Part 7 : Jordan?

4.8K 201 4
                                    

Halo semuanya! Kali ini mungkin ceritanya bakal lebih gajelas. Makanya, kasih saran di comment buat ceritanya. Kalo bagus, aku bakalan masukkin ke ceritaku ini.
Oh iya, Part 2 sama 3 agak diubah. Kalo part 2 diganti akhirnya doang. Nah, kalau part 3 ganti awalnya doang.
#SelamatMembaca.

ARIANA POV
Aku benar-benar mati kutu sekarang. Tubuhku sudah membeku di tempat.

"Ree, Kamu gapapa kan?"

"Jordan?" Yang dipanggil hanya tersenyum dan menyuruhku duduk di kursi yang sudah disediakan. Mama dan Mama Jordan sudah bercengkrama bagai sahabat lama. Sedangkan aku dan Jordan hanya duduk dengan canggung. Akhirnya aku sudah tidak tahan dengan situasi ini dan bangkit berdiri. "Kamu mau kemana, Ariana?" tanya Tante Friska, Mama Jordan, "Mau cari angin bentar diluar." Tanpa menghiraukan teguran mama, aku langsung berlari ke balkon restoran.
Aku menghembuskan nafas pelan. Gimana ini? Aku ga mau ketemu sama dia lagi. Kejadian 2 tahun lalu membuatku pusing kembali.

Flashback.
Aku berlari ceria kepada Jordan, pacarku. Kami sudah pacaran semenjak kelas 10, "Udah nentuin mau masuk kampus mana?"tanyanya, "Uhm, belum. Aku masih bingung mau kemana. Kamu sendiri?" "Aku mau ke Universitas A." Aku terkejut mendengarnya, "Wah! Yang di bekasi itu? Yang sekolahnya anak pinter-pinter semua itu?" Dia terkekeh dan mengacak rambutku, "Iyep. Semoga aku bisa bertahan disana. Soalnya anak-anaknya pinter banget," "Mana mungkin sih. Jordan kan orang paling pinter yang aku kenal. Hihihi,"kataku genit sambil memukul pundaknya. Dia merangkulku dan menarikku untuk pergi ke kelas bersama-sama.

Aku sudah kuliah di kampus yang berbeda dengan Jordan. Tiap Sabtu, dia selalu memberikan kabar lewat e-mail atau BBM. Tetapi, akhir-akhir ini, atau lebih tepatnya sebulan ini, dia tidak pernah memberikan kabar. Waktu 2 minggu lalu kutanya dia kenapa dia seperti itu, dia hanya berkata kalau dia sedang sibuk dengan kuliahnya. Aku bisa memakluminya karena sekolahnya sungguh berat. Tapi, lama kelamaan aku merasa kalau dia sudah bosan denganku. Maka, Kamis ini aku pergi ke kampusnya. Apa yang kulihat sangat tidak bisa dipercaya. Jordan dan seorang cewek sedang berciuman dan disoraki oleh sahabat-sahabatnya.

"He's a bastard,right?"

Aku menoleh ke sampingku dan mendapati seorang laki-laki tampan berkacamata sedang tersenyum kecut sambil melihat pemandangan itu, "She's my girlfriend. My only girlfriend. Tadinya kupikir begitu. Tapi begitu aja direbut oleh cowo brengsek itu. Dia emang udah playboy dari sananya." Aku tersenyum masam dan menepuk pundaknya, "He's my boyfriend. Dan dia ga bilang kalo dia mau putus sama gue." Cowok berkacamata itu nyengir ga jelas dan balas menepuk pundakku,

"Kita senasib. Ehehehehe."

Aku tersenyum kepadanya dan kembali melihat pemandangan menyesakkan itu dan air mataku keluar perlahan dan tertidur di bawah pohon. Saat aku sadar, aku sudah ada di rumah dan kata mama, ada cowok menelepon rumah yang ia lihat dari kontakku dan mengantarku pulang.

Flashback End.

"Hey, kamu masih kepikiran sama kejadian waktu itu?" Aku menoleh ke arahnya dan menatapnya dengan tidak percaya, "Lo bilang apa? Ya jelas lah gue masih kepikiran! Lo harusnya tau kalo itu kejadian paling buruk bagi gue! Lo kan bisa bilang kalo lo udah bosen sama gue!" "Gue minta maaf,Ree. Dia yang maksa gue," "Maksa tapi lo juga mau kan?! Apa lo ga pernah mikir, kalo tuh cewe udah punya pacar?! Lo tau? Dia juga ikut nontonin lo sama tuh cewe brengsek. Lo gatau perasaan gue sama cowok itu bener-bener hancur! Bahkan, cowok itu mau kalau pacarnya jadi pendamping hidupnya nanti.  Kalian sama-sama brengsek!" Tiba-tiba ia memelukku yang membuatku tertegun sesaat. Dan saat kesadaranku mulai kembali, aku menepis tangannya dengan kasar, "DON'T YOU EVER TOUCH ME!!!"  Aku segera berlari melewati kegelapan malam sambil berusaha menepis rasa rindu yang membuncah.

Hello! Masih dikit yang baca nih. Si Dave nya lagi ga keluar di episode ini. Kasih vomment dan saran buat cerita selanjutnya yaa!
-sabsab123♥¤♥

Unpredicted Love {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang