Author: zahziaaa
Genre/Rate: mature, romance, hurt
==Enjoy==
Min Yoongi, seorang pimpinan berwibawa dari grup gangster terbesar, Beak. Yoongi sudah dikenal dimana-dimana, banyak orang yang menyewa hitman dan pembunuh bayaran yang ada di grup gangster itu. Jika ada yang tidak kenal Yoongi, mungkin saja mereka lebih mengenalnya dengan nama samarannya, Gloss. Yoongi telah memperluas dan mensukseskan grup yang awalnya hanya punya 5 orang saja itu. Yoongi berhasil menyebarkan dan mempopulerkan kelompok milik ayahnya itu dengan cara yang cukup cepat. Baru setengah tahun Yoongi bertugas sebagai pemimpin, tapi anggotanya sudah 1000 lebih. Dan, semuanya patuh kepada Yoongi. Dalam sejarah, orang-orang yang mengkhianati Yoongi kebanyakan mati--- atau hilang.
Sebagai seseorang yang sibuk, tentu saja Yoongi mempunyai sebuah cara untuk meredakan stressnya. Pergi ke klub, dan memesan seorang jalang misalnya. Yoongi mempunyai sebuah tempat langganan yang sering ia kunjungi, pemilik tempat itu adalah adik ayahnya. Di sana, Yoongi bertemu Jimin, seorang penari sekaligus stripper dengan kepercayaan diri yang sangat tinggi. Yoongi tertarik dengan sikap Jimin yang berani saat Yoongi memanggilnya. Jimin adalah satu-satunya orang yang berani menggoda Yoongi duluan. Selama ini, Yoongi harus menyuruh-nyuruh terlebih dahulu. Tapi, Jimin berbeda. Jimin berani duduk di pangkuan Yoongi dan menggodanya dengan sensual.
Karena sikap yang berani itu, Yoongi memutuskan untuk membawa Jimin ke rumahnya. Sungguh, bahkan pengawal-pengawal Yoongi saja kaget. Tuan besar mereka, Yoongi, tidak pernah memperbolehkan ataupun mengajak orang asing ke dalam rumahnya. Tidak, biasanya Yoongi akan memesan sebuah hotel untuk bercinta dengan orang yang ia pesan untuk satu malam saja. Tapi, Park Jimin, telah mengubah pemikiran Yoongi.
Jimin cukup tertarik dengan Yoongi. Bukan karena uangnya ataupun statusnya yang merupakan pimpinan kelompok gangster. Bukan. Jimin tertarik dengan orang yang suka menyuruh-nyuruh seperti Yoongi. Jimin suka orang yang menyadari rasa percaya dirinya dan. Selama bekerja sebagai penari dan stripper, Jimin harus melakukan sesuatu berdasarkan siasatnya sendiri. Orang yang melihatnya hanya bisa menonton penuh kagum sambil memuji Jimin. Tapi, ketika matanya melihat tatapan Yoongi yang tajam, dirinya yakin; dialah orangnya.
Jimin dan Yoongi sudah berhubungan tubuh berkali-kali. Jimin memang sudah sering diserang oleh gairah dan gerakan kuat dari Yoongi. Tapi, mereka tidak pernah bercinta. Wajar saja, karena pada dasarnya mereka awalnya hanyalah orang asing. Jimin dan Yoongi terhubung dengan kontrak yang telah ditandatangani Yoongi dan Jimin. Yoongi bukanlah orang yang romantis, Jimin tahu hal itu. Makanya, ia tidak kaget ketika Yoongi tidak pernah mencium dirinya. Yang pernah dilakukan Yoongi hanyalah menggigit tubuh Jimin dan meninggalkan bekas disana.
Hari ini, Jimin berjalan-jalan di sekitar rumah. Sudah 3 bulan Jimin tunggal di tempat ini, tapi Jimin tidak pernah hafal letak-letak ruangan di rumah ini. Yoongi mempunyai ruangan yang sangat besar dan memiliki banyak ruangan, mulai dari ruangan makan sampai ruangan 'khusus' ada. Satu-satunya jalan yang Jimin hafal adalah jalan menuju ke kamarnya, jalan menuju kamar mandi, jalan menuju ruang 'khusus' dan jalan ke kamar Yoongi.
Jimin yang sedang berjalan melihat Yoongi, sedang menghisap putung rokok di jendela besar. Matanya terlihat kosong, menatap ke pemandangan di luar.
"Tuan Yoongi, ada apa?" Jimin yang khawatir menghampiri Yoongi.
"Ah... Tidak. Aku baik-baik saja."
Terlihat sekali Yoongi sedang berbohong. Jimin tahu itu. Dan Jimin juga tahu kalau Yoongi sedang menatap ke pelayan-pelayan yang sedang bekerja di kebunnya. Di kebun, ada 2 orang pelayan yang sudah menikah. Sepertinya Yoongi menatap pasangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Kiss Yoongi | YoonMin Party ✔️
Fiksi Penggemar[END] [Daily Update] [YoonMin Project] Jika ada hari dimana Jimin berinisiatif mencium Yoongi, maka ini adalah harinya! Jika ada hari dimana bibir Yoongi yang menjadi objek fokus utama di dalam fanfic YoonMin, maka ini adalah harinya! Mari berpesta...