Epilog

6.2K 171 8
                                    

"Nih, Summer buatin bunga buat Derrick!"

Wajah Derrick bersemu merah. Ia menatap bunga kertas itu dengan mata berbinar-binar. Anak lelaki ini baru saja berumur 10 tahun tetapi sudah bisa menarik perhatian perempuan. Ia tidak pernah merasa suka dengan seseorang. Tapi lelaki kecil ini mengaku-aku bahwa ia telah jatuh cinta kepada gadis di hadapannya ini. Padahal usia mereka terpaut 2 tahun dengan gadis itu lebih tua dibanding dirinya.

"Derrick suka kan sama bunganya?" Tanya gadis itu.

"Suka. Banget. Makasih ya!"

Gadis yang bernama Summer itu mengangguk dan berlari menuju mobil yang sudah terparkir manis di depan sekolah. Derrick menatap punggung Summer dengan tatapan memuja. Tiba-tiba ia merasakan seseorang menepuk pundaknya.

"Itu ya yang namanya Sephora?"

Wajah Derrick berubah merah dan berjalan menuju mobilnya yang sudah ada Mama dan Isabel.

"Hey, Derrick! Papa kan cuma bercanda!" Teriak seseorang di belakangnya.

*****

Ariana menatap kedua lelaki yang tengah asik berbincang itu. Apa mereka tidak sadar kalau banyak tatapan tertarik yang dilemparkan oleh guru-guru wanita dan ibu-ibu orang tua murid?

Pintu terbuka dan menampakkan wajah Derrick dengan wajah merahnya,

"Aku ga suka sama dia, Pa!"

"Papa tahu kok kamu ga suka dia."

"Yasudah."

"Tapi kamu naksir dia. Woo!"

Ariana memukul pelan lengan suaminya itu dan menatapnya jengkel, "Masih bisa godain anak sendiri. Ayo cepetan balik ke rumah!"

Dave menatap istrinya itu bete dan mengalihkan tatapannya kepada Isabel. Ia mencium pipi merah balita itu dan memekik,

"Kamu lucu sekali sihhhh!!!"

Ariana memukul kembali lengan Dave yang asik mencubit pipi Isabel. Balita itu tampak kesal dan mengoceh tidak jelas ketika ayahnya mencubit pipinya.

"Ayo, jalan!"

******

Ariana menatap kedua anaknya yang tengah tertidur pulas. Buah hatinya. Buah hati ia dan Dave. Ia mengecup kedua dahi anaknya dan berjalan keluar.

"Hey."

Wanita itu tersentak kaget dan membalikkan badannya,

"Dave? Kamu belum tidur?"

"Belum. Ada sesuatu yang perlu kubereskan," kata lelaki itu dengan senyuman nakal.

Ariana menatap suaminya itu curiga, "Apa?"

"Tentang kita."

Dan setelah itu, Dave menggendong tubuh mungil Ariana yang disambut pekikan wanita itu. Dan malam itu, hanya mereka yang tahu apa yang mereka lakukan.

Hue aku berdosa ya bikin part beginian?!! Hueee... aku anak berdosaa... Oke, lupakan. Lagi pengen aja bikin epilog ini. Gaada maksud buat apa-apa kok. Buat fun aja. Bukan buat bikin cerita baru atau sekuel baru...

NB : Dont forget to read my other stories,

Run or Dead

And

Wild Eyes

Luv ya.

Unpredicted Love {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang