Arman POV
Aku melihat Yasmin bangun pagi hari sekali. Aku melihat jam dinding yang ada di kamar. Waktu menunjukkan sekitar pukul 03.30 dinihari. Aku pura-pura tertidur dengan lelap. Aku ingin tahu sejauh mana aktivitas istriku yang cantik ini.
Semacam tes lah.. he.. he..he..
Yasmin baru saja keluar dari kamar mandi. Ia sepertinya sudah mandi. Sepagi ini? Wah..kalau aku sih...tidak mau...dingiiin.. kalaupun mau..aku ingin mandi air hangat saja.
Kebetulan di rumah baru ini, belum ada alat otomatis untuk air hangat. Wah...merepotkan jika harus memasak air. Belum ada bibi lagi. Masih kita berdua. Haruskah aku menyuruh Yasmin memasak air untukku? Aku agak sungkan jika menyuruhnya.
Kupandangi Yasmin yang sangat cantik. Ku amati aktivitasnya pagi ini...
Ia menggelar sejadah berwarna biru. Sejadah hadiah dariku untuk pernikahan. Warna favoritku. Yasmin memakai mukena putih pemberianku juga.
Sungguh cantik...
Yasmin hendak sholat malam. Sholat tahajud. Ia begitu khusyuk. Aku memandanginya dari belakang. Aku takjub.
Wajahnya terlihat bercahaya. Air wudhu membasuh wajahnya yang ayu dan manis.
Luar biasa...ia terlihat bagai bidadari...
Kecantikan dalam dan luar berpadu menjadi satu. Aku beruntung mendapatkannya. Seorang istri sholihah. Perhiasan dunia yang paling indah.
Sungguh cantik...amat cantik...sangat cantik..entah kata-kata apalagi yang sanggup aku ungkapkan. Ini adalah kejutan Yasmin untukku.
Saat Yasmin melihat ke arahku.. aku pura-pura tidur. Ia kembali sholat tahajud. Ia sepertinya sungkan membangunkanku. Wajahnya polos..senyumnya manis.
Aku gemas melihatnya...
Aku mengamatinya...terus ...dan terus.. aku terkesima...
Selesai sholat...ia mengambil sebuah Al Quran di laci dekat tempat tidurku.
Kembali aku pura-pura tidur. Ia sepertinya mengamatiku dan sungkan membangunkanku. Aku merasa ia dekat denganku. Aku pura-pura tidur.
Aku menahan nafas. Ingin rasanya tertawa. Harum tubuhnya membuatku nyaman.
Sesaat kemudian aku tidak mencium harum tubuhnya. Rupanya Yasmin sudah pergi dan kembali duduk.
Lamat-lamat, aku mendengar Yasmin membaca AlQuran, suaranya sangat merdu, indah terdengar. Aku terpana. Yasmin pandai membaca Alquran Ternyata selain cantik, Yasmin juga wanita yang sholehah. Entah kejutan apalagi untukku darinya?
Lama ...Yasmin membaca AlQuran dan berdoa.. aku bagai menonton " film" kesukaanku". Aku begitu asyik melihatnya. Tak bosan-bosan...hatiku bersyukur...
Jam menunjukkan pukul 04.00. Aku pura- pura menguap dan bangun dari tempat tidur.
Yasmin menengok ke arahku. Ia tersenyum..
" Assalamualaikum, Mas..." ucapnya lembut.
" Waalaikumussalam...kau sudah bangun.., " ucapku basa basi.
Ia hanya tersenyum. Merapikan mukena dan beranjak ke arahku.
"Mas.. mau mandi sekarang...? aku sudah memasak air panas untukmu... sebentar lagi subuh... nanti kita sholat berjamaah ya...? Ucapnya lembut disertai senyuman manisnya.
Aku mengangguk. Oh... ternyata Yasmin sudah menyiapkan air hangat, handuk, dan pakaian bersih. Ia sigap dan cekatan.
Pakaian T Shirt biru muda dan celana hitam panjang sudah tersedia. Aku tersenyum. Warna biru.. warna kesukaanku..
Yap...benar...
Itu warna kesukaanku. Ia tahu warna kesukaanku. Aku memang geer...
Bagaimana tidak? Lemari pakaianku di dominasi warna biru..Aku kemudian mandi dan berpakaian bersih. Wangi tubuhku harum sekarang.
Aku dan Yasmin sholat subuh
berjamaah. Kami sholat dengan khusyuk.Selesai sholat subuh, Yasmin menecup tangan kananku dan meluncur ke dapur...Ia akan memasak.
Yasmin menanyakan makanan kesukaanku. Aku menyerahkan keputusan pada Yasmin. Makan apa saja.
Perutku memang sudah laparrr...
Yasmin sangat sigap di dapur. Aku menemaninya memasak. Hanya menemani dan mengamati wajah cantiknya yang sibuk memasak untukku.
Observasi dimulai...
Ia menyiapkan sarapan pagi yang sangat enak..Wangi masakannya sangat menggodaku. Nasi goreng spesial kesukaanku.
Kejutan lagi...Yasmin tahu makanan kesukaanku..
Ia pandai memasak dan memanjakanku dengan makanan yang sangat enak.
Yasmin sangat pandai memasak. Aku mengamatinya. Ia koki hebat.
"Masakanmu...sangat enak..."
" Terima kasih, Mas Arman...,"
Aku lalu membantunya mencuci piring.
Bayangkan seorang pengusaha sukses seperti aku mencuci piring.
Tapi itu tidak masalah...Rasulullah saja mau membantu istrinya dan berbuat baik pada keluarganya.
Yasmin bahagia...aku membantunya. Selesai membantu, aku menggodanya dengan memeluknya dari belakang... Yasmin mendorongku dengan lembut karena ia akan mencuci pakaianku dan bersih-bersih rumah.
Ia melepaskan diri lagi... ia sangat lincah melarikan diri dariku. Yasmin tersenyum dan tersenyum manja..
Aku tertawa... Yasmin membuatku tertawa bahagia...
"Siap-siap ya sayang... siang ini...
aku akan mengajakmu keliling Eropa..."ucapku lembut di telinga Yasmin, setelah aku berhasil menangkapnya.Yasmin terkejut...
" Ke Eropa...? Siang ini...?" Ucapnya kaget.
" Ya..." jawabku santai sambil membelai kepalanya.
Siang ini ... kami ke Eropa dengan menggunakan pesawat jet pribadiku.
![](https://img.wattpad.com/cover/153795940-288-k374935.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seindah Bunga Putih
General FictionSeorang gadis bernama Yasmin dan berasal dari kota hujan, Bogor. Yasmin bersyukur terlahir dari keluarga yang harmonis. Yasmin merasa sebagai anak " tunggal" dan perempuan satu-satunya dari keluarga Sastrohadiasuwiryo, karena adik perempuannya s...