Bahagia itu..

2K 135 0
                                    

Hai hai.. maaf terlambat update dari waktu yang sudah saya janji. Harusnya kemarin saya update pas ultah anak saya ternyata banyak halangan jadi batal dech.. hari ini saya coba genapi janji saya. Selamat membaca... ditunggu vote dan comment nya..
      ******************
     Sehari setelah pertemuan keluarga itu kami kembali ke kota tempat aktivitas kami. Urusan lamaran biarlah keluarga yang mengatur sedang kami mengurusi "tetek bengek" pernak pernik pernikahan di sini. Tanggal pernikahan juga sudah kami  putuskan berdua tanpa memperhitungan aturan berhitung baik tidaknya tanggal itu. Bukan tidak menghargai orang tua tetapi kami tidak terlalu suka hal-hal yang berbau mistik. Semua hari yang diciptakan Tuhan baik adanya. Karena harus mengurus beberapa hal, hampir setiap hari sepulang kerja kami harus ketemu. Memang waktu yang kami punya tidak banyak hanya dua bulan, jadi harus memaksimalkan setiap waktu yang ada. Kebersamaan itu juga kami gunakan untuk lebih mengenal satu sama lain.
     Hari ini kami harus mengambil undangan pernikahan. Rencananya pernikahan kami akan diadakan 3 minggu lagi di kampung halamanku. Sebenarnya undangan yang kami buat juga hanya sekedar undangan pemberitahuan kepada teman-teman kerja atau gereja kalau kami akan menikah. Karena kami tidak mengadakan resepsi pernikahan seperti orang-orang. Cukup pemberkatan di gereja dan syukuran sederhana di rumah. Kami tidak mau merepotkan keluarga baik tenaga mau pun dana. Dana cukup memakai tabungan yang ada, kami gak mau menumpuk hutang setelah resepsi nanti.
    Sudah jam 4 sore tetapi si mas belum juga mengkonfirmasi keberadaannya. Aku sudah bersiap mau pulang kerja kalau si mas tidak datang juga aku terpaksa mengambil undangannya sendiri. Besok sudah ada kerjaan yang lain. Tidak boleh menunda waktu, itu prinsipku. Baru saja kutinggalkan percetakan gawai ku berbunyi. Mas Dama calling.
    "Halo," sapa ku malas.
    "......,"
    "Ya udah urus saja dulu, aku langsung pulang," jawabku cuek.
    "......" di seberang suara si mas terdengar gelisah.
    "Santai saja, aku dah biasa," kataku ketus. Langsung kututup pembicaraan tidak menyenangkan itu. Aku capek, males menanggapi masalahnya yang itu-itu saja. Ninda... basi banget. Selalu muncul kisah yang sama setiap ada pasangan yang mau menikah, pacar lama muncul sebagai pengganggu.  Telenovela..
      ********************
Maaf basi ya..tapi itu realita lho hahaha...
Belum bisa end ah.. sayang cerita yang lain kalau tidak dibagi. Judulnya saya edit juga ya
Terima kasih sudah baca. Ditunggu voment nya ya..
Salam

Aku jatuh cinta lagi (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang