dan perempuan satu-satunya dari keluarga Sastrohadiasuwiryo, karena adik perempuannya s...