Reeva menghela nafas panjang selama perjalanan ke rumahnya, "Huuuuuuhhh... sesak banget ah elah! Ini gue yakin rumahnya dempetan gini jadinya padat kan buat sesak aja!"
Padahal jarak antara beberapa rumah yang ia lewati terhitung luas, tidak berhimpitan.
Reeva mengebas-ngebaskan tangannya ke udara dan mendekatkannya ke wajahnya, menganggap bahwa tangannya itu adalah kipas. "Panassss!!! Panas woy panas!!!!"
"Eits!" seseorang berjalan disamping Reeva sekarang, ia merampas belanjaannya Reeva.
"WAH KURANG AJAR LO BEGAL-!" Baru saja Reeva ingin berteriak namun terhenti saat tau jika orang itu adalah Surya. "Buat kaget aja"
"Lagi ngapain malam-malam gini diluar rumah, neng?" ledek Surya tersenyum-senyum melirik Reeva.
"Cari angin" jawab Reeva seadanya, "Udah sini! Gue aja yang bawa toh belanjaan gue sendiri!" Reeva ingin merampas kantong belanjaannya dari tangan Surya.
"EITS! EITS! Udah gue aja!" Surya menghindari jurus cepat tangannya Reeva yang ingin merampas kembali belanjaannya. "Ngapain cari angin? Angin ga kangen sama lo. Ga kek gue"
"Dih!" kesal Reeva melanjutkan jalan kakinya beriringan dengan Surya, "Kok lo disini, Bang?"
"Kebetulan lewat sih, motor gue disono noh!" Surya menunjukkan arah belakang mereka, motornya ada di ujung gang.
Surya kembali melihat Reeva dengan senyuman manis, "Sengaja gue ga bawa motor gue kesini biar bisa jalan kaki sama lo, jadi waktunya lama kan buat ngobrol toh rumah lo dekat"
"Gapapa kan?" tanya Surya menambahkan.
Reeva hanya meliriknya sekilas, "Terserah"
Sontak jawaban ini seolah persetujuan akan peresmian perasaan Surya pada Reeva, padahal jawaban gadis itu hanya terserah saja.
"Banyak bintang ya" ucap Surya menatap langit, Reeva pun seolah terjangkiti. Reeva juga ikut melihat langit malam yang bertaburan bintang. "Tapi bintang yang paling indah mah ga ada, ketinggalan keknya"
"Hah?" tanya Reeva bingung. "Ketinggalan gimana?"
"Iya, ketinggalan. Nih bintangnya disamping gue" gombal Surya sukses.
Reeva menatap Surya dengan kesal, "Jijik"
Pernah sakit...Tapi tak pernah sesakit ini.. -Surya
"Iyain kek biar gue senang" ucap Surya murung.
"Lo masih mau jalan?" tanya Reeva, "Jalan aja terus gue sih udah sampai rumah"
Surya baru tersadar jika dirinya berjalan terus padahal Reeva sudah berhenti dibelakangnya. "Oh iya! Yaudah gue go to home, Nih! belanjaan lo" Surya menyerahkan belanjaannya Reeva.
"Thanks" ucap Reeva langsung berbalik badan setelah mengambil belanjaannya.
"Va" panggil Surya, "Good night"
Reeva setengah berbalik badan, "Iye, lo juga"
"Va, Va!" panggil Surya lagi.
"Apa?"
"Nice dream! Mimpiin gue ya!" jawab Surya lagi.
"Hm..."
"Eh, eh, Va!" panggil Surya lagi setelah Reeva hampir menutup pintu rumahnya.
"APASIH?! SEKALIAN AJA LO UCAPIN HAPPY BIRTHDAY SAMA HAPPY NEWYEAR!" kesal Reeva membanting pintu, tak perduli Surya akan berbicara apa.

KAMU SEDANG MEMBACA
RUANG GANTI 2 [Hiatus]
Teen FictionAda apa dibalik ruang ganti? Ruang ganti, ruang kutukan. Itu lah desas-desus yang muncul dari kaum remaja yang mengatakan bahwa siapapun yang terjebak di ruang ganti SMA Nusantara maka akan berjodoh. Reeva, si ketua Osis tahun ini yang terkenal ding...