DAVE POV
Aku terpaku di kursi mobil. Apa maksudnya dijodohkan?! Aku memukul setir mobil dengan kencang dan ngebut menuju apartemen.
ARIANA POV
Aku meraba buku yang diberikan Dave waktu itu.
Flashback.
Aku menapaki tangga dengan semangat berkoar-koar. Hari ini hari ulang tahunku dan aku ingin minta Mentari untuk traktirin aku. Xixixi. Aku berjalan ke kelasnya dan terdiam sesaat ketika mendapati Dave sedang keluar dengan beberapa temannya. Kebetulan sekali kelasnya bisa berada di dekat kelas Mentari. "Halo," sapaku. Mereka berempat -- Dave dan ketiga temannya -- menoleh ke arahku dan ketiga teman sialan itu langsung ber 'ehem-ehem' ria. Dave menatapku intens yang sukses membuatku berguncang dan nervous. "Ada apa?" tanyanya, "Cuma nyapa." Akupun berusaha pergi dan menunggu Mentari. Tapi tanganku dicekal olehnya dan dia menarikku pergi ke ujung koridor. Dia tampak salting yang membuatnya tampak unyu. Aku berdehem sambil cekikikan. Dia menatapku kesal, "Senang liat wajahku merah?" "Hahahaha... Maaf,maaf. Jadi, kenapa lo ngajak gue kesini?" tanyaku sambil berusaha menghapus air mata yamg turun sedikit. Dia menggerutu pelan dan menyerahkan sesuatu kepadaku. Kotak dengan sampul warna orange polkadot dan pita berwarna kuning. "Apa ini?" tanyaku penasaran. Dia menghela napas dan menunjuk kotak itu, "Hadiah dariku. Anggap aja balas budi."Aku tercengang. Dia? Seorang Dave ? Ngasih kado ke aku? Ouwoo...! "Thanks. Gue bakal buka di apartemen. Dia mengangguk dan pergi ke kantin bersama kawannya.
Flashback End.
Aku tersenyum ketika membayangkan kejadian waktu itu. Aku menyentuh buku yang dia berikan kepadaku. Novel dan diary bulu-bulu yang lucunya ampun-ampun. Aku sudah membaca novel itu berkali-kali dan halaman diary nya pun tinggal sedikit lagi. Aku menuliskan diary untuk hari ini.
Dear Diary,
Hari ini aku jalan-jalan bareng Dave. Dia unyu banget Astaganaga. Dia selalu ngelakuin hal-hal unyu.
Apa emang aku udah move on dari Jordan? Belum, kurasa.
Gimana dengan perjodohan yang mau mama buat ? Gosh, gimana ini?
Aku menutup diary itu dan beranjak ke kamar untuk nonton sambil berusaha tidur.
DAVE POV
Sudah 2 minggu ini aku dan Ariana tidak berbicara. Orang-orang mengira kalau aku dan dia sedang bertengkar. Padahal salah. Kami sedang benar-benar fokus pada pelajaran selama ujian ini.Akhirnya ujian pun selesai dan Ariana kembali ceria seperti biasa. Kalian harus lihat betapa berantakannya dia saat menjelang ujian. Kurasa semua juga begitu.
"Hahhhh," aku menghempaskan tubuh di samping Ariana yang sedang sibuk membaca novel. "Baca apaan?" tanyaku penasaran. Ia menutupi novelnya dan memasukkannya ke dalam tas. "So, gimana ujiannya ? Lancar?" tanyanya. Aku mengangguk, "Mau jalan-jalan ke kantin?" "Ayo," katanya. Kamipun berjalan beriringan menuju kantin.
ARIANA POV
Aku membersihkan meja pelanggan cafe ini. Tidak terasa, selesai juga kuliahku. Kemarin saat wisuda, kami semua berfoto ria bersama. Aku sangat bangga terhadap diriku sendiri. Apalagi saat mama memelukku dan berkata kalau dia bangga kepadaku.
CLING!!
Bunyi bel pintu depan cafe berbunyi. Menandakan ada pelanggan yang datang. Aku berbalik untuk melihat siapa yang datang. And, guess what? Len dan Mentari sedang berjalan sambil berangkulan. Aku gatau kenapa ini bisa terjadi. Tapi mereka sepertinya biasa saja.
"Kamu mau pesen apa?" tanya Len. Mentari hanya tersenyum dan menunjuk makanan di menu. Aku memutar bola mata kesal, "Iya, iya. Gue tau kalian udah pacaran. Tapi, plis deh. Gausah gitu di depan si jomblo satu ini," kataku panjang lebar. Mentari mencibir dan Len langsung nyolot, "Iya gue tau. Cowok lo kaga perhatian. Terus lo jadi kayak cewek yang gangguin orang pacaran kan?" Ih, aku langsung melemparnya dengan bantal di sofa dan tepat kena ke wajahnya. Aku tertawa puas dan membawa pesanan mereka ke dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredicted Love {COMPLETED}
RomanceAriana, gadis riang yang menyimpan masa lalu penuh luka. Ia sudah berkomitmen bahwa tidak akan menyukai lelaki dalam beberapa waktu. Namun, apa yang bisa dilakukannya ketika lelaki itu datang memberikan kepedihan dan pelajaran hidup serta kebahagiaa...