ARIANA POV
Aku menatap gadis remaja di depanku ini. Rambut coklat ikal dengan kuncir kuda yang sangat rapi, polkadot babydoll dress, yang tampak sepadan dengan warna kulitnya yang putih mulus, dan jangan lupa bola matanya yang berwarna coklat muda. Aku tersenyum ceria dan mengulurkan tanganku, "Halo! Namaku Ariana! Mau belajar dimana nih?" Dia membalas uluran tanganku dan nyengir, "Disitu aja,Kak," katanya sambil menunjuk ruang keluarga yang besarnya minta ampyunnn. Aku menarik tangannya untuk segera beranjak belajar.
1 jam sudah aku mengajar di rumahnya. Dia benar-benar gadis yang ceria dan bawel.
"Tau ga? Di rumahku ada banyak babydoll dress kayak punya kamu lhoo,"
"Emang iya? Ngomongnya gue-elo aja kaleee,Kak."
"Iye,iye. Gue punya dan ga pernah dipake. Waktu itu temen gue pergi ke Paris dan gue gamau make sama sekali karena gue terlalu kontet."
"Kontet? Apa itu?"
"Pendek,cebol,apapun itu lah."
"Ooh, ehehehe. Lo ga kontetlah."
"Hahahhah... Cuma bajunya terlalu girly aja."
"Kapan-kapan gue ke rumah lo dong."
"Boleh-boleh aja sih." Aku melirik jam di tanganku, "Eh, gue cabut dulu yaa," "Okay, byebye!" Aku tersenyum dan merapikan barang-barangku dan pamitan kepadanya dan Mbak Titien. Ah, akhirnya dapet murid yang baik. Xixixixi.
DAVE POV
Aku pulang jam 8 karena harus ke kantor papa untuk mempelajari apa yang harus dilakukan disana nanti. Aku memang ditugaskan untuk menjadi penerus perusahaan yang dibangun grandpa. Aku benar-benar lelah sekarang dan butuh istirahat. Aku membuka pintu rumahku dan disambut oleh Mbak Titien. Setelah menyapanya, aku beranjak ke ruang keluarga untuk mencari Elle. Dia sedang bermain iPhone sambil menyenandungkan lagu yang tidak kuketahi -- karena aku memang tidak tahu-menahu soal yang begitu, "Lagi ngapain kamu?"tanyaku penasaran. Dia terlonjak kaget dan mendengus kesal, "Kalo udah pulang, bilang-bilang dulu kek," Kan aku juga pemilik rumah ini." Dia mendengus kesal dan kembali ke aktivitas sebelumnya, "Kamu lagi ngapain sih?" Dan mataku terpaku pada suatu kalimat :
"I'm falling in love with you, Elle♥"
"WHAT?!! DIA SIAPA ,ELLE?"
Yang ditanya hanya tertawa centil dan beranjak ke atas. ARGHH!!!
ARIANA POV
Hari ini hari Sabtu. Aku memutuskan untuk bersantai seharian di rumah. Ah, aku bisa bebas tidur-tiduran tanpa alarm yang membangunkanku. Saat mataku sudah terpejam dan aku hampir terlelap, iPhoneku bergetar. Kubuka WhatsApp dan aku mulai membaca pesan dari mama.
"Nanti sore jam 6, kamu ke resto yang deket rmh mama itu ya."
Aku memutar bola mata kesal. Mama pasti mau ngenalin aku ke anak temen-temennya. Aku emang ga pernah serius dalam hal pacaran. Lagian, buat apa coba kita pacaran kalo ujung-ujungnya kita nikah sama oranh yang berbeda. Ya ga? Aku benar-benar frustasi sekarang. Akhirnya aku membanting dan menggigit bantal di kamarku.
Setelah selesai mencuci dan mengganti sprei bantal yang telah kugigit, aku berupaya untuk jalan-jalan ke belakang apartemen. Tapi getaran di iPhoneku membuatku menunda kegiatan jalan-jalanku. Ternyata BBM dari Elisa.
"Hello? Udah bangun belom? Temenin aku ke Mall yok. Aku tunggu di rumah yaa."
Dengan semangat '45, aku langsung membalas BBMnya,
"'Kay then. See you in... 30 minutes."
Aku menggunakan floral dress dan Zara high heels sandal with ankle strap. Setelah menyapa satpam di rumah Elisa, aku segera mengetuk pintu rumahnya. Pintu itu dibukakan Mbak Titien yang langsung tersenyum dan memanggil Elisa. "Halo, dah nunggu lama?" Aku tersenyum dan berkata, "Baru juga nyampe. Mau cabut sekarang aja?" "Ok,yuks." Elisa tampak cantik dengan pink babydoll dress dan floral canvas tennis shoes dari Forever 21. Kami segera berangkat dengan mobil kesayanganku.
Aku pulang dengan badan pegel-pegel. Tapi, aku seneng banget soalnya aku dapet banyak baju. Yang beberapa dipilihin Elisa. Aku menghempaskan tubuhku yang sudah hampir remuk. Kulihat iPhone ku yang bergetar.
Mama's Calling...
"Halo,Ma?" "Halo, Ree. Kamu udah siap kan buat malem ini?" Aku langsung terbangun dan menatap jam dinding di kamarku. Jam 5! GOSH!
"Halo?"
"Yes,Ma. Ini lagi make make-up. Tunggu aja."
"Okay. Bye."
Aku langsung memakai baju yang tadi aku pakai ke mall bareng Elisa. Aku sudah ga sempet lagi mandi. Setelah memakai sedikit make-up, akupun berlari kecil keluar apartemen.
"Mama ngapain sih ngajak Ree kesini?" aku menggerutu pelan, "Kamu tau kan? Mama pengen banget anak mama mikirin tentang 'pacaran'. Kamu bentar lagi lulus kuliah. Temen-temen kamu banyak yang udah tunangan kan?" "Ma, Ree bukan salah satu dari mereka," "Coba dulu aja kenalan sama dia.Mungkin kamu bakal jatuh hati sama dia," "You wish," "Who knows kan?Bisa aja ntar kamu nikah sama dia," "Never in your wildest dreams," "Udah ah, Yok." Mama menarikku masuk ke dalam restoran. Ruangan di dalam resto sangat romantis dan mewah. Tapi aku udah biasa sama yang beginian. Remember, aku udah sering dijodohin kayak begini. Mama menggiringku masuk ke dalam ruangan VIP. Disitu sudah ada satu wanita dan satu lelaki yang kuyakini akan dijodohkan denganku. Saat laki-laki itu berbalik, mataku sudah hampir loncat dan aku sudah ingin bunuh diri,
"Reeana?"
#tbc
Yang nge-vote sama comment, aku doain supaya dapet banyak berkat dari Tuhan YME. Amin. Ehehehe.
Soalnya aku bener-bener putus asa. Yang baca dikit banget. Please Vomment-nya yaa!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredicted Love {COMPLETED}
RomanceAriana, gadis riang yang menyimpan masa lalu penuh luka. Ia sudah berkomitmen bahwa tidak akan menyukai lelaki dalam beberapa waktu. Namun, apa yang bisa dilakukannya ketika lelaki itu datang memberikan kepedihan dan pelajaran hidup serta kebahagiaa...