Author: zahziaaa
Genre: collage life, romance
==Enjoy==
Yoongi perlahan-lahan membuka kelopak matanya. Matanya mendapati kekasihnya; Park Jimin, sedang tertidur dengam nyenyak di sampingnya. Perlahan Yoongi mengelus pipi Jimin dengan tangannya yang besar. Terkadang Yoongi ingin berterima kasih kepada Tuhan karena telah memberikannya tangan yang sempurna untuk mengelus seorang Park Jimin.
Jimin dan Yoongi adalah mahasiswa yang berkuliah di sebuah universitas di Seoul. Jimin adalah seorang kutu buku yang entah bagaimana caranya berakhir menjadi kekasih Yoongi, mahasiswa dengan julukan 'preman' di kampus. Padahal penampilan mereka berbeda jauh.
Yoongi bukan seorang 'preman' seperti yang sering dibicarakan dosen dan mahasiswa-mahasiswi lainnya. Yoongi hanyalah seorang pria normal dengan penampilan yang cukup eksentrik. Yoongi mempunyai 11 tattoo di tubuhnya, dan 6 hasil tindikan. Yoongi mendapat selera fashion itu dari ibunya yang merupakan seorang rapper dulunya. Tapi, walaupun penampilannya seperti itu, Yoongi adalah mahasiswa genius di jurusan hukum. Yoongi tidak pernah menyentuh nilai B atau C. Bahkan dosen sempat memuji Yoongi karena sudah melaporkan 5 orang mahasiswa yang terbukti menjual heroin dan ganja.
Sementara itu, Park Jimin dikenal dengan julukan 'nerd' yang selalu membawa buku kemana-mana. Entah itu buku pelajaran ataupun buku bacaan. Orang-orang kampus tidak akan menyangka bahwa Jimin pernah menghajar seorang lelaki yang melakukan pelecehan seksual kepada dirinya. Jimin mempunyai kekuatan yang cukup kuat yang diwariskan ayahnya yang merupakan pengajar bela diri.
Kedua pria yang penuh dengan hal tidak terduga ini entah kenapa bertemu dan mengawali perkenalan mereka dengan dare dimana mereka mencium satu sama lain selama 30 detik.
Terkutuklah Taehyung yang memberikan dare absurd ketika itu.
Dan, itu adalah first kiss Jimin. Saat itu Yoongi dan Jimin tidak tahu kalau mereka akan menjadi pasangan yang harmonis dan ingin sekali menghujat teman-teman mereka yang memperkenalkan mereka kepada satu sama lain. Tapi sekarang mungkin mereka harus sujud syukur kepada teman-teman gila mereka.
Tapi, anehnya, mereka tidak pernah berciuman setelah menjadi pasangan. Tidak pernah. Sekali pun. Padahal mereka akan merayakan 1 tahun menjadi pasangan kekasih. Jimin berkali-kali mencoba mencium Yoongi, entah itu di pipi, di dahi, di leher, di puncak kepala, dimana-mana. Entah memakai jurus apa, Yoongi bisa menghindar dengan sangat natural. Bahkan mereka berdua belum pernah bergandengan tangan, berpelukan, dan skinship lainnya yang biasanya dilakukan pasangan pada umumnya.
Jangan kira Jimin tidak pernah bertanya kenapa Yoongi menghindarinya, tapi dengan dinginnya Yoongi menjawab:
"Belum saatnya, tunggu saja."
Rasanya Jimin ingin berteriak di depan kuping Yoongi sambil menanyakan apa maksudnya. Untung saja Jimin adalah seorang penyabar.
Merasakan sentuhan pada pipi kanannya, Jimin membuka matanya dengan hati-hati.
"Pagi hyung,"
"Pagi Jimin,"
Jimin sedang menginap di rumah Yoongi untuk merayakan 1 tahun mereka menjadi pasangan. Jimin tidak pernah menyangka akan Yoongi membawanya ke rumahnya dan membiarkan Jimin bertemu dengan orang tua Yoongi.
"Jimin, ini Ayah dan Ibuku."
"Ayah, Ibu, ini Jiminku."
Kalimat terakhir Yoongi berhasil membuat Jimin merona merah dan Ibu Yoongi mengeluarkan senyuman bangga.
"Oh, Jimin. Betapa baiknya kau sehingga bisa menjadi kekasih Yoon yang seperti ini." Perkataan yang dikeluarkan Ibu Yoongi langsung dibalas dengan tatapan tidak suka dari Yoongi.
"Oh, tidak tidak. Akulah yang seharusnya berterima kasih kepada Yoongi yang bisa menerima pria sepertiku,"
Sungguh, di mata keluarga Min, Jimin terlihat seperti malaikat menyilaukan yang turun dari surga untuk mensucikan mereka satu persatu. Terlihat sangat polos dan manis.
"Happy anniversary, hyung." Jimin mendekatkan bibirnya dan berusaha mencium bibir Yoongi.
Yoongi dengan cepat berdiri dari kasur. "Happy anniversary, Jimin."
Untuk ke 223 kalinya, Jimin gagal untuk mencium Yoongi.
====
Malamnya, Jimin dan teman-temannya yang lain mengadakan sebuah pesta untuk merayakan perayaan Yoongi dan Jimin sekaligus ulang tahun Jimin. Dan untuk pertama kalinya dalam 21 tahun, Jimin mencoba alkohol.
Semuanya berjalan normal. Taehyung yang menari dengan kaki telanjang. Jungkook merekam semua kegilaan yang ada. Hoseok yang menyanyikan lagu dengan nada aneh. Namjoon berusaha membantu Seokjin yang kakinya lemas. Seperti biasa, teman-teman mereka gila.
Pesta itu diadakan di rumah Yoongi yang besar. Lebih tepatnya di kolam bawah tanah milik Ibu Yoongi. Ibunya memperbolehkannya Yoongi dan sahabat-sahabatnya masuk ke ruangan eksekusif itu untuk pertama kalinya. Biasanya kolam itu dipakai Ibu Yoongi untuk bersantai ria setelah bekerja seharian sebagai seorang rapper.
Jimin duduk di pinggiran kolam dengan gelas soju kosong di sampingnya. Yoongi yang mabuk tiba-tiba saja mendorong Jimin ke kolam dari belakang.
"HYUNG! Apa-apaan in--"
Cup!
Mulut Jimin berhasil ditutup dengan bibir Yoongi. Jimin tidak tahu apa yang memasuki Yoongi, tapi yang jelas, Jimin menikmati momen ini. Yoongi melumat bibirnya dengan lembut dan perlahan, untuk kedua kalinya Jimin dapat merasakan dinginnya tindikan yang terdapat di lidah Yoongi.
Jimin hanya bisa diam, membiarkan Yoongi menjelajahi mulutnya dan menggunakan lidahnya dengan sangat ahli. Jimin bingung, darimana Yoongi mendapat kemampuan mencium sehebat ini?
Untuk pertama kalinya, Jimin dapat merasakan sentuhan lembut dari Yoongi. Min Yoongi yang biasanya adalah Yoongi yang dewasa, Yoongi yang seringkali diam-diam menaruh makanan di loker Jimin ketika Jimin sedang bersedih. Yoongi yang selalu membantu Jimin melakukan segala hal yang tidak bisa dilakukannya.
Yoongi melepaskan tautannya, ibu jarinya mengelus lembut pipi gembul Jimin. Mata kucing Yoongi terfokus kepada keindahan Park Jimin yang sangat mempesona. Terkadang Yoongi terlalu lama menatap kecantikan dan keeleganan seorang Park Jimin sehingga ia lupa hal-hal di sekitarnya.
"Maaf... Kau jadi harus menunggu." Yoongi berbisik dengan suara berat khasnya. Suara berat yang selalu membuat Jimin meleleh dan takjub. Suara berat yang mampu membuat kaki Jimin lemas. Kenapa sebuah suara bisa menjadi sehebat itu?
"Taehyung yang bodoh itu malah menceritakan tentang dare kita kepada Ibuku... Akhirnya Ibuku menyuruhku menunggu agar kau berumur 21 tahun..."
Mendengar pengakuan Yoongi, wahai Jimin langsung merona bahagia. Jadi selama ini, bukan hanya Jimin yang ingin menyentuh Yoongi? Ternyata Yoongi juga menginginkannya! Jimin memeluk erat Yoongi, tidak mempedulikan lengan bajunya yang basah.
Jimin tahu kalau Yoongi itu adalah anak yang patuh kepada orang tua. Dan Jimin juga tahu betapa Ibu Min mencintai Yoongi. Ibu Yoongi adalah ibu yang fleksibel dan mudah diajak mengobrol, tapi mungkin saja nyawamu akan melayang jika terjadi kepada Yoonnya.
Yoongi menarik dagu Jimin dan mempertemukan bibir mereka. Ada rasa hangat yang menjulur di dalam hati mereka, perasaan hangat yang sudah lama terlupakan. Bagaikan sebuah kenagan manis yang akhirnya bersih dari debu yang menempel padanya.
Meskipun ini bukan pertama kalinya Jimin disentuh seperti ini, tapi adrenalin pada dirinya terus-terusan keluar dalam dirinya. Kesenangan yang terbenam di balik Park Jimin perlahan-lahan bangkit dari kubur. Oh, Yoongi memang kisser yang handal. Betapa mudahnya ia memainkan perasaan Jimin seperti ini hanya dengan permainannya.
"Hyung... Mulai sekarang, jangan ragu. Cintalah aku sebagai mana aku mencintaimu,"
-End-
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Kiss Yoongi | YoonMin Party ✔️
Fanfic[END] [Daily Update] [YoonMin Project] Jika ada hari dimana Jimin berinisiatif mencium Yoongi, maka ini adalah harinya! Jika ada hari dimana bibir Yoongi yang menjadi objek fokus utama di dalam fanfic YoonMin, maka ini adalah harinya! Mari berpesta...