Author: yolandassi
==Enjoy==
Park Jimin menarik rambut belakangnya kasar. Pemuda manis itu mulai uring-uringan sejak pertemuannya dengan Jeon Jungkook beberapa jam yang lalu. Sepasang sahabat yang selalu bertukar curahan hati dari mulai yang ringan sampai yang dalam. Mulai dari yang biasa saja sampai ke hal pribadi.
Sebenarnya itulah guna dari sahabat. Apa yang perlu ditutupi ketika mereka sudah mengenal satu sama lain lebih dari mereka mengenal diri mereka sendiri. Jimin dan Jungkook memang terpaut usia dua tahun tapi bukan masalah. Usia hanyalah angka.
"Jeon sialan Jungkook!" Teriak Jimin.
Bagaimana Jimin tidak merasa dipermalukan jika Jungkook tengah mengumbar kemesraannya dengan sang kekasihㅡKim Taehyung. Pasangan paling panas di kampus mereka bulan ini. Belum genap sebulan menjalin hubungan tapi sudah begitu banyak pengalaman yang Jungkook rasakan dengan Taehyung.
Lebih parah ketika Jungkook menceritakan bagaimana pengalaman ciuman pertamanya dengan Taehyung. Aww, Jimin ingin berteriak lalu menangis. Jimin juga ingin sekali menampar wajah Jungkook itu yang kemerahan ketika bercerita. Semuanya terdengar menyebalkan di telinga Jimin.
Ya, bukan salah Jungkook memang. Pemuda berwajah kelinci itu hanya ingin berbagi kebahagiaan dengan Jimin yang sebenarnya tidak membuat Jimin bahagia sama sekali. Park Jimin malah menjadi seperti orang gila sekarang.
Jimin terduduk di pinggir ranjangnya. Menatap layar ponselnya yang menampilkan gambar dinding sang kekasih yang ia ambil secara diam-diam.
Tampan. Berapa kalipun Jimin menatapnya.
"Tidak tampan karena kau belum pernah menciumku, hyung." Gumam Jimin pelan.
Pemuda Busan itu menggeleng kepalanya keras lalu bangkit dari duduknya. Ia mengepalkan tangannya seperti tengah membuat niat dalam semangat yang membara. Dia tidak boleh kalah.
Jungkook sahabatnya yang bisa dibilang sebagai adik ingusannya sudah berjalan satu langkah di depannya. Malu rasanya jika ia dikalahkan oleh anak kecil. Mau diletakkan di mana harga dirinya yang selama ini ia junjung tinggi?
Jika kekasihnya tak kunjung memberikan apa yang selama ini Jimin inginkan, apa salahnya jika dirinya yang memulai?
.
Jimin berdiri di sini. Di depan pintu apartemen Min Yoongiㅡkekasihnya. Menarik dan membuang napasnya beberapa kali sambil sesekali membenahi penampilannya. Merapikan rambut pirang lalu beralih ke pakaiannya.
Dia tidak pernah segugup ini ketika datang menemui kekasihnya. Semuanya terasa normal sampai ... sampai ketika Jungkook menceritakan semuanya dan membuat Jimin menjadi gila lalu berniat untuk mendapatkan ciuman Yoongi. Ya, semua itu.
Menekan tombol bel di pinggir pintu itu, jantung Jimin semakin berdegup tak karuan. Waktu terasa lebih lambat dari sebelumnya dan lorong apartemen itu terasa sangat panas sampai membuat telapak tangan Jimin basah keringat.
"Jimin-ie?"
Suara berat itu menyapa gendang telinga Jimin begitu pintu dibuka. Dengan panggilan khas dari Yoongi, wajah Jimin sudah mulai memerah. Bahkan ini belum dimulai tapi Jimin sudah hampir mati karenanya.
"Masuklah." Tambah Yoongi.
Jimin hanya mengangguk sekenanya sebagai balasan. Ketika Jimin memasuki apartemen Yoongi ia bertambah gugup. Ini mungkin adalah keberapa ratus kalinya Jimin mengunjungi apartemen itu tapi hari ini terasa tak biasa dan seperti pertama kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Kiss Yoongi | YoonMin Party ✔️
Fanfiction[END] [Daily Update] [YoonMin Project] Jika ada hari dimana Jimin berinisiatif mencium Yoongi, maka ini adalah harinya! Jika ada hari dimana bibir Yoongi yang menjadi objek fokus utama di dalam fanfic YoonMin, maka ini adalah harinya! Mari berpesta...