Perasaan laki-laki

3.9K 226 0
                                    

     Mencoba menuliskan apa yang dirasakan si mas setelah semua yang terjadi. Mungkin jauh lebih sulit dibanding yang aku rasakan. Meski hanya sedikit info yang didapat, jadinya ya dikembangkan dengan imajinasi liarku.

****************************
      Aku tidak percaya tiba-tiba Aby, gadis yang belakangan dekat denganku memintaku untuk menikahinya. Kami memang dekat tapi  permintaan itu terasa aneh di telingaku. Tanpa basa basi, tanpa awalan dan tanda-tanda apa pun. Ah Aby... kenapa kamu melemparkan bara kepadaku? Aku harus bagaimana menanggapi "lamaranmu?" Kita memang dekat, baru sebatas dekat. Dan aku belum berniat menikah, aku belum siap berkomitmen. Finansial juga belum bagus.. aku harus bagaimana Aby?
    
     "Kita menikah atau aku cari orang lain," katanya mantap. Aku kaget, tidak percaya dia mengucapkan kata-kata itu. Nikah atau cari orang lain? Apa maksudnya? Sesederhana itukah dia melihat pernikahan? Segampang itukah dia mencari lelaki yang mau diajak menikah? Apa yang dia pikirkan tentang hubungan kami? Tentang aku.. sejujurnya aku tersinggung dengan apa yang baru saja dia katakan. Tapi untuk apa? Aku tahu masa lalu Aby. Aku tahu dia pernah dikhianati calon suaminya. Ketika kami masih berteman, Aby sering bercerita tentang calonnya itu.

Flashback
Ting...hp ku berbunyi saat aku tengah asyik mendengarkan radio di kamar. Kulihat nama Aby di layar monitor. Tumben malam-malam dia kirim pesan.
Aby: dah tidur ya..
Aku: belum..kenapa?
Beberapa saat kemudian jawabannya muncul.
Aby: pingin ngobrol aja..
Sebenarnya aku lagi malas ngobrol, pingin istirahat hari ini kerjaanku banyak banget. Tapi aku gak mau membuatnya kecewa. Ting... lagi-lagi pesennya masuk.
Aby: aku telp ya..
Aku: oke
      Tanpa menunggu lama hp ku sudah berbunyi lagi kali ini bunyi telp. Kuangkat dan suara Aby mulai menguasai pembicaraan. Aku lebih banyak mendengarkan ceritanya yang selalu seru. Seperti tidak pernah kehabisan bahan pembicaraan. Mendengar aku hanya menjawab sepotong-sepotong Aby mulai jengkel.
     "Kamu mendengarkan ceritaku gak sich?"
     "Iya, denger kok," kudengar di seberang sana dia mendengus kesal. Sebenarnya aku juga kesal, capek..
     "Oya..besok jadi ketemu gak"
     "Buat apa? Entar calonmu marah," sahutku menggoda. Karena baru saja Aby bilang hubungan mereka sudah berakhir.
     "Halah.. semua laki-laki memang baj*ngan," umpatnya marah.
     "Woi...aku juga laki-laki lho,"  kudengar Aby malah tertawa ngakak mendengar protesku.  Tawa itu terdengar perih. Aku pernah merasakan yang Aby rasakan saat ini. Luka yang sama.

Back to reality

     Aby memberiku pilihan yang sulit, melangkah atau diam sama saja buatku. Dan lagi aku masih punya beban yang harus kuselesaikan. Aby tahu itu..tapi sepertinya sekarang dia sedang tidak mau tahu. Nyatanya Aby melemparku dengan tembakan jitu yang membuatku tak berkutik.
      Aby selalu tampak mantap dengan pilihan hidupnya, Aby selalu bersemangat dan serius. Meski kadang membahayakan dirinya dan orang lain. Dalam kebimbanganku akhirnya aku mencoba meminta waktu.
      "Oke..kalau kamu serius dengan omonganmu tadi aku akan memikirkannya. Beri aku waktu," Aby tersenyum mendengar jawabanku. Dan memberiku batas waktu, satu minggu untuk berpikir. Dasar Aby..maunya serba cepet. Meski jengkel aku terima saja batasan waktu itu.
         ***************

Note:
Akhirnya bisa update lagi.
Please..mohon masukannya ya..
Salam


Aku jatuh cinta lagi (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang