ARIANA POV
Aku terbangun karena suara gorden terbuka dan kasur yang kutiduri serasa berat. Aku mengusap mataku dan melihat Mentari dengan senyum mengembang. Terlihat matanya menatapku dengan khawatir. 2 hari yang lalu,aku menginap di rumahnya dan terus menangis dan menangis. Aku masih memikirkan perjodohan itu,
"Udah enakan?"
Aku megangguk dan tersenyum kepadanya. "Jadi, lo mau cerita sama gue ga?" "Mau kok." Akupun menceritakan semuanya. Yep,SEMUANYA. Dari saat aku bekerja di kantor Jordan sampai Dave yang menganggapku murahan dan terakhir, aku dijodohkan oleh bosku sendiri. Alias Jordan. Mata Mentari membulat seketika. Ia menutup mulutnya yang sudah menganga, "WHAT?!!! DIJODOHIN SAMA JORDAN ALAY ITU?!!" Aku hanya tersenyum mendengar julukan itu dan mengangguk lesu.
"Dan lo mau?"
"Yah, mau gimana lagi?"
"OMG, Ree. Gue ga mau lo nikah ama dia. Dia orang paling rese yang pernah gue temuin."
"I know. Makanya sekarang gue lagi cari cara supaya pernikahan ini dibatalin."
Mentari mengetuk-ngetukkan tangannya ke dagunya dan menjentikkan jarinya mendadak. "Ada apa?" tanyaku bingung, "Ree! Serahin semuanya sama gue! Okeh?" katanya sambil mengguncang-guncangkan tubuhku. Aku mengangkat sebelah alisku bingung dan akhirnya mengangguk ragu, "O-o-oke," "Percaya sama gue,Ree. Kapan lo ketemuan sama dia lagi?" "Mm, kata nyokap sih malam minggu," "Oke. Serahin semua ke gue," "'Kay then." Dia menepuk bahuku pelan dan melihat arlojinya, "Wah! Udah jam segini nih. Gue harus cabut ke cafe. Jam segini tamu lagi numpuk-numpuknya." Aku melirik jam dinding di kamar Mentari yang menunjukkan pukul 09.00. "Yaudah pergi aja," "Dan ninggalin lo kelaparan gituh? No way,Ree. Nyokap gue udah buatin sarapan buat lo," "Iya nanti gue ke bawah. Lo nyante aja. Udah sana," kataku dengam gaya seolah-olah mengusirnya, "Dih,main ngusir aja lo. Yaudah. Capcus dulu ya. Byeee!" "Bye." Dia menutup pintu kamar dan meninggalkanku dalam keheningan.
Setelah mandi, aku bergegas turun ke bawah. Mataku menangkap sosok tante Vicky dan Luna, adik Mentari yang masih kecil, sedang makan di meja makan. Menyadari kehadiranku, Tante Vicky langsung tersenyum dan berdiri, "Pagi,Ree," "Pagi, Tan," "Mau makan apa?" "Gausah deh,Tan. Aku juga harus pulang ke apartemen," "Gaboleh gitu dong. Makan sereal aja ya?" "Yaudah deh,Tan." Tante Vicky segera membuat sereal yang sudah kukenal sejak 3 tahun lebih. "Makasih,Tan." Ia mengangguk, "Iya. Tante sama Luna mau jalan-jalan dulu ya. Kamu kalau udah mau pulang, kuncinya di taro di bawah keset aja," "Oke,Tan." Ia tersenyum dan menutup pintu depan. Pengen deh punya mama kayak Tante Vicky. Beliau sangat sayang sama aku. Beda sama mama yang egois. Yah, mau gimana lagi? Mama kan single parent. Aku mencuci piring yang kugunakan dan berdiri untuk pulang. Seperti saran Tante Vicky, akupun meletakkan kunci rumah di bawah keset. Setelah itu, taksi yang kupesan datang dan saatnya aku pulang ke apartemen.
Pintu apartemen kubuka dan aku langsung menghempaskan tubuhku ke kasur empukku. Kubuka iPhoneku yang memang sudah kumatikan sejak perjodohanku dengan Jordan.
10 misscalled from Dave Hp.
Nama itu membuat kepalaku sakit. Aku merosot ke bawah dekat kasur dan meringkuk disana. Kepalaku berdenyut-denyut. Kenapa ini? Kamarku pelan tapi pasti berubah menjadi putih.
AUTHOR POV
"Selamat Siang!" sapa Mentari dengan ramah kepada pelanggannya. Ia mencatat pesanan orang tersebut dan berjalan menuju dapur. "Men, lo gamau istirahat dulu? Udah jam 4 dan lo belom makan sejak..... 7 jam yang lalu!!! Omaigatno! Sana, shoo, shoo.Makan dulu gih," kata Nana tanpa jeda. Mentari langsung memutar bola matanya dan mengambil tas selempangnya, "Iya deh. Jaga cafe yaa!" "Ai, ai, Captain!" Setelah itu ia keluar dari cafe dan pergi tanpa arah.
Mau kemana ya? Rumah Ree aja deh, batinnya. Ia segera berlari menuju apartemen Ree.
Knock,knock...
Pintu sudah diketuk tapi belum ada sahutan dari dalam. Perasaannya campur aduk. Gimana nih? Ree bilang dia mau stay di rumah aja sambil 'bergalau-ria'. Tapi sekarang? Suara aja gaada. Mentari gemetaran sekarang. Kondisi Ree tidak memungkinkan untuk bertahan sendirian. Aduh! Ia menjentikkan jarinya dan segera mencari nomor telepon seseorang di Samsungnya,
"Halo, Dave? Ke apartemen Ree sekarang. There's something wrong here."
#tbc.
Halo! I'm back, guys! Thanks buat yang udah nge vote. Terusin ya. Oh ya, jangan lupa comment and... Kalo mau nyuruh aku baca novel kalian, ke message aja yaa... Aku baca kok. PASTI. See you guys!
TTFN - Ta-tah for now.
-sabsab123

KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredicted Love {COMPLETED}
RomanceAriana, gadis riang yang menyimpan masa lalu penuh luka. Ia sudah berkomitmen bahwa tidak akan menyukai lelaki dalam beberapa waktu. Namun, apa yang bisa dilakukannya ketika lelaki itu datang memberikan kepedihan dan pelajaran hidup serta kebahagiaa...