Minggu.
Jam 08.50 ica belom bangun juga dari tempat tidurnya.padahal dari tadi mamanya sudah teriak teriak bangunin ica.
Kini giliran hp yang bangunin ica.sejak tadi ponsel milik ica selalu berdering.ica pun bangun dan melihat layar ponsel yang tertera nama biyu.
What?bayu?ada apa dengan bayu pagi pagi sudang menelfon
Kangen kah? Gak mungkin.
Ica pun cepat menekat tombol angkat.
"Hallo?"
"Iya ka kenapa?"
"Loh ko bisa?"
"Yaudah bentar gue mandi dulu".
-Tuuttt-
" dateng ,nggak,dateng,enggak"
"Duh ngapain gua dateng,dian aja bukan siapa-siapa gue,ehh tapi gak boleh gitu ca,lo harus dateng ca,karna apa?karna bayu yang nyuruh,eh astagfurullah ngomong apasih gue"
***
Selesai mandi ica ngambil kunci mobil dan mengemudikannya menuju rumah sakit.
"Si dian sakit apasih".ujar ica
Di tengah jalan ica melihat dua orang sahabatnya.nina dan sona.
Ica buru-buru bukakaca mobil dan meneriaki dua orang tersebut.
" woy tonggoss,sona!"
Sona dan nina langsung nengok ke sumber suara.
"Allahuakbar mulut ica bener bener laknat sumpah" ujar sona sambil terbahak
"Dasar lo ya ca!ngomong kaya gak ada tembolok nya!" cibir nina.
"Sini lo mau ikut gak?"
"Kemana?" tanya sona
"Biasalah son,paling ngabisin duit orang tua" ujar nina masih jenggel karna dikatain tonggos.
"Ya allah seburuk itu kah gue sampe ngabisin duit ortu,emang kata lu duit tinggal garuk!" oceh ica.
"Udah ah ayo lo mau ikut gak?!kalo mau ayo naik!kalo gak ya gak usah!"
"Buset mbanya gak mau nyantai,gak ikut dulu lah kita,kita mau pulang,bye"
"Bilang gek dari tadi"
***
Sesampainya di rumah sakit ,ica mencari dimana ruangan tang dimaksud bayu.
Tak lama ica mencari,tiba-tiba ica melihat bayu.ica langsung menghampiri bayu.
"Ka bay!"
"Eh ca lo udah dateng?gini ca,gue mau minta tolong sama lo,dian lagi sakit"
"Terus" tanta ica bingung
"Gue minta tolong sama lo jagain dia bentar ya" pinta bayu
"Nyokap bokapnya emag gak ada?"
"Lagi di malaysia,belum bisa pulang sekarang,bukan gak bisa sih,sebenernya belom dikasih tau,semalem gue mau kasih tau,tapi gak boleh sama dian"
"Kenapa harus gue?" tanya ica
"Ya masa iya temen gue,lo tau temen gue pada somplak semua,ya gue gak maksa sih,kalo lo gak mau juga gak apa-apa"
"Eh iya deh gue jagain tuh bebeb lu,tapi gak geratis,abis ini traktir gue mau gak lo?"
"Iya deh siap,dah ya gua mau pulang,mau mandi biar ganteng lagi"
"Hmm bye"
***
Dalam ruangan yang bau obat itu ica duduk dengan menatap dian yang sedang tidur.
"Ka ian ,gue udah gak suka ko sama pacar lo,gue sadar kalo gue gak ada istimewanya di mata dia,jaga dia ya ka,buat dia untuk terus cinta sama ka ian"
Tak sadar ica meneteskan air mata di atas tangan pucat milik dian.
"Air.." suara lemah yang menyadarkan ica dengan lamunannya
"Eh?air?air mana air?nah itu dia" ica segera mengambil gelas yang berisikan air dan memberikannya pada dian.
"Duhh ka ian denger gak ta gur barusan ngomong apa?yah ketauan gua deh,moga-moga aja gak denger"
"Baru bangun ka" ucap ica basa basi padahal dia tau sendiri kalo dian baru bangun.
Dian hanya bisa mengangguk.
"Bayu mana" kata-kata itulah yang pertama kali ia ucapkan.
"Lagi pulang ka,mandi katanya biar ganteng,dari semalem belom mandi".
Dian tersenyum geli.manis.iya manis sangat manis.mungkin itu yang membuat bayu jatuh hati.
10.00
hampir se-jam bayu pergi dan akhirnya datang kembali."Assalamualailum"
"Walaikumsalam"
"Hai ian ydah bangun,liat deh tadi di jalan aku beli bunga ini buat kamu,bagus kan?"
Dian menerima sebuket bunga yaqng tertata rapih.
Jadi nyamuk woy gue -batin ica
"Oiya ca,thanks ya"
Thanks doang,gak ngasih gue bunga juga?
"Ca?"
"Eh iya ka sama-sama"
"Besok gue teraktir lo dikantin sekolah"
"Laperr" keluh dian
"Ohiya ka,tadi gue sempet beli bubur pas mau kesini,terserah lo aja ka mau dimakan apa gak,hehe" tawar ica ragu-ragu.ya takutnya dian gak suka bubur.
"Mau ko mau,makasih ca" dian tersenyum girang.
"Ian,aku suapin ya?". Ujar bayu yng berhasil membuat hati ica bergemuruh gak karuan.
Dian mengangguk setuju.ica merasa mukanta sedang di remas-remas.sakit. iya sakit.pipi ica mulai panas melihat adegan ini.mata ica memerah. perlahan mengeluarkqan sebulir air mata.
" hm ka gue keluar dulu ya"
Ica berlari keluar,bayu dan dian hanya bisa menatap bigung tanpa merasa bersalah—eh ralat,untuk apa merasa bersalah?mereka tidak tau apa-apa tentang perasaan ica.
Ica sangat ingin jujur tapi takut suasana menjadi berantakan.apa iya ica harus mulai belajar untuk menghapus perasaan ini?
*****
Sesuai janji gua ,gua mau lanjutin cerita ini,dan sekarang gua udah bisa buat aktif nulis lagi.
Sebenernya gua gak nulis sempat keluar dari akun wattpad gua,dan saat gua mau masuk lagi,gua lupa kata sandi dan sampai akhirnya gua inget.
Sekian cerita perjuangan gua,ya bodo amat.gak ada yang peduli juga:(
Plis kalian jangan jadi silent reader,gunakan jempol kalian untuk tekan bintang
Makasih
Love you
KAMU SEDANG MEMBACA
Suka Sama Kakel
Teen FictionNaksir sama kakel itu susah. Banyak banget saingannya. Dari angkatan dia dan gue. Juga dari ratusan siswi. Gue? Bahkan mungkin gak keliatan. Ini kisah gue. Pengalaman paling menyakitkan yang pernah gue alami. Dan sampai sekarang, gue harus belajar u...