Teror Ninda

2.2K 137 0
                                    

    "Salam buat om Narno dan tante Dias ya.. besok kami menyusul" pesan mbak Tatik melepas keberangkatan kami siang ini.
     "Kami berangkat ya mbak" kataku berpamitan.
     "Iya dik ati2," dipeluknya aku erat sementara si mas hanya bersalaman dengan mbak Tatik kemudian kamu naik bus yang lewat di depan rumah keluarga mbak Tatik.
        Perjalanan ke rumah mas Narno kakak laki-laki si mas memakan waktu hampir empat jam dan harus  berganti kendaraan tiga kali. Sepanjang perjalanan si mas lebih banyak diam dan tidur. Sepertinya ada yang si mas pikirkan. Tadi waktu di rumah mbak Tatik, dari pagi aku mendengar hp si mas berbunyi berkali-kali. Tak kudengar sekali pun si mas menjawab. Sesaat setelah si mas bangun dari tidurnya, hp berbunyi lagi dan dibiarkan begitu saja.
     "Gak diangkat mas?" Tanyaku sambil beberes.
     "Gak..males," sahutnya ketus. Si mas memang cuek tapi gak ketus. Biasanya aku yang judes dan keras kepala, kali ini aku diam tidak mau berantem di rumah orang.
     Sampai di rumah mas Narno hari sudah gelap. Mereka menyambutku dengan baik. Setelah basa basi sebentar kami dipersilahkan untuk mandi dan makan malam. Kemudian kami ngobrol di ruang tamu.
    "Kalian sudah yakin mau menikah?" Tanya mas Narno membuka pembicaraan. Si mas mengangguk.
    "Dik Aby bagaimana, sudah yakin dengan pilihannha?" Pertanyaan itu dialihkan padaku. Aku tersenyum kecil melirik si mas yang ternyata sedang menatapku.
   "Iya mas, saya yakin," jawabku pasti meski saat ini ada tanya yang belum terjawab. Si mas menghela napas lega, mungkin dia berpikir aku akan mempermalukannya dengan melemparkan keraguanku.
   "Baiklah kalau begitu, besok kita ke rumah dik Aby untuk membicarakan rencana kalian," Kita, aku tersentak tidak mengerti maksudnya.
   "Maksudnya apa ya mas?" Tanyaku cepat.
    "Kami akan mengantarmu ke rumah untuk berbicara dengan orang tuamu," Aku tidak menyangka akan secepat ini, kulihat si mas hanya tertunduk. Aku tidak tahu apa yang dipikirkannya. Malam itu diakhiri dengan obrolan tentang banyak hal yang akan kami lakukan termasuk tentang Ninda. Ternyata panggilan yang tidak diangkat si mas adalah telpon dari Ninda.
      ************"""
     maaf lama update nya. Trm.ksh sdh membaca.

Aku jatuh cinta lagi (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang