5

2K 160 8
                                    

Reeva pun berjalan pulang melewati koridor, ia berhenti sejenak di lokernya untuk mengambil beberapa buku yang menurutnya penting.

Namun ia terkejut tepat sesaat ia menutup pintu lokernya, Surya mendadak muncul di sampingnya sembari menumpukan tangannya ke loker yang ada disebelah Reeva.

Sontak Reeva pun memberi tatapan kesal kepada Surya.

"Belum pulang?" tanyanya membuat Reeva jengkel.

"Menurut lo?"

"Ya menurut gue sih belum, kan elu nungguin gue pulang" jawab Surya santai, ia tidak tau bahwa Reeva ingin sekali muntah saat ini.

Tak mampu mengungkapkan rasa jijik dan mualnya, Reeva hanya memalingkan wajahnya dan beranjak pergi.

"Eits!" Surya pun menahan lengannya Reeva membuat Reeva setengah berbalik.

"Apa?" tanya Reeva dengan nada kesal.

"Jadi pacar gue ya?" tanya Surya membuat Reeva berbalik sempurna menatapnya dengan bingung sekaligus kesal.

"It's Jokes?" tanya Reeva menebak Surya hanya bercanda, anak satu itu memang tak bisa serius.

Surya pun menarik tangan Reeva membuat Reeva terdorong ke depannya, wajah mereka pun berdekatan.

Jantung Reeva yang mendadak berdetak kencang saat menatap mata Surya yang sangatlah indah itu, namun Surya justru tenang menanggapi situasi ini.

Surya justru tersenyum miring membuat sisi badboyablenya keluar.

"Menurut lo?" bisik Surya menirukan ucapan Reeva beberapa menit yang lalu, suara seramnya Surya mulai bergema di telinganya Reeva.

Reeva pun mendorong Surya membuat Surya sedikit mundur kebelakang,
"Gak!"

Reeva pun pergi dengan kedua pipinya yang mendadak merah.

Surya pun melihat Reeva yang semakin berjalan jauh itu dengan senyum kemenangan.

Daffa pun datang sembari memegang kotak amal dan melihat Surya, ia pun mendatangi sahabatnya itu.

Surya pun melihat Daffa dan tersenyum manis, sampai-sampai Daffa merinding.

"Uang sumbangan" ucap Daffa ke Surya menyuruhnya membayar uang sumbangan.

Surya pun melihat kotak amal yang dipegang Daffa sambil tersenyum.

"Kenapa lo malah senyam-senyum? gue nyuruh lo sedekah" ucap Daffa bingung.

"Senyum itu juga sedekah, bor" jawab Surya santai.

Daffa pun tersenyum kesal menatap sahabatnya yang begonya gak ketulungan ini.

"Udah lah.. gak perlu, Ya. Senyum lo itu mesum ntar malah nambah dosa" jawab Daffa masih dengan senyuman terpaksa.

"Dave" panggil Surya masih dengan tersenyum,
"Mana Hanip?"

"Tumben lo nanya tu anak?" tanya Daffa meletakkan kotak amal ke sebuah meja yang tak jauh dari sana.

"Kalau lo liat atau ketemu dia, titip salam ya bilangin dari calon adek iparnya" ucap Surya senyam-senyum.

Daffa pun lagi-lagi tersenyum terpaksa ke arah Surya,
"Kesambet apaan lo? Kok mendadak ngaku jadi-"

Seketika Daffa menghentikan ucapannya, ia mengerti arah pembicaraannya Surya.

"Lo...pacaran sama Reeva?" tanya Daffa membuat Surya spontan menjawab sambil mengajukan jari telunjuk.

"i... eh... enggak sih masih calon" jawab Surya.

"Owh.." Jawab Daffa dengan nada datar.

"Menurut lo, gue cocok gak sama Reeva?" tanya Surya membuat Daffa terdiam seribu bahasa,
"Dave, gue beneran suka sama Reeva! Gue bakal usaha keras banget buat dapatin dia! bantuin gue ya!"

RUANG GANTI 2 [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang