Part 14 : Jogging Time.

4.6K 173 2
                                    

DAVE POV
Aku menatap Ariana yang sedang menatapku lembut. Akhirnya aku hanya memutar bola mata kesal dan menoleh ke belakang, "Lain kali jangan buat macem-macem sama anak orang," kataku sambil mengacak rambut Elle pelan. Dia mengangkat wajahnya yang merah menahan tangis dan tersenyum. Kami pergi meninggalkan sekolah.

Kami sudah sampai di apartemen Ariana. Dia tersenyum dan mengisyaratkan aku untuk keluar sebentar. Aku menatap Elle yang sedang mengusirku lembut sambil tersenyum jail. Aku memutar bola mata dan keluar dari mobil.

"Lo inget ya, jangan buat Elisa takut sama lo. Didik dia dengan bijaksana. Okey?" katanya. Aku menatapnya, "Ya. Take care ya," "Ok." Diapun berjalan masuk ke lobby apartemen.

"Bang Dave naksir sama Kak Ariana ya?" Pertanyaan itu langsung menyerbuku saat aku masuk ke dalam mobil. Aku tertawa pelan, "Aku? Naksir dia? Impossible, my 'lil sister," kataku. Elle memutar bola mata dan tersenyum jail, "Lo udah pernah begituan belom?" Aku membelalakan mataku dan menatapnya garang, "Kita belum selesai dengan pembicaraan sebelumnya. Kamu udah pernah melakukan seks dengan lelaki mesum itu?" "Pertama, gue ga mungkin ngelakuin hal najis kayak gitu. Kedua, tadinya sih hampir mau. Dan ketiga, dia bukan cowok mesum,Oke? Dia itu cowok NORMAL," katanya sambil menekankan kata 'normal'. "Ya tapi belum saatnya, Elle. Kalian masih kecil," "Terus kalo gue udah segede Bang Dave berarti boleh dong?" "TETAP GA BOLEH, GABRIELLA ELISA EDUARDO!" teriakku. Elle hanya menutup mulutnya untuk menahan tawa. Aku menggeram kesal dan menjalankan mobil.

ARIANA POV
Aku menghempaskan tubuhku ke kasur setelah mandi. Akhirnya, bisa nyantai begini. Tiba-tiba ada WhatsApp yang langsung membuatku duduk.

Dave Hp : Hey. Udah tidur?
You : Baru jg jam 8
Dave Hp : Besok kamu ada waktu?
You : Mau kemana?
Dave Hp : Jalan-jalan mungkin...

Dan sebuah ide licik muncul di permukaan otakku yang dangkal.

You : Skrg giliran gw yg ajak jln2
Dave Hp : Okay. Mau kmn?
You : Pk baju or dan dtg ke apt gw jam 6
Dave Hp : Pagi bgt! Kamu mau ngpn?
You : Yaudh gausah ikut lo
Dave Hp : Bercanda. Bye
You : Yo. See you tomorrowwww

Akupun menghabiskan malamku dengan membaca buku dan nge stalk Dave.

Getaran di bawah bantalku yang kuyakini dari hpku membangunkanku. Astaga! 15 missed calls dan 3 sms. Kubuka WhatsApp sambil menggigit bibirku.

Dave Hp : Km mau aku menunggu smp kapan?

Aku langsung mengetik dengan cepat WhatsApp untuknya.

You : Ehehe... Ini udah mau kebawa.

Boro-boro. Gosok gigi aja belom. Aku masuk ke kamar mandi dan setelah mencuci muka serta gosok gigi, aku melesat keluar dan sempat tercengang saat mengetahui sekarang udah jam 6.30.

DAVE POV
Aku memutar kunci mobil dengan kesal. Ariana mengajakku jalan pagi tapi dia malah terlambat. Aku mendengar derap kaki yang sangat heboh. Aku langsung tahu siapa pemilik derap kaki rusuh itu.

"Hosh,hosh... Sorry telat..." kata Ariana sambil menekuk lututnya. Aku memutar bola mata, "Lain kali pake alarm dong," "Udah tapi kayaknya ga ngaruh," "Kita mau kemana?" "Ada deh. Sini kuncinya. Biar gue yang nyetir," "Kamu bisa?" "Udah siniii," katanya sambil berkacak pinggang. Aku menatapnya bosan dan memberikan kunci mobil kesayanganku ke tangannya.

Aku menatap ngeri Ariana. Badannya kecil, tapi siapa sangka kalau ternyata dia bisa balap mobil? Dia menyetir dengan mulus dan kecepatan tinggi. Aku sampai menekan seat belt saking kencangnya ia mengemudi. "Udah sampe," katanya sambil ngerem mendadak. Aku mengelus jidatku yang terkena depan mobil dan menatapnya garang, "Jangan ngerem mendadak bisa ga sih?" "Hehehe sorry," katanya sambil nyengirm Dia keluar duluan yang diikuti olehku. Dan aku terpaku di tempat. Ariana tampak sangat pantas dengan Celana pendek dan sepatu olahraganya. Tidak lupa ikatan rambut kuncir kudanya yabg rapi dan kulit kuning langsatnya. Aku melongo sesaat yang diikuti tatapan galaknya. "Mau mesum lo disini? Masih pagi, Odong," "Karena itu masih pagi, artinya semua masih pada segar kan?" "Lo jadi nyolot ya sama gue?!" "Sepertinya." Dia menghentakkan kakinya seperti anak kecil dan aku baru sadar ternyata kami sedang di bundaran HI.

"Kita mau ngapain kesini?"

"Tau car free day kan? Kita harus membiasakan hidup sehat. Yok, lari," katanya sambil mengajakku lari. Aku memutar bola mata kesal dan ikut berlari dengannya.

ARIANA POV
"Satu putaran lagi," kata Dave sambil berlari sendiri. Ini udah 10 putaran dan dia belom cape?! Kece badai. Aku melepas ikat rambutku dan megipas-ngipas belakang leherku. Kukuncir kembali rambutku sampai tertata rapi. Dan beberapa waktu kemudian, Dave datang dengan keringat di kaosnya. Bukannya lucu, dia malah terlihat lebih maskulin. Aku menelan ludah saat ia menghapus keringat di kening dan lehernya. Omaigat!!! Badai, Badai... Ibu, kipas anakmu ini..!!! "Melamun terus," katanya yang mendadak sudah di sampingku. Aku menatapnya kesal dan berjalan ke arah mobil. Dia mengikutiku di belakang. Saat sudah sampai mobil, aku langsung menyalakan mesin mobil dan menyetir balik ke apartemen. Tapi, tanganku ditahan oleh Dave, "Makan dulu. Aku laper." Aku membanting setir dan pergi ke restoran kesukaanku.

Kami masuk dan tempatnya penuh sesak. Akhirnya kami memilih duduk di lantai dua bagian luar. Kami memakan makanan kami dalam diam. "Aku ke toilet dulu," kata Dave yang langsung pergi ke toilet tanpa ijinku. Aku sedang menatap Dave saat mataku menemukan sosok yang kukenal. Jordan. Astaga, aku harus gimana? Dia melihatku dan segera tersenyum sambil berjalan ke arahku. Ga, no, ga mungkin....

"Halo? Boleh gue duduk disini?"

Halo gais! Ceritanya tambah gaje ya? Hape ku lagi dalam kondisi lemot banget karena wi-fi nya mati dan akhirnya aku harus update sabtu depan... Jangan lupa vomment ya gals!

Unpredicted Love {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang