So ini the last chapter dari UL ini. Semoga kalian suka sama endingnya yang jauh dari kata "sempurna" asekkk
*****
Dave sedang berkutat dengan laptonya saat iPhonenya berbunyi.
Len's calling...
"Ya? Halo?"
"Dave, Ree kecelakaan. Mobilnya ketabrak sedan."
Dave terpaku seketika. Ia langsung berlari ke mobilnya.
"Rumah sakit mana?"
"Siloam kebon jeruk. Cepetan."
*****
Dave langsung berlari turun dan naik ke kamar yang diberitahu Len. Disana telah hadir Aaron,Jordan, Mentari, dan Len.
"Dia dimana?"
"Di dalem. Lo masuk aja," kata Mentari. Dave langsung masuk dan mendapati Ree dengan selang di mana-mana.
******
"Ree dimana?" Tanya mama Ree. Aaron langsung datang dan memeluk mamanya. Perlahan airmata mamanya tanpa sadar terjatuh. Ia tidak tahu kalau akan separah ini nasib anaknya. Ia baru sadar kalau selama ini ia terlalu egois. Menuntut apa yang dia mau kepada anak-anaknya. Padahal, mereka sangat menyayanginya.
"Mama boleh masuk?" Tanyanya penuh harap. Aaron tampak terkejut mendapati mamanya menangis "Bolehlah. Mama kan mamanya dia. Kenapa ga boleh?" Mama Ree tersenyum dan berjalan masuk. Langkahnya terhenti di depan pintu. Ia mendapati anaknya denga seseorang. Lelaki itu sangat tampan. Ia memegang jari-jari kecil Ree.
"Ree, selama ini aku salah. Salah sama perasaan aku sendiri. Aku baru sadar kalau aku terlalu mencintai kamu. Tolong bangun. Jangan tinggalin aku ke sini." Perlahan, airmata jatuh. Lelaki itu terisak. Membuat mama Ree menangis juga.
Lelaki itu menyenandungkan Standing in the Dark-nya Lawson. Yang sering sekali didengar mama Ree saat Ree masih tinggal di rumah.
I'm standing in the dark
She's dancing on the table
I'm looking through the glass
She's someone else's angel
It may sound stupid that
I'm wanting you back
But I'm wanting you back, girl
And now I'm standing in the dark
Tangisan mama Ree pecah. Ia menangis sambil menutup mulutnya agar tidak menjerit histeris. Lelaki itu. Lelaki yang baik. Ia membuat Ree tetap berdiri. Walau harus menerima tekanan dan tuntutan mamanya.
"I love you. Stay with me please."
Mama Ree berbalik. Ia terkejut saat melihat ada orang lain dibelakangnya. Ikut menangis bersama mama Ree.
"Anak tante sangat beruntung. Punya banyak orang yang menyayanginya. Terutama cowok itu. Tante jaga anak tante dengan baik."
Gadis itu mengusap airmatanya dan berjalan pergi. Mengabaikan tatapan dari Aaron dan yang lainnya.
*****
Setelah yakin kalau matanya sudah tidak memerah, Dave berjalan keluar. Ia melihat sudah ada mama Ree disitu. Mama Ree berada di dalam dekapan Aaron. Beliau menatap Dave dan memeluknya.
"Jaga anak saya. Jangan biarkan dia jatuh. Tolong." Air mata jatuh lagi dari mata Dave. Ia menangis kencang sambil memeluk mama Ree yang juga menangis.
*****
Tok, tok!
Terdengar ketukan dari luar. Dave yang sedang mengerjakan dokumen langsung membukanya. Stephanie sedang berdiri di depan pintu sambil memasang senyuman lembut.
"Ada apa?"
"You deserve better."
"Maksud kamu?"
"Kamu ga sadar. Kalau kamu itu cuma kasihan sama aku. Kamu juga mau buat dia cemburu. Kamu salah. Kamu cinta sama dia. Sekarang, kita akhiri aja ya. Jaga dia baik-baik." Stephanie berjalan pergi. Meninggalkan Dave yang menganga.
******
Dave berlari menuju Rumah Sakit. Ia menatap Ariana dengan pandangan buram akibat lelah berlari. Perempuan itu menatapnya bingung,
"Ada yang ketinggalan, Dave?" Tanya Ariana sambil merapikan baju-bajunya ke koper.
"Ada."
Dave mendekati Ariana yang tengah menatapnya bingung dan gugup.
"Apa yang ketinggalan?" Tanya Ariana mengalihkan suasana yang semakin sensual ini.
"Ini."
Dave berhenti berbicara dan menarik leher Ariana agar mendekat kepadanya. Ia mencium bibir perempuan itu dengan lembut. Ariana yang kaget, tidak bisa menolah. Malahan ia menyukai degup jantungnya yang bercampur dengan degup jantung Dave. Ia menyukai kepakan kupu-kupu yang ada di perutnya. Ia menyukai semua yang ada pada mereka. Pada cerita mereka.
Dave melepaskan ciuman panas itu dan menatap Ariana yang tengah terengah-engah.
"Ree."
"Hm?"
"Kita nikah yuk."
******
"Mommy, Derrick dapet A+ lhoo di matematika!" Pamer lelaki 7 tahun itu. Ree yang sedang menidurkan Isabel langsung tersenyum, "Pinter banget. Jadi bangga deh," katanya sambil mengacak rambut anaknya itu. Dave tersenyum dan masuk ke dalam ruangan bernuansa bayi itu, "Ayo, udah pada siap?" "UDAH, DADDYYY!" teriak Derrick.
Sudah 10 tahun Ree dan Dave menikah. Menghasilkan dua orang anak yang cantik dan tampan. Banyak yang membahas mereka karena Dave adalah seorang pengusaha muda yang sukses.
Mereka masuk ke hall sebuah hotel dan mendapati Elisa bersama Jazzy, suaminya. "Ih, Derrick udah gede ya," katanya sambil mengusap rambut Derrick. Ree dan Dave tersenyum dan kembali berjalan menuju Mentari dan Len yang sedang bertengkar lucu.
"Aku aja yang kasih susu."
"Udah deh. Aku aja."
Mereka berebut membuat susu untuk anak ke 3 nya. "Berantem mulu lo pada," kata Ree. Mentari memeletkan lidah dan menggendong Jaqueline, anak keduanya, "Nuh, kenalan sama tante Ree sama Om Dave."
*****
Ree mengusap keringatnya. Reunian tadi membuatnya kangen masa lalu. Dave datang beberapa saat kemudian dengan Derrick di gandengannya dan Isabel di gendongannya, "Kamu mau pulang?"
"Engga ah. Kamu masuk aja duluan."
"Beneran ga kenapa-napa?"
"Iya, Dave."
"Sini aku pijitin."
Wajah Ree bersemu merah. Sudah 10 tahun membangun rumah tangga, mereka masih saja tetap mesra. Semoga selamanya akan terus seperti ini, batin Ree.
THE END.
![](https://img.wattpad.com/cover/19611359-288-k406045.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredicted Love {COMPLETED}
RomantikAriana, gadis riang yang menyimpan masa lalu penuh luka. Ia sudah berkomitmen bahwa tidak akan menyukai lelaki dalam beberapa waktu. Namun, apa yang bisa dilakukannya ketika lelaki itu datang memberikan kepedihan dan pelajaran hidup serta kebahagiaa...