Part 5 : Me? Gay?

5.7K 210 0
                                    

DAVE POV

Aku membelalakkan mataku dengan tidak percaya. Aku? Gay? Mungkin saja sih gosip itu beredar. Seumur hidupku, aku belum pernah dekat dengan cewek. Kecuali keluargaku.

Lamunanku terpecah saat seseorang menggandengku lembut. Ariana! Dia menatapku dengan lembut dan aku bisa melihat sorot kejahilan dari matanya, "Ada apa,Babe? Kok ribut-ribut?" katanya seperti aku ini pacarnya. Aku melotot ke arahnya yang disambutnya dengan tatapan 'mau-gue-bantu-ga?' . Aku pun langsung tersadar dan merangkul pundaknya dengan grogi. Iyalah, aku belum pernah menyentuh wanita dalam hidupku kecuali keluargaku sendiri. Lucy melotot ke arah Ariana dan berkata, "Ga mungkin. Gue aja ga pernah liat lo jalan bareng Dave. Boong banget sih lo! Lo kan tukang memanfaatkan orang." Ariana meremas tanganku kencang. Aku menarik tanganku yang ia remas dan mengelus tangannya pelan. Ariana terkejut dan mendongak ke arahku -- karena tingginya hanya sekitar pundakku.

"Kami memang pacaran," kataku penuh keyakinan.

"Oh, jadi lo udah menghianati Jordan ya? Terusin aja tuh sifat memanfaatkan lo itu!" katanya sambil menunjuk wajah Ariana dengan geram. Tiba-tiba emosiku muncul, "KALAU URUSAN KAMU SUDAH SELESAI, TOLONG PERGI DARI TEMPAT INI!" bentakku yang akhirnya memancing tatapan penasaran anak kampus. Ariana menyentuh pundakku pelan dan tersenyum, "Udahlah, gapapa. Cabut yok," katanya sambil menarik tanganku. Aku masih melotot ke arah Lucy yang mulai ketakutan. Rasain tuh!

Kami duduk di kantin. Yep, aku dan Ariana. Aku tidak menyangka dia masih mau menolongku. Padahal, aku sudah menghinanya. Kulihat dia yang sedang menunduk. Tangannya terkepal di atas pahanya. Aku tahu dia mencoba menahan emosi dan tangisnya yang membuncah.

"Aku gatau apa masalahmu. Tapi aku jamin semuanya akan cepat terselesaikan."

Aku kaget kenapa kata-kata itu bisa meluncur dari mulutku. Dia mendongak dan menatapku sedih, "Apa lo bilang?" "Kalo ga denger gapapa," "Gue denger kok," katanya sambil tersenyum jahil, "Perhatian banget lo sama gue," katanya sambil mencolek daguku pelan. Dia benar-benar ngeselin.

"Gue laper nih," katanya.

"Terus?"

"Traktirin dong!"

"Dalam rangka apa?"

"Karena gue," katanya dengan penuh penekanan sambil menunjuk dirinya sendiri, "Udah bantuin lo," lanjutnya sambil menunjukku.

MENTARI POV

Aku merapikan barang-barangku dengan rapi. Setelah yakin kalau semuanya sudah masuk tas? aku segera melangkahkan kaki keluar. Akhirnya selesai juga belajarnya. Aku beranjak ke kantin dan kaget dengan apa yang kulihat.

ARIANA POV

Makan enak,makan enak! Aku memesan banyak makanan. Mumpung dibayarin gitu lhoo.

"Kamu makan kayak cowo ya?"

"Kenapa emangnya?"

"Gapapa."

"Takut bangkrut?"

"Enak aja!"

Aku terus makan dan berhenti saat ada yang mencolekku dari belakang.

"Eh, Mentari!" Wah aku jadi ga enak nih. Dia pasti cemburu kalo aku makan bareng gebetannya. Dia tersenyum ke arahku dan menyapa Dave. Yang disapa hanya mengangguk dan melanjutkan aktifitasnya (main iPhone).

Hari sudah sore dan aku sedang menemani Mentari makan. Dave udah pulang daritadi. Katanya mau jagain adenya gitu. Baik banget ya?! Aku kembali tersadar dan bertanya pada Mentari, "Lo cemburu ya?" Dia menatapku dengan tatapan tidak percaya,

"Cemburu?"

"Iya."

Dan tawanya langsung meledak. Aku menatapnya kesal dan memakan bakminya sampai habis. Dia menatapku kaget tapi masih sambil ketawa, " Yaampun, Riana. Mana mungkin gue naksir sama dia. Gue cuma nge fans. Okay? " katanya sambil menepuk pundakku.

"Yaudah kali. Ga usah selebay itu ketawanya," cibirku. Dia hanya menepuk puncak kepalaku pelan dan mengajakku pulang. Aku udah bete berat sekarang.

Setelah masuk ke dalam apartemenku yang ga luas-luas amat, aku pergi ke kamar dan ternyata laptop di kamarku belum dimatikan. Yes, ada satu peminat! Oh iya, aku lagi nyari kerjaan buat uang jajanku. Dan aku dapet kerjaan jadi guru les privat. Namanya bagus banget. Gabriella Elisa.

DAVE POV

Aku terkekeh saat Ariana membalas emailku.

Flashback.

Aku dan Ariana sedang duduk di kantin. Dia rakus sekali dan membuatku mau tidak mau melirik dia sesekali. Tiba-tiba ia mendongak menatapku dan menyemburkan kuah baksonya ke wajahku.

"Kamu jorok banget sih."

"Maaf,hehehe..."

"Lainkali jangan begitu."

"Iya,"katanya, "Lo kalau punya ade atau temen lo punya ade yang masih SMP atau SD, bilangin mereka,kalo lo ada guru privat." Aku menatapnya bingung, "Siapa?" "Gue," "Kamu jadi guru les?" "Yep," "Kalo ada lho ya," "YEY! MAKASIH DAVE. LO BAIK BANGET DEH!" Dia hampir saja memelukku kalau saja tidak aku tepis tangannya.

Aku sedang tidur-tiduran di kamar saat mendengar handphoneku berbunyi.

"Mom's Calling"

Aku segera mengangkatnya, "Halo,Ma?" "Hi,Dave," "Gimana Jerman? Bagus?" "Yep. Dave, mama butuh bantuan kamu," "Ngapain,Ma?"

"Tolong cariin guru les Matematika buat Elle. Soalnya kata Elle pelajaran dia makin susah. Kamu mau kan?"

Aku langsung tersenyum dan berkata, "Ok,Ma. Take Care disana," "Okay,Dave. Bye. See you next week!"

Flashback End

ARIANA POV

Aku mengusap keningku yang sudah penuh keringat. Aku deg-degan banget. Gimana kalo misalnya anak yang aku ajarin ternyata nyolot banget? Aduh, aku takut banget. Akhirnya dengan tenaga yang udah terkuras, aku menekan bel rumahnya. Tiba-tiba dari sebuah ruangan, keluar dua satpam yang mukanya garang banget.WHAT THE HELL?! Ini bener-bener gawat. Kalo misalnya ternyata aku ga becus, aku bakalan dibunuh sama 2 orang ini, "Ada yang bisa kami bantu?" tanya salah seorang satpam itu, "Ehm, saya guru privat disini," "Sebentar,saya tanya Tuan dulu," katanya tegas. Aku mengangguk dan menelan ludah. Gimana ini? Gimana ini? Gimana ini?

"Silakan masuk." Ucapan itu membuatku kaget dan langsung mengikuti seorang pembantu yang masuk ke dalam rumah. Wah, Gila! Aku benar-benar melongo dan kagum banget dengan kemewahan yang tersaji di depanku ini. INI BENAR-BENAR SURGA BAGIKU!"Mbak Titien, guruku udah datang belum?" tanya suara lembut yang kurasa berasal dari atas. Dia pasti murid lesku. Aku berkomat-kamit agar tidak jatuh pingsan.

"Halo,Kak. Namaku Gabriella Elisa. Panggil aja Elle."

Unpredicted Love {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang